Waspada bias ditengah banyaknya faktor uncertainty di akhir tahun

02 Des 2024
Indeks-indeks Wall Street menguat di Jumat (29/11). S&P 500 catat kinerja bulanan terbaik di 2024. Sejumlah petinggi bank sentral di Eropa memperingatkan potensi kondisi higher-for-longer sukubunga acuan di tahun 2025 seiring ekspektasi peningkatan intensitas trade wars. Net sell investor asing diperkirakan mereda di Senin (2/12) pasca efektifnya hasil review terbaru indeks MSCI. Anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikabarkan ditekan ke Rp10,000/pack dari Rp15,000/pack. Kabar ini bersamaan dengan kabar bahwa rencana kenaikan PPN menjadi 12% di 2025 akan ditunda. Kondisi-kondisi di atas diperkirakan memicu fluktuasi IHSG di konsolidasi area 7100-7230 pada pekan ini. Top picks : EXCL, BFIN, ASSA, PNLF, TAPG, dan MAPI. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Valdy K. - Disclaimer On -
Baca Laporan

Pilkada kemungkinan 1 putaran, berikan kepastian kondisi politik dalam negeri

29 Nov 2024
Indeks-indeks di Eropa berbalik menguat di Kamis (28/11). Wall Street libur merayakan Thanksgiving (28/11). Realisasi inflasi Jerman di 2.2% yoy di November 2024, lebih rendah dari perkiraan (2.3% yoy). Inflasi Euro Area diperkirakan naik 30 bps mom ke 2.3% yoy di November 2024. Pasar mengharapkan petunjuk arah kebijakan moneter dari pertinggi bank-bank sentral di Eropa malam nanti (29/11). USD Index cenderung meninguat seiring peningkatan risiko inflasi. Harga emas melemah merespon kondisi tersebut. Pasangan Pramono-Rano menyatakan memperoleh 50.07% suara di Pilkada Jakarta, sehingga tidak diperlukan putaran kedua. Selama bertahan di atas 7150, IHSG masih menjaga peluang minor bullish reversal. Top picks (29/11) : LSIP, ULTJ, SCMA, PTBA, dan MAPA. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Valdy K. - Disclaimer On -
Baca Laporan

Mengenal 11 Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia & Jenis Emitennya

