INTP: Driving Margin Growth Toward a Promising 2025

20 Nov 2024
INTP achieved revenue of IDR5.20 trillion in 3Q24 (+28.54% QoQ; +4.81% YoY), with cumulative revenue reaching IDR13.32 trillion until 9M24, driven by a 9.4% YoY increase in domestic cement sales volume. Gross profit margin improved to 34.35% in 3Q24 (vs 27.66% in 2Q24), supported by efficiency in energy and labor costs, despite higher finance costs due to the Grobogan Cement acquisition. INTP recorded a net profit of IDR621 billion in 3Q24 (+35.19% QoQ; +2.86% YoY), contributing to a cumulative net profit of IDR1.06 trillion until 9M24, showcasing resilience in a competitive market. Cement demand is expected to grow 1-2.5% in 2025, fueled by government initiatives like the 3 million houses program, the Capital City of the Archipelago (IKN) project, and property sector relaxations, boosting INTP's utilization ratio to 60%. Bulk cement continues to dominate, supported by national strategic projects (PSN) and rising demand from commercial developments such as warehouses, smelters, and housing in new growth areas, while bagged cement faces weaker demand due to low purchasing power. We give rating BUY for INTP with a target price of IDR8,100 (+18.80% upside), implying FY24F/FY25F EV/EBITDA of 8.66x/7.92x. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan

IHSG berpotensi lanjutkan rebound ke 7230-7250

20 Nov 2024
Nasdaq (+1.04%) menguat lebih dari 1% di Selasa (19/11). Pasar masih mengantisipasi rilis kinerja keuangan retailers yang diawali oleh Wallmart (+3%) yang mencatatkan kinerja di atas ekspektasi. Indeks-indeks di Eropa melemah di Selasa (19/11). Ukraina menyerang Rusia dengan 6 rudal balistik buatan AS. Harga minyak cenderung stabil pada perdagangan Selasa (19/11). Hal serupa juga terjadi pada U.S. 10-year bond yield (19/11) Konsensus menunjukan keyakinan RDG BI akan menahan sukubunga di 6%. Akan tetapi, sejumlah ekonom masih menilai terdapat peluang BI memangkas sukubunga acuan IHSG berpotensi lanjutkan rebound ke 7230-7250 di Rabu (20/11). Top picks (20/11) : BBYB, ARTO, EMTK, INDF dan ASII. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Valdy K. - Disclaimer On -
Baca Laporan

Waspadai potensi pelemahan lanjutan IHSG ke kisaran 7050 di pekan ini

19 Nov 2024
Nasdaq (+0.60%) dan S&P 500 (+0.39%) catat rebound di Senin (18/11). Presiden AS, Donald Trump berencana melonggarkan regulasi terkait self-driving vehicles. Kebijakan ini diyakini menguntungkan EV producers dan chipmakers. Inflasi di Euro Area diperkirakan mengalami kenaikan di Oktober 2024, meski relatif masih berada dalam level toleransi ECB. U.S. 10-year bond yield cenderung tertahan di kisaran 4.4% sejak 12 November 2024. Harga minyak naik 3% karena ada gangguan produksi di salah satu kilang besar di Eropa Timur. Kenaikan harga gas alam dipicu oleh eskalasi konflik di perbatasan Eropa Timur ketika kebutuhan di Eropa cenderung meningkat di musim dingin. BI diyakini menahan sukubunga acuan di 6%. Keyakinan ini didasari oleh kecenderungan pelemahan nilai tukar Rupiah bersamaan dengan tren capital outflow dalam sebulan terakhir. Waspadai lower-level dari bearish target area IHSG berdasarkan pola double top di 7050 di pekan ini. Top picks (19/11) : MAPI, MAPA, ACES, DSNG, TLKM, dan ICBP. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Valdy K. - Disclaimer On -
Baca Laporan

Keraguan the Fed picu fluktuasi pasar

18 Nov 2024
Indeks-indeks Wall Street berbalik melemah di Jumat (15/11). Kepala the Fed, Jerome Powell. Powell menyatakan bahwa the Fed tidak perlu terburu-buru untuk memangkas sukubunga acuan (15/11). Nilai ekspor (+10.25% yoy) dan Impor (+17.49% yoy) Indonesia tumbuh signifikan di Oktober 2024 dibanding realisasi September 2024. Tiongkok mencatatkan pertumbuhan penjualan ritel sebesar 4.8% yoy di Oktober 2024 dari 3.2% yoy di September 2024. Data-data di atas memperkuat indikasi perbaikan global trade, khususnya di ASEAN dan Tiongkok. BI diperkirakan menahan sukubunga acuan di 6% (20/11), merefleksikan keraguan terhadap peluang pemangkasan the Fed Rate di Desember 2024. Waspadai batas atas target bearish reversal IHSG di 7150 (batas bawah di 7050). Top picks : JPFA, TINS, ADRO, MAIN, MTEL, dan ISAT. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Valdy K. - Disclaimer On -
Baca Laporan

