Mengenal Pasar Modal Indonesia

02 Jan 2025
Mengenal Pasar Modal Indonesia Sobat Profits jika berbicara mengenai Pasar Modal Indonesia, sebenarnya pasar modal itu apa ya Sobat Profits? apa saja manfaat pasar modal itu sendiri? Apa saja jenis pasar di pasar modal? Supaya lebih jelas Sobat Profits bisa membaca artikel ini sampai selesai, untuk memudahkan Sobat Profits dalam memahami pasar modal. A. Pengertian Pasar Modal Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dengan kata lain, pasar modal merupakan tempat bertemunya antar penawaran dan permintaan surat berharga. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana jangka panjang dengan pihak yang membutuhkan produk investasi surat berharga seperti saham dan obligasi. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan tempat atau wadah bagi para pelaku pasar modal untuk memperdagangkan atau memperjualbelikan surat berharga. Bursa Efek Indonesia ibarat mall yang menyediakan tempat kepada investor untuk melakukan transaksi surat berharga (efek). B. Manfaat Pasar Modal Terdapat beberapa manfaat pasar modal di suatu negara, yakni : 1. Wahana Investasi Sebagai tempat alternatif investasi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi selain di asset riil . 2. Keterbukaan Informasi Salah satu industri yang sangat terbuka dan menjunjung tinggi profesionalisme sehingga akan mendorong terciptanya iklim usaha yang sehat. 3. Penyebaran Kepemilikan Perusahaan Sebagai tempat untuk penyebaran kepemilikan Perusahaan kepada masyarakat. 4. Lapangan Kerja Menciptakan lapangan kerja atau profesi bagi masyarakat, baik bagi pelaku pasar maupun investor. 5. Pendapatan Negara Membantu negara dalam meningkatkan pendapatan negara melalui kegiatan yang terdapat di Pasar Modal. Contoh kegiatan di pasar modal yang memberikan kontribusi kepada negara meliputi pajak yang dikenakan atas dividen dan transaksi di pasar modal, pajak tersebut akan masuk dalam kas negara sebagai sumber pendapatan negara. C. Jenis Pasar Modal Di Pasar Modal sendiri terdapat 2 jenis pasar, yakni : 1. Pasar Perdana (Pasar Primer) Pasar perdana merupakan pasar dimana surat berharga untuk pertama kalinya ditawarkan kepada masyarakat sebelum dicatat di Bursa Efek Indonesia. Secara sederhana pasar perdana mempertemukan antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang membutuhkan instrumen investasi (Perusahaan & Investor). Proses tersebut dikenal dengan nama initial public offering (IPO). 2. Pasar Sekunder Pasar sekunder merupakan pasar dimana efek yang sudah tercatat diperjual-belikan di bursa efek Indonesia dengan menggunakan sistem continuous auction. Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada investor untuk membeli maupun menjual efek yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Transaksi yang terjadi pada pasar sekunder merupakan transaksi antara investor dan investor, tidak lagi antara investor dan Perusahaan. Terdapat  Beberapa Perbedaan Pasar Perdana & Pasar Sekunder   By Phintraco Sekuritas | Education “Personal Touch For Your Investment Journey”
  • Disclaimer On
Penulis : Riska Novi Cahyani
   
Baca Laporan

Cara Mudah Login Profits Derivatives

27 Des 2024
https://youtube.com/shorts/9Tguzr0TpOk?si=pc3EjOFtbbZS4j2E Halo, Sahabat Profits. Penasaran gimana caranya login ke Profits Derivatives untuk trading Single Stock Futures? Jangan khawatir, yuk simak video tutorial berikut ini!😊
Baca Laporan