28 Nov 2024
Mengenal 11 Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia & Jenis Emitennya Saham merupakan salah satu instrumen investasi di pasar modal yang paling banyak diminati investor untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Sobat Profits perlu mengetahui jika investasi saham memiliki tingkat risiko yang tinggi, tetapi diikuti dengan tingkat keuntungan yang tinggi pula. Di Bursa Efek Indonesia terdapat 11 sektor saham berdasarkan industri dan sektor perusahaannya. Biar lebih jelas yuk Sobat Profits baca artikel ini sampai selesai terkait apa itu sektor saham? Apa saja 11 sektor saham di Bursa Efek Indonesia? Apa saja emitennya? A. Apa itu Sektor Saham? Sektor saham merupakan kumpulan perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia yang diklasifikasikan sesuai industri dan bisnisnya. Tujuan pengelompokkan sektor saham untuk memudahkan investor dalam memilih dan membandingkan kinerja emiten yang memiliki kinerja baik. B. 11 Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia 1. Sektor Energi Sektor energi meliputi perusahaan yang kegiatan bisnisnya menjual produk dan jasa terkait ekstraksi energi meliputi energi tidak terbarukan. Sehingga pendapatannya dipengaruhi langsung dari harga komoditas energi dunia seperti harga batu bara, pertambangan minyak bumi, gas alam. 2. Sektor Barang Baku Sektor barang baku meliputi perusahaan yang menjual produk dan jasanya yang digunakan untuk perusahaan lain sebagai bahan baku untuk memproduksi barang jadi. Contohnya barang kimia, material konstruksi, produk kayu dan kertas. 3. Sektor Industri Sektor industri meliputi perusahaan yang menjual produk dan jasa yang dikonsumsi oleh industri bukan dikonsumsi oleh konsumen. Industri ini meliputi produsen kedirgantaraan, pertahanan, produk konstruksi, produk Listrik dan mesin. 4. Sektor Barang Konsumen Primer Sektor barang konsumen primer merupakan sektor saham yang meliputi penyediaan barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kebutuhan utama. Kebutuhan ini tidak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Contohnya meliputi sektor pada perusahaan makanan, minuman, supermarket, kebutuhan rumah tangga,dll. 5. Sektor Barang Konsumen Non-Primer Sektor barang konsumen non primer meliputi perusahaan yang memproduksi barang sekunder. Perusahaan yang masuk dalam sektor ini meliputi industri kendaraan, tekstil, pakaian, alas kaki, peralatan rumah tangga. Selain industri tersebut terdapat sektor jasa seperti pendidikan, pariwisata, media, periklanan, maupun hiburan. 6. Sektor Kesehatan Sektor Kesehatan meliputi perusahaan yang menyediakan produk dan layanan kesehatan. Seperti penyediaan layanan Kesehatan, produsen alat kesehatan dan medis, perusahaan farmasi. 7. Sektor Keuangan Sektor keuangan meliputi perusahaan yang menyediakan jasa keuangan seperti bank, lembaga keuangan, asuransi, dan lembaga keuangan konsumen. 8. Sektor Properti dan Real Estate Sektor properti dan real estate meliputi perusahaan pengembangan properti, real estate dan perusahaan pendukungnya. 9. Sektor Teknologi Sektor teknologi meliputi perusahaan yang menjual produk dan layanan teknologi seperti perusahaan internet, penyediaan jasa dan konsultan TI, dll. 10. Sektor Infrastruktur Sektor infrastruktur meliputi perusahaan penyedia infrastruktur yang terdiri dari infrastruktur transportasi, perusahaan layanan logistik, dll. 11. Sektor Transportasi dan Logistik Sektor transportasi dan logistik meliputi perusahaan pada bidang transportasi dan kegiatan perjalanan. C. Perusahaan Emiten di Sektor Saham yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia
 
Sektor Saham Perusahaan Emiten
Sektor Energi PT ABM Investama Tbk (ABMM) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Sektor Barang Baku PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) PT Avia Avian Tbk (AVIA) PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) PT Barito Pacific Tbk (BRPT) PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Sektor Industri PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA) PT Astra Internasional Tbk (ASII) PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) PT Tanah Laut Tbk (INDX) PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) PT Lion Metal Works Tbk (LION) PT United Tractors Tbk (UNTR)
Sektor Barang Konsumen Primer PT Akasha Wira International Tbk (ADES) PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Sektor Barang Konsumen Non-Primer PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) PT Argo Pantes Tbk (ARGO) PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) PT Global Mediacom Tbk (BMTR) PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) PT MNC Land Tbk (KPIG) PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
Sektor Kesehatan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) PT Indofarma Tbk (INAF) PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS)
Sektor Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) PT Panin Financial Tbk (PNLF) PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) PT Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE)
    Sektor Properti dan Real Estate   PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) PT Ciputra Development Tbk (CTRA) PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
Sektor Teknologi   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH)
Sektor Infrastruktur   PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) PT XL Axiata Tbk (EXCL) PT Indosat Tbk (ISAT) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) PT PP (Persero) Tbk (PTPP) PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
Sektor Transportasi dan Logistik   PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) PT Pelayanan Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) PT Blue Bird Tbk (BIRD) PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) PT Temas Tbk (TMAS) PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA)
D. Cara Screening Sektor Saham Melalui Profits Anywhere
  1. Cara Screening Sektor Saham Melalui Profits Anywhere
  2. Klik Shares Summary-COMPOSITE
  3. Pilih Filter lalu pilih Sectoral
  4. Pilih Sectoral IDX
    By Phintraco Sekuritas | Education “Personal Touch For Your Investment Journey”
  • Disclaimer On
Penulis : Riska Novi Cahyani  
         