IHSG diperkirakan uji support 7,180 di Jumat (15/11)

15 Nov 2024
Pidato Jerome Powell pada Kamis (14/11) menekan indeks-indeks Wall Street (14/11). Powell mengisyaratkan bahwa pemangkasan Fed Funds Rate (FFR) tidak perlu dilakukan terburu-buru. Rilis data Inflasi AS baik dari sisi konsumen maupun produsen menunjukkan adanya peningkatan di Oktober. GDP growth rate 3Q24 2nd Est. Euro Area yang meningkat sesuai ekspektasi pasar (14/11). GDP 3Q24 2nd Est. Euro Area tumbuh 30 bps dari 0.6% yoy menjadi 0.9% yoy. Secara teknikal, IHSG breaklow MA5 di level 7,280 seiring dengan pelebaran negative slope pada indikator MACD. Penjualan ritel bulan Oktober 2024 yang diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 3.8% YoY dari 3.2% YoY di September 2024. Neraca Perdagangan Indonesia bulan Oktober 2024 di Jumat (15/11) diperkirakan akan mengalami surplus $3.35 miliar lebih tinggi dibandingkan surplus $3.26 miliar di September 2024. Top picks di Jumat (15/11) adalah MTEL, ULTJ, MYOR, JSMR, dan BUKA. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Nurwachidah - Disclaimer On -
Baca Laporan

Mengerti Istilah Market Cap & Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Market Cap

14 Nov 2024
Mengerti Istilah Market Cap & Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Market Cap A. Pengertian Market Cap Market cap merupakan singkatan dari market capitalization atau dalam bahasa Indonesia adalah kapitalisasi pasar yang menjadi salah satu indikator ukuran untuk mengukur nilai agregat sebuah perusahaan. Nilai market cap dihitung dengan cara mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham saat ini. Secara sistematis perhitungan market cap adalah sebagai berikut : Market Capitalization              = Jumlah Saham Beredar x Harga Saham Saat Ini Sebagai contoh, emiten BBNI memiliki jumlah saham yang beredar sebanyak 37.256.798.316  lembar saham dengan harga per lembar saham per 13 November 2024 Rp4.960. Maka kita akan mengetahui market capitalization dari emiten BBNI sebagai berikut. Market Capitalization              = Rp37.256.798.316 x Rp4.960 = Rp184.793.719.647.360 B. Skala Market Cap Skala market cap suatu perusahaan berbeda-beda, skala tersebut dijadikan investor dalam memilih saham dan mengetahui kualitas suatu perusahaan. Dimana market cap dibagi kedalam tiga kelompok :
1. Big Cap (First Liner)
Perusahaan yang masuk kedalam big cap merupakan perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar sangat besar dengan nilai diatas Rp10 triliun. Saham yang masuk kedalam big cap memiliki pergerakan saham yang lebih stabil dan fundamental bagus. Saham big cap atau dikenal dengan saham blue chip sangat cocok bagi investor yang ingin berinvestasi dalam waktu jangka panjang. Contoh perusahaan first liner di Indonesia adalah BBCA, BBRI, BBNI, TLKM.
2. Middle Cap (Second Liner)
Perusahaan yang masuk kedalam middle cap memiliki market cap  lebih kecil jika dibandingkan dengan big cap yang memiliki nilai mulai dari Rp500 miliar – Rp10 triliun. Perusahaan yang masuk kedalam middle cap memiliki pergerakan saham sedikit lebih agresif tetapi dengan risiko kerugian yang lebih rendah. Saham middle cap memiliki potensi lebih tinggi untuk berkembang menjadi lebih besar. Contoh perusahaan first liner di Indonesia adalah JPFA, MAIN, SIDO, LSIP.
3. Small Cap (Third Liner)
Perusahaan yang masuk kedalam small cap memiliki market cap yang lebih kecil dengan nilai dibawah Rp500 miliar. Perusahaan yang masuk kedalam small cap memiliki pergerakan harga saham yang cenderung lebih volatil. Dimana saham yang masuk kategori ini memiliki kecenderungan risiko yang lebih tinggi. Contoh perusahaan first liner di Indonesia adalah GOTO, BUKA, WIKA.   By Phintraco Sekuritas | Education “Personal Touch For Your Investment Journey”
  • Disclaimer On
Penulis : Riska Novi Cahyani Editor  : Khoirrun Nisa
Baca Laporan