Memahami Window Dressing & Tips Memaksimalkan Keuntungan Saat Window Dressing

19 Des 2024
Memahami Window Dressing & Tips Memaksimalkan Keuntungan Saat Window Dressing Window dressing merupakan istilah yang digunakan dalam dunia ritel. Dimana window dressing ini merupakan strategi yang digunakan oleh para pelaku usaha di bidang ritel untuk menghias kaca atau etalase kaca yang berisi produk jualannya supaya lebih menarik dimata calon konsumen, sehingga akhirnya konsumen melakukan pembelian barang. Istilah ini kemudian dipakai oleh berbagai bidang, salah satunya pada bidang investasi pasar modal. Pada bidang investasi pasar modal istilah window dressing merujuk pada strategi Manajer Investasi membeli saham yang memiliki potensi naik dan menjual saham yang tidak memiliki prospek kenaikan, agar portofolio yang dikelola oleh Manajer Investasi dapat terlihat menarik sebelum di publish ke investor. A. Apa itu Window Dressing ? Window dressing merupakan strategi yang digunakan oleh Manajer Investasi untuk mempercantik dan meningkatkan performa saham agar portofolio tampak lebih baik. Dengan kata lain window dressing strategi yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk mengevaluasi portofolio dengan membeli saham yang memiliki potensi kenaikan atau mendapat keuntungan dan menjual saham yang memiliki kerugian sebelum di publish ke investor. Dengan strategi ini maka para investor akan merasa puas dari kinerja Manajer Investasi, sehingga hal ini akan membuat investor menjadi lebih percaya kepada Manajer Investasi yang mengelola dana mereka yang berdampak positif bisa mendatangkan investor baru. Sedangkan perusahaan atau emiten, window dressing dilakukan untuk membuat isi laporan keuangan terlihat lebih baik untuk menarik investor. Strategi yang dilakukan perusahaan melakukan penjualan dengan memberikan promo dan diskon barang atau jasa yang besar untuk meningkatkan pendapatan. B.  Siapa Saja Pihak yang Melakukan Window Dressing?
  1. Manajer Investasi
  2. Perusahaan
  3. Pihak Pengelola Dana
  4. Perusahaan Asuransi
C. Kapan Terjadi Window Dressing Window dressing saham biasanya terjadi akhir tahun bulan Desember dan awal tahun bulan Januari. Sebenarnya window dressing terjadi setiap kuartalan, tetapi momen yang paling ditunggu-tunggu investor adalah pada saat akhir tahun atau awal tahun. D. Mengapa Window Dressing Dilakukan? Window dressing dilakukan pastinya bertujuan untuk membuat tampilan portofolio Manajer Investasi dan mempercantik laporan keuangan agar membuat investor menjadi lebih tertarik. Penjelasan mengenai mengapa dilakukan window dressing sebagai berikut : 1. Mendapatkan Investor Baru Dengan dilakukannya window dressing pastinya akan menutupi kerugian investasi karena akan menghadapi Januari effect. Januari effect sangat berkaitan dengan window dressing. Window dressing dilakukan perusahaan agar laporan keuangan terlihat lebih menarik yang membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut pada saat Januari karena biasanya investor mendapat bonus akhir tahun yang digunakan untuk membeli saham-saham perusahaan yang memiliki kinerja baik. Oleh sebab itu pada saat akhir tahun merupakan waktu yang tepat bagi perusahaan untuk meninjau ulang performa kinerja dari portofolio yang dimiliki. 