Ini Cara Investasi yang Tepat ala Phintraco Sekuritas
Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari. Keuntungan yang lebih besar dari modal ini kita dapatkan jika berinvestasi pada saham, dengan perhitungan yang tepat. Tapi, jika bingung mulai investasi dari mana, program edukasi BISA! dari Phintraco Sekuritas adalah jawabannya.
BISA!, singkatan dari Belajar Investasi Sampai Bisa, adalah program edukasi dari Phintraco Sekuritas untuk mempelajari segala hal seputar saham yang dilakukan secara online. Dibawakan oleh Tim Edukasi, BISA! akan memberikan beragam informasi bagi Anda mengenai pengenalan pasar modal, analisis teknikal dan fundamental saham, sampai pembahasan seputar emiten. Sehingga Anda dapat memahami cara investasi dengan tepat dan mudah, bahkan untuk pemula.
Di bulan Februari 2025, BISA! akan membawakan tema seputar pasar modal dan online trading.
Dilaksanakan setiap hari Sabtu mulai pukul 09.00 WIB, simpan jadwal berikut supaya gak ketinggalan waktunya!
Tenang aja, program ini gratis khusus untuk Anda. Jadi, yuk daftar BISA! Sekarang!
Sampai ketemu di bulan depan.
Penulis: Yundira Putri Rahmadianti
Editor: Dhira Parama Yuga
Baca Laporan

Suku Bunga Dipangkas, Positif Bagi Perekonomian Indonesia
Penurunan suku bunga merupakan kebijakan yang sangat ditunggu oleh investor saat suku bunga berada pada level yang tinggi. Penurunan suku bunga juga menjadi langkah strategis pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar tetap tumbuh. Dapat dikatakan bahwa pemangkasan suku bunga termasuk salah satu strategi dari Bank Indonesia (BI) untuk menghadapi kondisi ekonomi global yang tidak stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik.
Terdapat dua alasan Bank Indonesia dalam melakukan pemangkasan suku bunga yaitu untuk mengendalikan inflasi dan mengatasi pertumbuhan ekonomi yang melemah. Lalu bagaimana penjelasan lengkapnya?
Baca Laporan
- Mengendalikan inflasi.
- Pertumbuhan ekonomi yang melemah.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
- Mengurangi biaya pinjaman.
- Meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat.
- Meningkatkan minat investor.
- Mengurangi jumlah pengangguran.

Gambar 1: Data BI7DRRR, 2014-Januari 2025
BI7DRRR atau BI 7-Day Repo Rate merupakan instrumen yang digunakan oleh BI untuk mengendalikan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas mata uang. Jika kita melihat data historis BI 7-Day Repo Rate yang fluktuatif dari tahun 2014 sampai dengan Januari 2025, perubahan ini ini merupakan respons dari Bank Indonesia terhadap perubahan kondisi ekonomi Indonesia dan kebijakan suku bunga The Fed. Penulis: Riska Novi Cahyani Editor: Yundira Putri RahmadiantiJanuary Effect: Apakah Terjadi Setiap Tahun?
Apa itu January Effect?
Fenomena January Effect pertama kali diungkapkan oleh Investment Banker bernama Sidney B. Wachtel pada 1942. Sidney mengungkapkan bahwa saham-saham berkapitalisasi pasar kecil akan bergerak mengungguli saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar. January Effect merupakan fenomena kenaikan harga saham yang biasanya sering terjadi pada bulan Januari. Peristiwa ini merupakan momentum yang dinantikan oleh trader maupun investor untuk mendapatkan profit atau keuntungan yang maksimal. Investor atau trader biasanya melakukan strategi dengan membeli saham sebelum bulan Januari.
Penyebab January Effect
January Effect terjadi karena ada beberapa hal, di antaranya:
Jika dilihat secara historis selama 10 tahun terakhir, IHSG tidak selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2017, 2020, 2021, 2023 dan 2024, IHSG pada bulan Januari mengalami koreksi atau pelemahan. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama 10 tahun terakhir, terdapat 6 Januari dengan kenaikan (hijau) dan 4 Januari dengan penurunan (merah). Sehingga fenomena January Effect ini tidak selalu terjadi.
