IHSG rawan pelemahan lanjutan ke level psikologis 6400
Nasdaq (–2.78%) memimpin pelemahan mayoritas indeks Wall Street di Kamis (27/2).
Presiden AS, Donald Trump kembali mengkonfirmasi implementasi tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko akan tetap dimulai pada 4 Maret 2025 (27/2).
AS catat kenaikan initial jobless claims ke 242 ribu di pekan lalu dari 220 ribu di pekan sebelumnya.
Harga emas lanjutkan pullback (-1.45%) ke bawah US$2,900/troy oz (27/2).
Pelemahan ini sejalan dengan penguatan USD Index sebesar 0.73% ke 107.29 di Kamis (27/2).
IHSG rawan pelemahan lanjutan ke level psikologis 6400 di perdagangan Jumat (28/2).
Sektor perbankan masih alami tekanan dan menjadi salah satu laggards utama IHSG.
Sektor perbankan terindikasi mengalami pengetatan likuiditas. Kondisi ini menambah sentimen isu Danantara yang memicu aksi jual lanjutan pada sejumlah saham bank.
Pasar berharap dampak positif dari rencana buyback oleh management dan pengumuman dividen final tahun buku 2024 untuk meredam sell-off tersebut.
Top picks (28/2) : EMTK, CTRA, ADMR, ACES, dan CLEO.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
Valdy K.
- Disclaimer On -
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 27 Februari 2025
Gubernur Fed Bank of Richmond AS, Tom Barkin menegaskan bahwa bank sentral harus tetap tegas dalam upaya menekan inflasi, sembari mengingatkan risiko tekanan inflasi jangka panjang. Ia menilai inflasi naik dapat disebabkan beberapa faktor seperti defisit anggaran pemerintah AS yang besar, perubahan demografi di pasar tenaga kerja, serta potensi pergeseran arus migrasi. Indikator Iklim Konsumen GfK Jerman turun ke -24.7 menjelang Maret 2025, lebih rendah dari perkiraan dan menandai penurunan dua bulan berturut-turut. Penurunan ini mencerminkan tantangan bagi pemerintahan baru, seperti tekanan biaya. Indeks Harga Konsumen (CPI) Australia naik 2.5% pada Januari 2025, tetap sama seperti bulan sebelumnya namun di bawah ekspektasi pasar. Inflasi tetap tinggi sejak Agustus, didorong oleh kenaikan harga makanan.
Indonesia meluncurkan bank emas pertama dalam bentuk batangan dalam upaya untuk menarik berton-ton emas milik swasta ke dalam sistem keuangan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. BUMN yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola emas batangan tersebut adalah Bank Syariah Indonesia dan PT Pegadaian. Tujuannya membantu menghemat devisa negara, karena dari hulu ke hilir emas akan diproses dan disimpan di dalam negeri sehingga diharapkan meningkatkan stabilitas moneter Nilai tukar IDR/USD melemah 0.15% menjadi Rp16.370 (26/2) sedangkan dolar indeks bergerak menguat 0.10% di level 106.42. Yield obligasi negara seri bechmark tetap stabil (26/2) dengan obligasi 5 tahun sebesar 6.65% dan 10 tahun tetap di 6.84%. Pergerakan yield cenderung stabil setelah Indonesia meluncurkan bank emas pertama
Baca Laporan
Secara teknikal IHSG berpeluang rebound lanjutan ke 6650
Nasdaq (+0.26%) catatkan technical rebound, sementara DJIA (-0.43%) berbalik melemah di Rabu (26/2).
Dalam pertemuan kabinet pertamanya, Presiden AS, Donald Trump kembali mengkonfirmasi implementasi tarif untuk Kanada dan Meksiko.
Dalam pertemuan tersebut, Trump juga mengumumkan rencana penerapan tarif sebesar 25% untuk barang-barang asal Uni Eropa.
Harga emas kembali ke bullish trend dengan rebound 0.44% ke US$2,931.70/troy oz di Rabu (26/2).