2. Mengevaluasi dan Meningkatkan Performa Portofolio Investasi Performa portofolio investasi akan di evaluasi pada akhir tahun pada saat penutupun buku laporan keuangan yang akan di publish  ke investor. Dalam penilaian Manajer Investasi nilai keuntungan dan kerugian menjadi faktor penentu kesuksesan Manajer Investasi dalam mengelola dana investor. Maka dari itu, Manajer Investasi akan berusaha untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan kinerja portofolio yang dikelola oleh Manajer Investasi untuk memberikan kepercayaan kepada investor. 3. Mengurangi Pajak Window dressing dilakukan untuk mengurangi biaya pajak pada Manajer Investasi. Strategi yang dilakukan dengan menjual saham yang mengalami kerugian, sebagai gantinya Manajer Investasi akan membeli saham yang memiliki kinerja baik dan berpotensi mengalami kenaikan harga. E. Tips Investasi Saat Window Dressing 1. Tentukan Target Return Investasi yang Diharapkan Pada saat menghadapi window dressing jangan lupa untuk menentukan target imbal hasil yang diharapkan. Jika nanti imbal hasil yang diharapkan sudah tercapai maka investor dapat melakukan profit taking untuk menghindari penurunan harga saham. 2. Pilih Saham yang Terdapat di Portofolio Manajer Investasi Investor dapat membeli saham yang terdapat dalam portofolio Manajer Investasi. Pastikan pembelian dilakukan pada saat harga saham masih rendah agar mendapatkan imbal hasil yang maksimal. Tapi strategi ini tidak harus dijadikan patokan investor, strategi ini dapat dijadikan referensi saja. 3. Cek Shareholders Perusahaan Informasi mengenai shareholders sangat penting dilakukan sebelum melakukan pembelian saham agar terhindar dalam membeli saham dengan shareholders yang tidak kompeten. 4. Analisa Kondisi Keuangan Perusahaan Sebelum investor membeli saham perusahaan wajib melakukan ataupun pengecekan kondisi laporan keuangan perusahaan. Agar terhindar dari perusahaan yang berfundamental buruk. 5. Memanfaatkan Momentum Investor dapat membeli saham yang sedang mengalami trend naik dan memanfaatkan momentum sebelum harga saham terus melanjutkan kenaikan. Ketika harga saham sedang mengalami koreksi sementara, investor dapat membeli saham berfundamental baik. E. Apakah Fenomena Window Dressing Selalu Terjadi Pada Bulan Desember? Source : Yahoo Finance & Data Diolah kalau Sobat Profits cermati historis IHSG 10 tahun terakhir pada bulan Desember, terdapat 1 Desember yang mengalami koreksi atau merah pada tahun 2022, dimana pada tahun tersebut window dressing gagal terjadi karena volatilitas bursa yang tinggi menjelang akhir tahun dan sisanya 9 Desember selama 10 tahun terakhir mengalami kenaikan atau terjadi window dressing. Jadi kesimpulannya selama 10  tahun terakhir  mayoritas IHSG pada bulan Desember mengalami kenaikan. Pada momentum window dressing Sobat Profits dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendapatkan profit yang maksimal dengan cara mencermati saham-saham yang memiliki potensial mengalami kenaikan dan Sobat Profits dapat menjual saham yang mengalami kerugian. Dengan cara seperti ini Sobat Profits dapat mengevaluasi portofolio investasi dengan lebih baik. Pilihlah saham yang memiliki fundamental baik yang dilihat dari kinerja keuangan yang solid serta cek reputasi shareholders perusahaan.   By Phintraco Sekuritas | Education “Personal Touch For Your Investment Journey”
  • Disclaimer On
Penulis : Riska Novi Cahyani
Baca Laporan