Untuk melakukan transaksi jual-beli saham yang aman, mudah, dan terjangkau, gunakan Profits Anywhere dari Phintraco Sekuritas. Dengan fitur Trend Meter, kita dapat mengetahui tren saham potensial bearish atau bullish. Download aplikasi Profits Anywhere untuk gunakan beragam fiturnya.
Penulis: Riska Novi Cahyani
Editor: Yundira Putri Rahmadianti
Baca Laporan
- Adanya Penggunaan Bonus Akhir Tahun
Pada umumnya, investor dan trader memanfaatkan bonus akhir tahun sebagai sumber dana untuk membeli saham di awal tahun, khususnya pada bulan Januari.
- Lanjutan Fenomena Window Dressing
Biasanya Manajer Investasi pada saat akhir tahun di bulan Desember melakukan evaluasi portofolio dengan menjual saham-saham yang mengalami penurunan, sebagai gantinya Manajer Investasi akan kembali membeli saham pada awal tahun di bulan Januari.
- Psikologi Investor atau Trader
Pada awal tahun baru, banyak investor dan trader yang membuat resolusi keuangan dan investasi untuk meningkatkan keuangan pribadi menjadi lebih baik.
Apakah Fenomena January Effect Selalu Terjadi?
Yuk Kenalan dengan Self Regulatory Organization
Di pasar modal, seluruh kegiatan investasi yang berlangsung harus selalu mengikuti peraturan yang berlaku. Dalam menetapkan peraturan di pasar modal, terdapat lembaga atau organisasi yang berwenang di dalamnya atau dikenal dengan Self Regulatory Organization (SRO). Selain untuk melengkapi peraturan terkait pasar modal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, aturan yang ditetapkan oleh SRO juga berfungsi sebagai pengawasan agar tak terjadi kegiatan perdagangan yang tidak sesuai. Kemudian, peraturan ini sifatnya wajib, sehingga harus ditaati oleh semua pihak yang terlibat dalam struktur pasar modal Indonesia.
Di Indonesia sendiri, terdapat tiga lembaga yang menjadi SRO, yaitu:
Baca Laporan
- Bursa Efek Indonesia (BEI), yang bertugas untuk menjalankan perdagangan Efek serta menyediakan sarana pendukung dan mengawasi kegiatan Anggota Bursa Efek.
- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bertugas menyediakan jasa kustodian sentral serta penyelesaian transaksi “Efek” yang teratur, wajar, dan efisien.
- PT Kliring Penjamin Emisi Indonesia (KPEI), bertugas untuk menyediakan jasa kliring serta penjamin penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.
Ini Potensi Pasar ACE Hardware Setelah Ganti Nama Jadi AZKO
Mulai Januari 2025, PT Aspirasi Hidup Indonesia (AHI) Tbk yang sebelumnya memiliki merek dagang ACE Hardware (ACES), kini mengubah namanya menjadi AZKO. Hal ini berlangsung setelah tidak diperpanjangnya lisensi ACE Hardware International Holdings, Ltd. pada 31 Desember 2024 lalu oleh PT AHI. Setelah berdiri selama 29 tahun lamanya, ACES –kini AZKO– memiliki pendapatan yang stabil setiap tahunnya.
Tercatat pada 9M24, ACES mendapatkan penjualan sebesar Rp6.23 triliun dan menandakan pertumbuhan sebesar 13.37% YOY. Meskipun beban operasional di 9M24 mengalami peningkatan, namun laba usaha ACES juga turut meningkat. Perlu diketahui bahwa kenaikan laba usaha ini didorong oleh pertumbuhan dari segi top-line.
Melihat potensi pada ACES yang telah melepas lisensi tersebut, Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai bahwa dalam jangka panjang, pemberhentian lisensi ini dapat menurunkan beban operasional ACES sehingga berpotensi untuk meningkatkan profitabilitas. Apalagi ACES berencana untuk terus melakukan ekspansi agar menjangkau lebih banyak konsumen. Namun, dengan adanya perubahan merek ini, maka biaya beban iklan dan promosi ACES diprediksi akan mengalami peningkatan dalam jangka pendek.
