IHSG ditopang data domestik dan ekspektasi pemangkasan the Fed Rate

10 Des 2024
Indeks-indeks Wall Street tertekan oleh pelemahan harga saham sejumlah perusahaan teknologi pada perdagangan Senin (9/12). Regulator Tiongkok tengah melakukan investigasi terhadap Nvidia terkait aturan antimonopoli. CME FedWatch Tools tetap mencatat 85.8% peluang pemangkasan sukubunga acuan sebesar 25 bps di FOMC 18 Desember 2024, meski inflasi AS diperkirakan naik 10 bps mom ke 2.7% yoy di November 2024 (10/12). Pemerintah Tiongkok mengumumkan rencana kebijakan fiskal yang lebih agresif dan lanjutan pelonggaran kebijakan moneter di tahun 2025. Kabar stimulus Tiongkok tersebut memicu penguatan lebih dari 1% pada harga minyak bumi (9/12). Pullback ke kisaran 7400 pada IHSG dalam waktu dekat masih relatif wajar dan justru dapat menjadi peluang maintain buy. IKK Indonesia naik signifikan ke 125.9 di November 2024 dari 121.1 di Oktober 2024, kenaikan pertama sejak Agustus 2024. Menopang ekspektasi kembalinya pertumbuhan ekonomi 4Q24 ke 5% yoy atau lebih. Top picks (10/12) : ANTM, ADMR, GJTL, INTP, MAPA dan PTPP. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Valdy K. - Disclaimer On -
Baca Laporan

BNGA : CASA growth and selective loan growth are still BNGA’s focus

09 Des 2024
BNGA's net profit grew 4.7% YoY to IDR5.1 trillion in 9M24. This aligns with Interest Income, which grew 7.8% YoY to IDR18 trillion in 9M24. BNGA revised its Cost of Credit (COC) guidance to below 1% for FY24F. BNGA lowered its COC to 0.88% in 9M24 from 1.22% in 9M23. Credit growth was accompanied by improvements in asset quality in 9M24. BNGA recorded credit growth of 6.4% YoY to IDR218.5 trillion in 9M24. Current Account Saving Account (CASA) grew 8.8% YoY in 9M24. CASA was recorded at IDR171 trillion, an increase of 8.8% YoY, with a CASA ratio of 67.7% in 9M24. CASA growth and selective loan growth are still BNGA's focus. BNGA will continue to focus on corporate and consumer financing. Using the Discounted Cash Flow method with a Required Return of 9.4% and Terminal Growth of 4%, we estimate BNGA's fair value at Rp2,315 (8.57x expected P/E). Therefore, we maintain a buy rating for BNGA with a potential upside of 30.03% By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan

Weekly SSF Review

09 Des 2024
9 Desember 2024
Baca Laporan

“CPIN : Biaya Operasional Menekan Laba Bersih CPIN di 9M24”

09 Des 2024
CPIN mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 5.5% YoY menjadi Rp49.7 triliun di 9M24 (76% dari FY24F Kami). Pertumbuhan penjualan tersebut didorong oleh penjualan segmen Processed Chicken yang tumbuh 23.96% YoY menjadi Rp9 triliun di 9M24 (vs. Rp7.27 triliun di 9M23) dan segmen Day-old Chicken (DOC) tumbuh 21.45% YoY menjadi Rp1.7 triliun di 9M24 (vs. Rp1.4 triliun di 9M23). Operating Profit terbesar CPIN di 9M24 dikontribusi oleh segmen Feed. Meskipun mengalami penurunan penjualan di 9M24, segmen Feed masih menjadi kontributor terbesar pada operating profit CPIN di 9M24 yakni sebesar Rp2.77 triliun. Sementara segmen Processed Chicken mengalami kerugian operasional sebesar Rp169.98 miliar di 9M24 meskipun secara penjualan mengalami pertumbuhan signifikan sehingga CPIN perlu melakukan efisiensi biaya operasional, terutama biaya promosi dan iklan untuk menjaga kinerja kedepan. Laba bersih CPIN turun 10.78% YoY menjadi Rp2.38 triliun di 9M24 (vs. Rp2.67 trilun di 9M23). Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional CPIN menjadi Rp3.18 triliun di 9M24 (vs. Rp2.89 triliun di 9M23). Namun, perolehan laba bersih CPIN di 9M24 masih sesuai dengan estimasi kami karena setara dengan 77% dari laba bersih FY24F kami. Kami mempertahankan peringkat Buy untuk CPIN dengan potensi kenaikan 11.42%. Hal ini seiring dengan pertumbuhan penjualan serta perolehan laba bersih CPIN yang masih sesuai dengan estimasi FY24F kami. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan

IHSG mulai berbalik memasuki fase bullish reversal

09 Des 2024
Indeks-indeks Wall Street ditopang oleh keyakinan pasar terhadap peluang pemangkasan sukubunga acuan the Fed di Desember 2024. CME FedWatch Tools catat peluang pemangkasan 25 bps di Desember 2024 mencapai 86% (6/12). IHSG mulai berbalik memasuki fase bullish reversal. Pullback wajar mungkin akan terjadi beberapa kali dalam bullish reversal ini, mengingat Stochastic RSI telah memasuki overbought area. Pasar mengantisipasi data indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel. Keduanya akan mempengaruhi keyakinan pasar terhadap peluang perbaikan pertumbuhan ekonomi kembali ke atas 5% di 4Q24. IHSG berpotensi lanjutkan penguatan uji level psikologis 7400 sampai dengan 7450-7480 di pekan ini. Top picks : JPFA, EXCL, AKRA, BBTN, MEDC, ERAA, dan TOWR. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Valdy K. - Disclaimer On -
Baca Laporan