Baca Laporan

SMRA: Potential for optimizing marketing sales in the remainder of 2024

28 Nov 2024
SMRA's net profit grew 43% yoy to IDR933 billion in 9M24. This growth is in line with revenue growth to IDR7.5 trillion in 9M24. Better funding potential. SMRA made a non-cash deposit in the form of mall assets to its subsidiary PT Summarecon Investment Property (SMIP) on June 26, 2024. The government-borne VAT incentive (PPN DTP) can potentially optimize SMRA's marketing sales achievement in FY24F. Net profit is estimated to grow around 42% yoy in FY24F. The residential property segment is expected to continue contributing to this achievement, along with the potential stimulus from the government, the massive launch of new housing and clusters after the election, and high interest rates. Using discounted cash flow and revalued net asset value methods, we estimate SMRA's fair value to be 770 (8.61x expected P/E FY24F and 50% discount to NAV). Considering SMRA's fair price, we give SMRA a buy rating with a potential upside of 35.62%. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan

PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY)

28 Nov 2024
Code : MDIY Sector : Consumer Non-Cyclicals Sub-Sector : Household Products --------------------------------------------- PERKIRAAN JADWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Perkiraan Tanggal Efektif : 11 Desember 2024 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 13 - 17 Desember 2024 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 17 Desember 2024 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham : 18 Desember 2024 Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI : 19 Desember 2024 --------------------------------------------- STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak 2,519,039,400 saham biasa yang terdiri dari 2,267,135,400 saham milik Azara Alpina Sdn Bhd yang mewakili 9% dan 251,904,000 saham baru yang dikeluarkan dari pertopel Perseroan yang mewakili 1% atau seluruhnya sejumlah 10% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana dengan nilai nominal Rp25 per saham. Nilai Nominal : Rp25 per lembar saham Harga Penawaran : Rp1,650 - Rp1,870 per lembar saham Jumlah Penawaran Umum : Sebanyak-banyaknya Rp4,710,603,678,000 Penjamin Emisi : PT CIMB Niaga Sekuritas PT Mandiri Sekuritas --------------------------------------------- By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan

PDB Amerika Serikat (AS) Estimasi Kedua di Q3-2024

28 Nov 2024
Pertumbuhan PDB Q3-2024 (qoq): 2.80% Pertumbuhan PDB Q3-2024 (yoy): 2.70% Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat (AS) berada on track di 2.80% pada estimasi kedua di 3Q24 turun dari 3.00% dari 2Q24 yang dirilis oleh US Bureau Economic Analysis namun masih sesuai dengan ekspektasi konsensus pasar. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan

Investor domestik cerna kabar eksternal dan perkembangan quick count Pilkada

28 Nov 2024
Indeks-indeks Wall Street alami profit taking pada perdagangan Rabu (27/11). U.S. Personal Consumption Expediture (PCE) naik ke 2.3% yoy di Oktober 2024 dari 2.1% yoy di September 2024. Realiasasi ini dinilai memperkuat petunjuk kebijakan less-aggressive dari sejumlah petinggi the Fed dalam satu bulan terakhir. Donald Trump berencana meningkatkan bea masuk sebesar 10% atas produk asal Tiongkok dan sebesar 25% atas produk asal Kanada dan Meksiko. U.S. 10-year Bond Yield menariknya bergerak turun ke 4.26% di Rabu (27/11) meski dibayangi sejumlah isu terkait inflasi di atas. Pelaksanaan Pilkada serentak di Indonesia relatif berlangsung dengan kondusif di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta diperkirakan memasuki putaran kedua. IHSG masih rawan lanjutkan pullback di Kamis (28/11). IHSG rawan kembali ke area konsolidasi di kisaran 7200 di Kamis (28/11). Top picks (28/11) : BBYB, LSIP, ESSA, JSMR dan MAPI. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Valdy K. - Disclaimer On -
Baca Laporan