Pantau informasi terbaru seputar investasi, saham, serta pasar modal hanya di phintracosekuritas.com dan channel media sosial Phintraco Sekuritas Official lainnya.
Penulis: Linda Aryani
Editor: Yundira Putri Rahmadianti
Baca Laporan
Kenali OJK dan Otoritas Lain di Pasar Modal Indonesia
Dalam setiap kegiatan investasi, terutama terkait saham, selalu berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. OJK merupakan lembaga negara yang berfungsi untuk menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan dan non-bank. Untuk sektor jasa keuangan sendiri termasuk pada sektor perbankan dan pasar modal, sedangkan sektor jasa keuangan non-bank meliputi asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Selain OJK, terdapat lembaga atau otoritas lain yang juga termasuk dalam struktur pasar modal Indonesia. Di antaranya adalah PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Perusahaan Efek, Lembaga Penunjang, Profesi Penunjang, Pemodal, Emiten, Perusahaan Publik, dan Reksadana. Dari beragam otoritas yang ada, masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Sebagai contohnya, BEI menjadi media transaksi jual-beli surat berharga, saham, dan instrumen investasi lainnya yang berfungsi untuk menjaga keberlanjutan pasar. Sedangkan KPEI bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan kliring atas transaksi dalam dan di luar pasar modal, serta menyelenggarakan penjaminan penyelesaian transaksi bagi pasar modal. Lalu KSEI merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di Pasar Modal Indonesia yang menyediakan layanan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi pasar modal.
Di samping itu, Perusahaan Sekuritas turut menjadi bagian dalam struktur pasar modal, salah satu Perusahaan Sekuritasnya ialah Phintraco Sekuritas. Perusahaan Sekuritas sendiri merupakan lembaga keuangan yang memberikan layanan investasi, sehingga nasabah mampu melakukan kegiatan transaksi dan memantau segala pergerakan saham. Selain itu, dalam menjalankan kegiatannya, Perusahaan Sekuritas selalu berada di dalam pengawasan dari OJK.
Penulis: Linda Aryani
Editor: Yundira Putri Rahmadianti
Baca Laporan
Inflasi Indonesia Mereda, Waspadai Tantangannya
Sejak Badan Pusat Statistik (BPS) berdiri di tahun 1958, inflasi pada tahun 2024 tercatat sebagai inflasi yang terendah dalam sejarah. BPS sendiri merupakan badan atau lembaga yang berguna untuk melakukan survei serta pengumpulan data dari barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat. Namun sebelumnya, inflasi di tahun 2020 menjadi yang terendah dengan angka 1.68%.
Kini, inflasi Indonesia meningkat 20 bps menjadi 1.57% YoY di November 2024 dari 1.55% YoY di Oktober 2024, mencatatkan level terendah sejak Juli 2021 dan berada sedikit di bawah konsensus pasar di 1.6% YoY. Inflasi inti berada 2.26% YoY di Desember 2024, tetap dari bulan sebelumnya. Komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi inti sebesar 1.44% meliputi emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, dan biaya sewa rumah.
Sementara itu, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0.12% YoY di Desember 2024, dari deflasi sebesar 0.32% YoY di November 2024. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga telur ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit. Inflasi harga yang diatur pemerintah tumbuh 0.56% YoY pada November 2024, turun dari 0.82% YoY di November 2024 dengan kontribusi utama dari produk sigaret kretek tangan, mesin, dan sigaret putih mesin. Di samping itu, pelemahan rupiah dan penurunan cadangan devisa termasuk dalam faktor eksternal yang memberikan pengaruh signifikan.
Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh seiring dengan meningkatnya inflasi di tahun 2025. Ini diakibatkan karena meningkatnya Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6.5% dan penerapan PPN terbaru yang diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
Nah itu dia perkiraan kondisi yang akan dihadapi Indonesia di masa mendatang. Ingin tau informasi terkait investasi, saham, dan pasar modal lainnya?
Baca artikel lainnya di website phintracosekuritas.com atau media sosial Phintraco Sekuritas Official.
Penulis: Linda Aryani
Editor: Yundira Putri Rahmadianti
Baca Laporan