Mengenal Posisi Long & Short di Single Stock Futures

11 Des 2024
Mengenal Posisi Long & Short di Single Stock Futures Halo, Sahabat Profits. Tahukah kamu, di Single Stock Futures kamu bisa mengambil posisi Short dan posisi Long loh! 🔍 Apa sih Long dan Short itu? Dengan memahami kedua posisi ini, kamu bisa memanfaatkan peluang di segala kondisi pasar, baik saat harga naik maupun turun. Penasaran? Yuk simak penjelasan di atas
Baca Laporan

Perbandingan Saham VS Single Stock Futures

06 Des 2024
Perbandingan Saham VS Single Stock Futures Kamu masih bingung apa bedanya Saham dengan Single Stock Futures (SSF)?🤔 Tenang, yuk pahami perbedaannya biar gak salah langkah! Dengan modal yang lebih kecil dan peluang trading yang fleksibel, SSF bisa jadi pilihan menarik buat kamu yang ingin diversifikasi portofolio.
Baca Laporan

Mengenal 11 Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia & Jenis Emitennya

28 Nov 2024
Mengenal 11 Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia & Jenis Emitennya Saham merupakan salah satu instrumen investasi di pasar modal yang paling banyak diminati investor untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Sobat Profits perlu mengetahui jika investasi saham memiliki tingkat risiko yang tinggi, tetapi diikuti dengan tingkat keuntungan yang tinggi pula. Di Bursa Efek Indonesia terdapat 11 sektor saham berdasarkan industri dan sektor perusahaannya. Biar lebih jelas yuk Sobat Profits baca artikel ini sampai selesai terkait apa itu sektor saham? Apa saja 11 sektor saham di Bursa Efek Indonesia? Apa saja emitennya? A. Apa itu Sektor Saham? Sektor saham merupakan kumpulan perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia yang diklasifikasikan sesuai industri dan bisnisnya. Tujuan pengelompokkan sektor saham untuk memudahkan investor dalam memilih dan membandingkan kinerja emiten yang memiliki kinerja baik. B. 11 Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia 1. Sektor Energi Sektor energi meliputi perusahaan yang kegiatan bisnisnya menjual produk dan jasa terkait ekstraksi energi meliputi energi tidak terbarukan. Sehingga pendapatannya dipengaruhi langsung dari harga komoditas energi dunia seperti harga batu bara, pertambangan minyak bumi, gas alam. 2. Sektor Barang Baku Sektor barang baku meliputi perusahaan yang menjual produk dan jasanya yang digunakan untuk perusahaan lain sebagai bahan baku untuk memproduksi barang jadi. Contohnya barang kimia, material konstruksi, produk kayu dan kertas. 3. Sektor Industri Sektor industri meliputi perusahaan yang menjual produk dan jasa yang dikonsumsi oleh industri bukan dikonsumsi oleh konsumen. Industri ini meliputi produsen kedirgantaraan, pertahanan, produk konstruksi, produk Listrik dan mesin. 4. Sektor Barang Konsumen Primer Sektor barang konsumen primer merupakan sektor saham yang meliputi penyediaan barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kebutuhan utama. Kebutuhan ini tidak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Contohnya meliputi sektor pada perusahaan makanan, minuman, supermarket, kebutuhan rumah tangga,dll. 5. Sektor Barang Konsumen Non-Primer Sektor barang konsumen non primer meliputi perusahaan yang memproduksi barang sekunder. Perusahaan yang masuk dalam sektor ini meliputi industri kendaraan, tekstil, pakaian, alas kaki, peralatan rumah tangga. Selain industri tersebut terdapat sektor jasa seperti pendidikan, pariwisata, media, periklanan, maupun hiburan. 6. Sektor Kesehatan Sektor Kesehatan meliputi perusahaan yang menyediakan produk dan layanan kesehatan. Seperti penyediaan layanan Kesehatan, produsen alat kesehatan dan medis, perusahaan farmasi. 7. Sektor Keuangan Sektor keuangan meliputi perusahaan yang menyediakan jasa keuangan seperti bank, lembaga keuangan, asuransi, dan lembaga keuangan konsumen. 8. Sektor Properti dan Real Estate Sektor properti dan real estate meliputi perusahaan pengembangan properti, real estate dan perusahaan pendukungnya. 9. Sektor Teknologi Sektor teknologi meliputi perusahaan yang menjual produk dan layanan teknologi seperti perusahaan internet, penyediaan jasa dan konsultan TI, dll. 10. Sektor Infrastruktur Sektor infrastruktur meliputi perusahaan penyedia infrastruktur yang terdiri dari infrastruktur transportasi, perusahaan layanan logistik, dll. 11. Sektor Transportasi dan Logistik Sektor transportasi dan logistik meliputi perusahaan pada bidang transportasi dan kegiatan perjalanan. C. Perusahaan Emiten di Sektor Saham yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia
 
Sektor Saham Perusahaan Emiten
Sektor Energi PT ABM Investama Tbk (ABMM) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Sektor Barang Baku PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) PT Avia Avian Tbk (AVIA) PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) PT Barito Pacific Tbk (BRPT) PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Sektor Industri PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA) PT Astra Internasional Tbk (ASII) PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) PT Tanah Laut Tbk (INDX) PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) PT Lion Metal Works Tbk (LION) PT United Tractors Tbk (UNTR)
Sektor Barang Konsumen Primer PT Akasha Wira International Tbk (ADES) PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Sektor Barang Konsumen Non-Primer PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) PT Argo Pantes Tbk (ARGO) PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) PT Global Mediacom Tbk (BMTR) PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) PT MNC Land Tbk (KPIG) PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
Sektor Kesehatan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) PT Indofarma Tbk (INAF) PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS)
Sektor Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) PT Panin Financial Tbk (PNLF) PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) PT Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE)
    Sektor Properti dan Real Estate   PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) PT Ciputra Development Tbk (CTRA) PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
Sektor Teknologi   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH)
Sektor Infrastruktur   PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) PT XL Axiata Tbk (EXCL) PT Indosat Tbk (ISAT) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) PT PP (Persero) Tbk (PTPP) PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
Sektor Transportasi dan Logistik   PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) PT Pelayanan Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) PT Blue Bird Tbk (BIRD) PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) PT Temas Tbk (TMAS) PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA)
D. Cara Screening Sektor Saham Melalui Profits Anywhere
  1. Cara Screening Sektor Saham Melalui Profits Anywhere
  2. Klik Shares Summary-COMPOSITE
  3. Pilih Filter lalu pilih Sectoral
  4. Pilih Sectoral IDX
    By Phintraco Sekuritas | Education “Personal Touch For Your Investment Journey”
  • Disclaimer On
Penulis : Riska Novi Cahyani  
         