“JPFA : Kinerja Keuangan 9M24 Sesuai dengan Estimasi FY24F Kami”

09 Des 2024
Penjualan JPFA tumbuh 9.3% YoY menjadi Rp41.28 triliun di 9M24 (75% dari FY24F kami). Pertumbuhan tersebut seiring dengan pertumbuhan signifikan penjualan segmen Poultry Breeding sebesar 33.49% YoY menjadi Rp2.39 triliun diikuti oleh pertumbuhan penjualan segmen Animal Feeds sebesar 9.89% YoY menjadi Rp11 triliun. Laba bersih JPFA tumbuh 125.8% YoY menjadi Rp2.2 triliun di 9M24 (vs. Rp2.6 triliun FY24F kami). Perolehan laba bersih tersebut seiring dengan pertumbuhan penjualan di 9M24 serta di dorong oleh kinerja Non-Operasional. JPFA mencatatkan profitabilitas yang lebih baik di 9M24. Gross Profit Margin tercatat di level 20.94% (vs. 17.42% di 9M23), Operating Profit Margin tercatat naik menjadi 8.83% (vs. 5.29% di 9M23), serta Net Profit Margin naik menjadi 5.44% (vs. 2.63% di 9M23). Menggunakan metode Discounted Cash Flow dengan Required Return sebesar 9.85% serta Terminal Growth 4.01%, kami memperkirakan nilai wajar JPFA di Rp1,990 per saham (Expected PE di 6.31x dan EV/EBITDA di 4.88x pada FY24). Sehingga, Kami mempertahankan peringkat Buy untuk JPFA dengan potensi kenaikan 19.49%. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan

“TOWR : Strategi Baru untuk Perbaikan Neraca Keuangan dan Modal Kerja”

09 Des 2024
Demi Stabilitas dan Pertumbuhan Jangka Panjang Melalui keterbukaan informasi yang sampaikan perseroan, TOWR mengumumkan akan melaksanakan penerbitan saham baru dalam waktu dekat. Nantinya perseroan akan menerbitkan saham baru sejumlah 5 milyar lembar saham dengan pelaksanaan sebesar 900/lembar saham. Target dana yang terkumpul dari right issue sebesar Rp4.5 triliun. Dengan dana hasil right issue yang telah terkumpul perseroan akan menggunakan pada pembayaran pinjaman serta modal kerja Protelindo selaku anak usaha TOWR. Namun aksi korporasi ini masih menunggu keputusan para pemegang saham yang baru akan memutuskan dalam RUPSLB yang akan berlangsung pada Jumat 25 Oktober 2024. Opsi Pembayaran Utang TOWR dalam Pertimbangan Pandangan kami, TOWR akan meraih seluruh dana hasil dari aksi right issue yang dilakukan sebesar Rp4.5 triliun. Berdasarkan poin pertama yang telah dipaparkan, dana dari rights issue tersebut akan digunakan untuk pembayaran utang dan modal kerja. Jika diasumsikan perseroan menggunakan seluruh dana untuk restrukturisasi utang, hal ini akan menyehatkan kondisi keuangan perseroan. Kami memperbarui valuasi kami dengan memperkirakan Net Debt TOWR akan mencapai Rp51.19 triliun pada akhir 2024 (NGR : 2.79x ; Net Debt / EBITDA : 4.91x), NET Debt membengkak dari perkiraaan kami sebelumnya yang hanya mencapai Rp48.87 triliun (NGR : 2.66x ; Net Debt / EBITDA : 4.69x) hal ini disebabkan oleh akuisisi IBST yang dilakukan perseroan pada 2Q24. Namun Dengan adanya penambahan modal yang diasumsikan digunakan untuk pembayaran utang, hal ini akan memperbaiki posisi neraca TOWR. Kami memperkirakan jika transaksi ini terjadi net debt untuk tahun 2025 akan mencapai Rp46.70 triliun (NGR : 2.04X ; Net Debt / EBITDA : 4.48x). Kami Merubah Rekomendasi Kami Dari BUY To HOLD Kami memperbarui report kami dengan merubah rekomendasi dari BUY to HOLD untuk TOWR dengan potensi kenaikan yang lebih rendah dari report kami sebelumnya (report sebelumnya) sebesar 5.23% atau Rp860per saham. Saat ini, kami masih menunggu hasil keputusan RUPSLB dan prospektus pengunaan dana right issue tersebut sebelum melakukan penyesuaian kembali terhadap valuasi. Setelah RUPSLB telah dilaksanakan, kami akan melakukan penyesuaian terhadap valuasi tersebut. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan

Cadangan Devisa Indonesia November 2024

06 Des 2024
November 2024 : US$150.2 miliar Oktober 2024 : US$151.2 miliar Cadangan Devisa Indonesia pada akhir November 2024 tercatat sebesar US$150.2 miliar. Angka ini menunjukkan adanya sedikit penurunan jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2024 sebesar US$151.2 miliar. Meskipun demikian, level cadangan devisa saat ini masih masih tetap tinggi, setara pembiayaan 6.5 bulan impor atau 6.3 bulan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada dalam 3 bulan impor diatas standar kecukupan internasional. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan