
Daily Fixed Income Report – 9 Oktober 2025
Presiden Fed Bank Minneapolis, Neel Kashkari, memperingatkan bahwa pemangkasan suku bunga secara drastis berisiko memicu lonjakan inflasi tinggi. Ia menambahkan bahwa mendorong pertumbuhan ekonomi melebihi kapasitas produksinya justru akan menyebabkan kenaikan harga di seluruh sektor ekonomi. Beberapa data terbaru juga menunjukkan tanda-tanda stagnasi ekonomi di tengah inflasi yang masih bertahan tinggi.Industrial Production di Jerman melambat 4.3% MoM pada Agustus 2025, setelah tumbuh 1.3% MoM pada Juli dan jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan perlambatan 1% MoM. Perlambatan ini merupakan yang terdalam sejak Maret 2022, terutama karena kontraksi tajam di industri otomotif (-18.5%), manufaktur mesin dan peralatan (-6.2%), farmasi (-10.3%), serta produk komputer, elektronik, dan optik (-6.1%). Secara tahunan, produksi industri juga melambat 3.9% YoY, dari pertumbuhan 1.5%YoY.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 8 Oktober 2025
Presiden Donald Trump berharap AS dan Kanada dapat segera mencapai kesepakatan perdagangan, meskipun waktu dan caranya masih belum jelas. Kedua negara telah melakukan pembicaraan mendetail dan diarahkan untuk menuntaskan kesepakatan di sektor strategis seperti baja, aluminium, dan energi. Namun, konflik alami dalam persaingan bisnis masih menjadi tantangan utama bagi kedua pihak.Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), menyampaikan dalam pidatonya bahwa meskipun menghadapi ketidakpastian global, ekonomi kawasan euro tetap tangguh berkat kekuatan pasar tunggal dan mata uang euro. Pertumbuhan
ekonomi diperkirakan mencapai 1.2% di 2025, 1.0% di 2026, dan 1.3% di 2027, sementara inflasi diproyeksikan mendekati target 2%. Lagarde menekankan pentingnya memperkuat peran internasional euro melalui kebijakan yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan, integrasi pasar modal, dan komitmen terhadap perdagangan terbuka serta stabilitas kelembagaan.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 7 Oktober 2025
Meksiko, Brasil, dan Kanada mengikuti langkah kebijakan Presiden Donald Trump yang menaikkan tarif impor produk baja dari China hingga 50% untuk langkah proteksionis untuk melindungi industri baja lokal. Tindakan ini bertujuan menahan kenaikan pasokan baja murah Tiongkok dan menjaga daya saing produsen domestik, di mana baja Tiongkok kini menguasai 65% pasar impor Brasil.Penjualan ritel Zona Euro menunjukkan pertumbuhan bulanan sebesar 0.1% MoM di Agustus 2025 setelah mengalami perlambatan 0.4% MoM di Juli 2025. Kenaikan kecil ini mengindikasikan bahwa konsumsi domestik mulai stabil. Meskipun ada perbaikan jangka pendek pertumbuhan penjualan ritel secara tahunan mengalami penurunan pertumbuhan menjadi 1% YoY dari 2.1% YoY di Juli 2025 karena sikap hati hati rumah tangga dalam berbelanja di tengah suku bunga tinggi dan prospek ekonomi yang kurang pasti.
Baca Laporan
Weekly Fixed Income Report – 6 Oktober 2025
Indeks ISM Services PMI turun menjadi 50 pada September 2025 dari 52 di Agustus, jauh di bawah perkiraan 51.7, menunjukkan sektor jasa mengalami stagnasi. Selain itu, Indeks S&P Global US Services PMI turun tipis menjadi 54.2 pada September 2025 dari 54.5 bulan sebelumnya, melampaui konsensus pasar awal. Meskipun pertumbuhan penjualan baru melambat dan kenaikan biaya operasional karena tarif dan ketidakpastian ekonomi.Realisasi belanja pemerintah pusat hingga awal Oktober 2025 mencapai Rp1.481,7 triliun atau sekitar 55% dari pagu APBN sebesar Rp2.663,4 triliun. Belanja Kementerian/Lembaga tercatat Rp815 triliun, setara 63% dari pagu Rp1.275,6 triliun, dengan belanja pegawai mendominasi sebesar 77%, disusul belanja bansos 72% dan belanja barang modal sekitar 45%. Pemerintah optimis penyerapan anggaran akan meningkat signifikan pada tiga bulan terakhir tahun ini, biasanya mencapai 38% dari total pagu anggaran.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 3 Oktober 2025
Pemerintah AS resmi menutup (shutdown) karena kebuntuan pendanaan Kongres yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan pasar. Shutdown ini berpotensi memperburuk pasar tenaga kerja dengan PHK massal pegawai federal dan menunda rilis data ekonomi penting, sementara volatilitas pasar saham kemungkinan meningkat akibat ketidakpastian suku bunga dan nilai aset. Selain itu, Presiden Donald Trump memanfaatkan situasi ini guna mengurangi jumlah pekerja pemerintah federal, sementara negosiasi antara partai masih berlangsung tanpa kesepakatan.Surplus perdagangan Indonesia melebar menjadi US$5.49 miliar pada Agustus 2025, naik dari US$2.78 miliar tahun sebelumnya dan melampaui perkiraan pasar sebesar US$3.99 miliar, didorong oleh kenaikan ekspor 5.78% YoY dan penurunan impor 6.56% YoY. Pertumbuhan ekspor melambat dari 9.86% YoY di Juli karena tarif AS baru, sementara impor turun untuk bulan kedua berturut-turut dengan kontraksi terendah sejak Mei 2024.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 2 Oktober 2025
Indeks PMI manufaktur AS dari S&P Global turun ke 52 pada September 2025, didorong oleh melambatnya pesanan baru akibat tarif dan permintaan ekspor lemah, meskipun kepercayaan bisnis dan penyerapan tenaga kerja meningkat. Disisi lain, Indeks ISM naik tipis ke 49.1 namun masih kontraksi selama tujuh bulan berturut-turut, dengan produksi naik dan tekanan biaya tetap tinggi akibat tarif dan lemahnya permintaan.Inflasi Indonesia meningkat menjadi 2.65% YoY di September 2025 dari 2.31% YoY di Agustus, tertinggi sejak Mei 2024, terutama ditopang oleh kenaikan harga pangan sebesar 5.01% YoY. Inflasi inti juga naik tipis menjadi 2.19% YoY, sementara inflasi bulanan meningkat 0.21% MoM, melampaui ekspektasi pasar yang 0.13% MoM. Disisi lain, indeks PMI Manufaktur Indonesia turun menjadi 50.4 pada September 2025 dari 51.5 di Agustus, namun masih menunjukkan ekspansi aktivitas pabrik untuk dua bulan berturut-turut. Pesanan baru terus naik, sementara hasil produksi menurun akibat lemahnya daya beli pelanggan.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 1 Oktober 2025
JOLTs Job Openings di AS pada Agustus 2025 naik 19 ribu menjadi 7.23 juta dari revisi naik 7.21 juta di Juli, sesuai ekspektasi pasar. Kenaikan lowongan terjadi di sektor kesehatan dan bantuan sosial (+81 ribu), rekreasi dan perhotelan (+97 ribu), serta perdagangan ritel (+55 ribu), sementara penurunan terjadi di konstruksi (-115 ribu) dan pemerintah federal (-61 ribu).Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, memastikan rasio defisit APBN 2026 akan tetap berada di bawah 3% terhadap PDB, meskipun dilakukan pelebaran defisit dari 2.48% menjadi 2.68% akibat kenaikan anggaran transfer ke daerah. Kebijakan ini bertujuan mengurangi keresahan masyarakat akibat pajak daerah yang naik tinggi, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi tanpa ekspansi besar dari pemerintah. Pengelolaan keuangan diperbaiki untuk mendorong sektor swasta dan menjaga kepercayaan pelaku ekonomi, dengan tetap mengikuti ketentuan Undang-Undang Keuangan Negara.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 30 September 2025
Presiden Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif 100% untuk produk farmasi bermerek atau yang dipatenkan mulai 1 Oktober 2025, kecuali produsen membangun pabrik manufaktur di Amerika Serikat. Kebijakan ini diperkirakan akan menaikkan rata-rata tarif AS sebesar 3.3%. Beberapa produsen besar seperti Merck & Co, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson telah merespons dengan investasi miliaran dolar AS untuk memperluas produksi lokal, sementara obat-obatan populer yang masih diproduksi di luar negeri berisiko terkena tarif yang dapat menaikkan biaya impor.Kementerian Keuangan mulai menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI028 dengan dua tenor, yakni 3 tahun dengan kupon 5.35% per tahun dan 6 tahun dengan kupon 5.65% per tahun, masa penawaran berlangsung dari 29 September hingga 23 Oktober 2025. Nilai minimum pembelian adalah Rp1 juta dengan batas maksimal Rp5 miliar untuk tenor 3 tahun dan Rp10 miliar untuk tenor 6 tahun. ORI028 ini ditujukan untuk mendukung pembiayaan APBN sekaligus memberikan instrumen investasi yang aman dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder melalui 28 mitra distribusi yang terdiri dari bank, perusahaan sekuritas dan fintech.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 16 Juli 2025
Inflasi tahunan di AS meningkat menjadi 2.7% YoY pada Juni 2025 dari 2.4% YoY di Mei 2025 dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Kenaikan terutama didorong oleh kenaikan harga pangan (3%), jasa transportasi (3.4%), dan kendaraan bekas (2.8%). Selain itu inflasi inti naik tipis menjadi 2.9% YoY pada Juni 2025, dari 2.8% YoY, sedikit di bawah perkiraan pasar sebesar 3% YoY. Indeks perumahan turun menjadi 3.8% dari 3.9% di Mei, sementara indeks perawatan medis (2.8%) dan asuransi kendaraan bermotor (6.1%) mengalami kenaikan.Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan Indonesia yang menetapkan tarif impor barang Indonesia ke AS sebesar 19%, turun dari sebelumnya 32%, sementara barang ekspor AS ke Indonesia bebas tarif. Selain itu, Indonesia berkomitmen membeli energi AS senilai US$15 miliar dan 50 pesawat Boeing sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Trump menyatakan bahwa kerjasama ini membuka akses penuh bagi AS ke pasar Indonesia dan menegaskan akan menambah tarif jika terjadi pengiriman ulang barang dari negara tarif lebih tinggi.
Baca Laporan