Baca Laporan

Single Stock Futures Bisa Tetap Profit Saat Market Turun

15 Nov 2024
Single Stock Futures Bisa Tetap Profit Saat Market Turun  [⬅️klik tautan di samping untuk penjelasan selengkapnya] Halo, Sahabat Profits. Investasi yang cerdas adalah investasi yang memberikan banyak peluang untuk meraih keuntungan! Dengan berinvestasi di Single Stock Futures, kamu sebagai investor bisa mendapatkan keuntungan yang menarik. Penasaran apa saja keuntungannya? Yuk, simak postingan berikut!
Baca Laporan

Mengerti Istilah Market Cap & Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Market Cap

14 Nov 2024
Mengerti Istilah Market Cap & Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Market Cap A. Pengertian Market Cap Market cap merupakan singkatan dari market capitalization atau dalam bahasa Indonesia adalah kapitalisasi pasar yang menjadi salah satu indikator ukuran untuk mengukur nilai agregat sebuah perusahaan. Nilai market cap dihitung dengan cara mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham saat ini. Secara sistematis perhitungan market cap adalah sebagai berikut : Market Capitalization              = Jumlah Saham Beredar x Harga Saham Saat Ini Sebagai contoh, emiten BBNI memiliki jumlah saham yang beredar sebanyak 37.256.798.316  lembar saham dengan harga per lembar saham per 13 November 2024 Rp4.960. Maka kita akan mengetahui market capitalization dari emiten BBNI sebagai berikut. Market Capitalization              = Rp37.256.798.316 x Rp4.960 = Rp184.793.719.647.360 B. Skala Market Cap Skala market cap suatu perusahaan berbeda-beda, skala tersebut dijadikan investor dalam memilih saham dan mengetahui kualitas suatu perusahaan. Dimana market cap dibagi kedalam tiga kelompok :
1. Big Cap (First Liner)
Perusahaan yang masuk kedalam big cap merupakan perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar sangat besar dengan nilai diatas Rp10 triliun. Saham yang masuk kedalam big cap memiliki pergerakan saham yang lebih stabil dan fundamental bagus. Saham big cap atau dikenal dengan saham blue chip sangat cocok bagi investor yang ingin berinvestasi dalam waktu jangka panjang. Contoh perusahaan first liner di Indonesia adalah BBCA, BBRI, BBNI, TLKM.
2. Middle Cap (Second Liner)
Perusahaan yang masuk kedalam middle cap memiliki market cap  lebih kecil jika dibandingkan dengan big cap yang memiliki nilai mulai dari Rp500 miliar – Rp10 triliun. Perusahaan yang masuk kedalam middle cap memiliki pergerakan saham sedikit lebih agresif tetapi dengan risiko kerugian yang lebih rendah. Saham middle cap memiliki potensi lebih tinggi untuk berkembang menjadi lebih besar. Contoh perusahaan second liner di Indonesia adalah JPFA, MAIN, SIDO, LSIP.
3. Small Cap (Third Liner)
Perusahaan yang masuk kedalam small cap memiliki market cap yang lebih kecil dengan nilai dibawah Rp500 miliar. Perusahaan yang masuk kedalam small cap memiliki pergerakan harga saham yang cenderung lebih volatil. Dimana saham yang masuk kategori ini memiliki kecenderungan risiko yang lebih tinggi. Contoh perusahaan third liner di Indonesia adalah GOTO, BUKA, WIKA.   By Phintraco Sekuritas | Education “Personal Touch For Your Investment Journey”
  • Disclaimer On
Penulis : Riska Novi Cahyani Editor  : Khoirrun Nisa
Baca Laporan

Cara Mudah Buka Akun Single Stock Futures di Profits Anywhere

14 Nov 2024
[video width="1080" height="1350" mp4="https://phintracosekuritas.com/wp-content/uploads/2024/11/Cara-Mudah-Buka-Akun-Single-Stock-Futures1.mp4"][/video] Cara Mudah Buka Akun Single Stock Futures di Profits Anywhere Kabar gembira untuk Sahabat Profits🎉 Kini kamu bisa buka akun Single Stock Futures (SSF) langsung dari aplikasi Profits Anywhere (Untuk Akun Reguler). Untuk kamu yang belum punya akun Profits Anywhere, jangan sedih! Kamu juga tetap bisa buka akun SSF dengan buka Akun Reguler di Profits Anywhere terlebih dahulu. Untuk info lebih lanjut, hubungi: 📞 Call Center Phintraco Sekuritas: 150 138 📧 Email: cs@phintracosekuritas.com 📲 WA Profits - Phintraco Sekuritas: +62 811-9560-188
Baca Laporan