Harga minyak dan gas melemah di Rabu (26/2) merespon prospek perdamaian antara Ukraina dengan Rusia yang dimoderasi oleh AS.
Ukraina diyakini akan menyetujui mineral deal yang diajukan AS sebagai bagian dari upaya penghentian perang.
IHSG berpeluang technical rebound lanjutan ke kisaran 6650 di Kamis (27/2).
Sejumlah saham bluechip yang tertekan dalam beberapa hari terakhir mulai terindikasi memasuki fase konsolidasi atau technical rebound.
Pergerakan tersebut dapat mengindikasikan kondisi bahwa pasar sudah mulai mencerna pembentukan Danantara (24/2) secara lebih objektif.
Top picks (27/2) : DEWA, MAPA, MEDC, TAPG dan MDKA.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
Valdy K.
- Disclaimer On -
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 26 Februari 2025
Indeks Kepercayaan Konsumen The Conference Board (CB) AS mencatat angka 98.3, lebih rendah dari perkiraan 102.7 dan turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 104.1. Penurunan ini mencerminkan melemahnya optimisme konsumen terhadap aktivitas ekonomi, yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Jerman menyusut 0.2% QoQ di 4Q24 , sesuai dengan estimasi awal, setelah tumbuh 0.1% di 3Q24. Penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya perdagangan, dengan ekspor turun 2.2% sementara impor meningkat 0.5%. Secara tahunan, ekonomi Jerman juga mengalami kontraksi 0.2% YoY. Bank of Korea (BoK) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 2.75% pada Februari 2025, setelah mempertahankannya di Januari. Ini merupakan pemangkasan ketiga dalam empat bulan terakhir, sejalan dengan ekspektasi pasar, di tengah inflasi yang stabil. Selain itu, BoK merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 menjadi 1.5% dari sebelumnya 1.9%, dipengaruhi oleh perubahan kebijakan tarif AS, situasi politik domestik.
Rencana BI untuk membeli obligasi pemerintah guna mendanai program perumahan menimbulkan kekhawatiran terkait monetisasi utang dan tata kelola ekonomi makro. Investor waspada terhadap potensi pelebaran defisit anggaran dan risiko stabilitas keuangan yang dapat menekan mata uang serta arus masuk modal asing. Nilai tukar IDR/USD melemah 0.43% menjadi Rp16.345 (25/2) sedangkan dolar indeks bergerak melemah 0.29% di level 106.31 karena pasar memperkirakan ekonomi AS melemah. Yield obligasi negara seri bechmark kompak bergerak naik (25/2) dengan obligasi 5 tahun naik 11 bps menjadi 6.64% sementara 10 tahun tetap stabil di 6.85% . Hasil lelang dari nilai nominal yang dimenangkan sebesar Rp12 triliun dengan bid-cover ratio terbesar pada seri SPNS10112025.
Baca Laporan
Tarif, FOMC dan Danantara jadi fokus utama pasar saat ini
Nasdaq lanjutkan pelemahan signifikan (-1.35%), bersamaan dengan S&P 500 (-0.47%) di Selasa (25/2).
U.S. CB Consumer Confidence turun ke 98.3 di Februari dari 105.3 di Januari 2025.
Presiden AS, Donald Trump mengkonfirmasi bahwa implementasi tarif untuk Kanada dan Meksiko tetap sesuai jadwal, yaitu 4 Maret 2025.
Pernyataan di atas membangun spekulasi bahwa Trump juga akan tetap mendorong implementasi reciprocal tariff.
FOMC pada 18-19 Maret 2025 mendatang menjadi fokus lain pelaku pasar.
Harga emas terindikasi mengalami profit taking dengan pelemahan 1.15% di Senin (25/2) pasca menembus level $2,900/troy oz.