Mengenal Pengertian Saham, Jenis-Jenis Saham di Indonesia Serta Keuntungan & Risiko Investasi Saham

31 Okt 2024
Mengenal Pengertian Saham, Jenis-Jenis Saham di Indonesia Serta Keuntungan & Risiko Investasi Saham A. Pengertian Saham Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Ketika seseorang menjadi pemegang saham suatu perusahaan, makai Ia diakui sebagai pemilik atas perusahaan tersebut. Perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia disebut sebagai perusahaan terbuka dan mendapat title Tbk di belakang nama perseroan. Arti dari perusahaan terbuka adalah bahwa perusahaan tersebut sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat umum dengan melakukan pembelian melalui Bursa Efek. Di Bursa Efek Indonesia, masyarakat dapat membeli saham dengan minimal pembelian sebanyak 1 lot atau setara dengan 100 lembar saham. B. Jenis-Jenis Saham di Indonesia 1. Saham Biasa (Common Stock) Kriteria Saham Biasa meliputi :
  • Investor memiliki hak suara saat RUPS.
  • Dividen dapat berubah-ubah tergantung kondisi keuangan perusahaan.
  • Jika perusahaan dilikuidasi investor yang memegang saham biasa memiliki hak klaim paling terakhir.
2. Saham Preferen Kriteria Saham Preferen meliputi :
  • Investor tidak memiliki hak suara saat RUPS.
  • Dividen yang dibagikan perusahaan bersifat tetap.
  • Jika perusahaan dilikuidasi, investor yang memegang saham preferen memiliki hak klaim terlebih dahulu dibandingkan investor saham biasa.
C. Keuntungan Saham 1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham.
2. Capital Gain
Capital gain merupakan keuntungan yang didapatkan dari selisih harga beli dan harga jual saham. ketika investor membeli saham pada harga tertentu dan menjualnya di harga yang lebih tinggi, maka investor akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual. Itulah yang dinamakan sebagai capital gain Contoh ilustrasi dari capital gain adalah Ketika investor membeli saham TLKM sebesar 1 Lot pada harga Rp3.000 dan kemudian menjualnya pada harga Rp3.500, maka investor tersebut mendapatkan keuntungan Rp500 per lembar sahamnya.
3. RUPS
Ketika investor memegang saham suatu perusahaan, investor dapat mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham walapun kepemilikan sahamnya hanya 1 lot.
4. Mudah
Investasi saham mudah, karena transaksi menjual dan membeli saham dapat dilakukan melalui smartphone yang terhubung dengan internet sesuai dengan jam perdagangan bursa.
D. Risiko Saham 1. Risiko Likuidasi
Risiko likuidasi ketika emiten dinyatakan bangkrut, maka para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aset perusahaan.
2. Capital Loss
Capital loss kebalikan dari capital gain merupakan kerugian ketika pemegang saham membeli saham di harga tinggi dan menjualnya di harga yang lebih rendah. Contoh ilustrasi dari capital loss  adalah ketika investor membeli saham TLKM sebesar 1 Lot pada harga Rp3.500 dan kemudian menjualnya pada harga Rp3.000, maka investor tersebut mendapatkan kerugian Rp500 per lembar sahamnya.
3. Delisting
Ketika perusahaan dinyatakan keluar dari Bursa Efek Indonesia dengan beberapa penyebab seperti emiten menghentikan operasi, bangkrut, tidak memenuhi persyaratan di bursa atau juga ingin menjadi perusahaan tertutup.
4. Risiko Likuiditas
Saham yang tidak likuid merupakan saham yang volume perdagangannya kecil dan minat investor juga terbatas. Investor sebaiknya menghindari saham tidak likuid dikarenakan akan susah untuk dibeli dan dijual.
5.  No Dividen
Risiko yang terakhir adalah ketika saham yang dibeli investor tidak membagikan dividen setiap tahunnya.
   
By Phintraco Sekuritas | Education “Personal Touch For Your Investment Journey”
  • Disclaimer On
Penulis : Riska Novi Cahyani Editor  : Khoirrun Nisa
 
Baca Laporan