Isu terkait pendirian Danantara masih direspon beragam oleh pelaku pasar secara umum. Pasar masih dipengaruhi oleh isu-isu negatif yang berkembang mengenai pengelolaan dan kinerja Sovereign Wealth Fund (SWF) di beberapa negara tetangga.
Diperlukan sosialisasi yang lebih masif baik dari Pemerintah kepada pelaku pasar untuk meredam kekhawatiran-kekhawatiran tersebut.
Waspadai potensi losing momentum apabila IHSG breaklow 6550 di Rabu (26/2).
Top picks (26/2) : ESSA, PWON, SSIA, ERAA, dan JPFA.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
Valdy K.
- Disclaimer On -
Baca Laporan
AALI : Rising CPO Demand Supports Growth, but Cost Pressures Persist
AALI posted revenue of IDR5.52 trillion in 4Q24 (-7.46% QoQ; +9.18% YoY), supported by the CPO and derivatives segment at IDR5.09 trillion (-6.66% QoQ; +7.79% YoY). Despite a 20.15% QoQ decline in the cost of revenue, rising raw material costs (+24.76% QoQ; +44.82% YoY). However, efficiency in harvesting costs (-39.46% QoQ) helped boost gross profit to IDR1.33 trillion (+84.86% QoQ; +62.58% YoY).
Net profit rose to IDR346 billion in 4Q24 (+15.43% QoQ; +35.68% YoY), driven by an improved cost structure. Cumulatively, FY24 net profit surged 43.24% YoY to IDR1.14 trillion, with net profit margin improving to 5.26% (vs. 5.09% in FY23).
The biodiesel sector continues to drive CPO demand, with a 5-year CAGR of 22.73%, supported by the B20-B35 transition. In 2023, CPO consumption for biodiesel reached 10k tons (46% of total domestic consumption). The planned B40 implementation in 2025 is expected to further boost demand.
We initiate a BUY with a TP of IDR7,000, backed by strong CPO demand. However, risks include potential B40 delays, declining FFB production, and rising raw material costs impacting margins.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
-Disclaimer On-
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 25 Februari 2025
Indeks Chicago Fed National Activity (CFNAI) AS turun menjadi -0.03 pada Januari 2025 dari 0.18 di Desember 2024, menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kontribusi dari konsumsi pribadi dan perumahan melemah, sementara indikator produksi juga menurun. Namun, indikator ketenagakerjaan sedikit meningkat, dan rata-rata tiga bulan CFNAI-MA3 naik ke +0.03 dari -0.13. Tingkat inflasi di Zona Euro tetap di 2,5% pada Januari 2025, tertinggi sejak Juli 2024, terutama akibat lonjakan biaya energi. Sementara itu, inflasi inti tetap di 2,7% untuk bulan kelima berturut-turut sejak Agustus 2024. Indikator Ifo Business Climate Jerman tetap di 85,2 pada Februari 2025, tidak berubah dari bulan sebelumnya dan di bawah ekspektasi pasar. Meskipun optimisme terhadap prospek bisnis meningkat.
Uang beredar M2 tumbuh sebesar 5.9% YoY di Januari 2025 lebih tinggi dari 4.8% YoY di Desember 2024. Hal ini dipengaruhi oleh penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih masing-masing sebesar 9.6% YoY dan 2.4% YoY di Januari 2025. Nilai tukar IDR/USD menguat 0.18% menjadi Rp16.275 sedangkan dolar indeks bergerak melemah 0.02% di level 106.60 hal ini karena data aktivitas ekonomi di AS tumbuh dibawah tren historisnya.Yield obligasi negara seri bechmark bergerak mixed (22/2) dengan obligasi 5 tahun naik 1 bps menjadi 6.53% sementara 10 tahun tetap stabil di 6.77% . Pasar menantikan jadwal lelang obligasi sukuk dengan kupon tertinggi di seri PBS038 reopening sebesar 6.875% yang jatuh tempo di 15 Desember 2049. Dana hasil lelang seri surat berharga syariah ini ditargetkan di Rp10 triliun.
Baca Laporan