Weekly Fixed Income Report – 30 Juni 2025

30 Jun 2025
Price Consumer Expenditure (PCE) Index di Amerika Serikat naik menjadi 2.3% YoY pada Mei 2025 dari 2.2% YoY di April, sesuai dengan ekspektasi pasar. Sementara itu, indeks harga PCE inti tanpa harga makanan dan energi naik 0.2% MoM dan tumbuh 2.7% YoY, sedikit di atas perkiraan pasar sebesar 2.6% YoY. Rata-rata perubahan tahunan indeks harga PCE di AS sejak 1960 adalah 3.29% YoY. Euro Economic Sentiment (ECS) turun menjadi 94 pada Juni 2025 dari 94.8 di Mei, meleset dari ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan ke 95.1. Penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya kepercayaan di sektor industry, ritel dan konsumen meskipun terjadi perbaikan di sektor jasa dan konstruksi. Di antara negara ekonomi terbesar Uni Eropa, penurunan ECS paling signifikan terjadi di Prancis, diikuti Spanyol dan Jerman sementara ECS naik di Polandia.    
Baca Laporan

Daily Fixed Income Report – 26 Juni 2025

26 Jun 2025
Uni Eropa berencana memberlakukan tarif balasan terhadap impor AS, termasuk pesawat Boeing, jika AS mengenakan tarif dasar pada barang-barang Uni Eropa. Uni Eropa tengah berupaya mencapai kesepakatan dengan Washington sebelum tarif ekspor mereka ke AS naik menjadi 50% pada 9 Juli, meskipun banyak pihak memperkirakan sebagian besar tarif AS akan tetap berlaku meski ada kesepakatan. Uni Eropa menyiapkan tarif atas barang AS senilai US$116 miliar dan akan mengevaluasi hasil kesepakatan untuk menentukan langkah balasan. Passenger car registrations di Uni Eropa naik 1.6% YoY menjadi 926 ribu unit, didorong oleh kenaikan signifikan penjualan mobil listrik yang naik 25.0% YoY menjadi 142 ribu unit, terutama di Jerman yang tumbuh 44.9% YoY. Namun, sepanjang lima bulan pertama 2025, total pendaftaran mobil justru turun 0.6% menjadi 4.56 juta unit, meski penjualan mobil listrik naik 26.1% dan menguasai 15.4% pangsa pasar Uni Eropa.
Baca Laporan

Daily Fixed Income Report – 25 Juni 2025

25 Jun 2025
Gubernur The Fed, Jerome Powell menyatakan bahwa keputusan pemotongan suku bunga pada pertemuan Juli masih menunggu data inflasi bulan Juni dan Juli, yang dianggap sangat penting untuk menilai dampak kenaikan tarif. Ia juga menegaskan bahwa peran dolar AS dalam sistem keuangan global tetap kuat meskipun terjadi volatilitas pasar obligasi pada April, dan Fed akan terus memantau kondisi ekonomi tanpa memberikan komentar khusus terkait pajak atau kebijakan imigrasi. Sementara itu, imbal hasil 2yr U.S. Treasury yield menjadi 3.82%. Indikator Ifo Business Climate untuk Jerman naik menjadi 88.4 pada Juni 2025, tertinggi dalam setahun, dibandingkan 87.5 pada Mei dan sedikit di atas perkiraan 88.2. Indeks ekspektasi melonjak ke 90.7, tertinggi sejak April 2023, sementara kondisi saat ini naik tipis menjadi 86.2 dari 86.1. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Jerman perlahan mulai mendapatkan kepercayaan diri.
Baca Laporan

Daily Fixed Income Report – 24 Juni 2025

24 Jun 2025
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyerukan dialog segera untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Iran dan memperingatkan dunia berada di jalur menuju potensi kekacauan jika ketegangan meluas. Dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada 20 Juni 2025, Guterres menegaskan pentingnya tindakan bersama untuk menghindari kehancuran kawasan dan dunia. Sementara itu, Rusia dan Tiongkok mengkritik Israel, sedangkan AS mendesak Iran mengubah untuk gencatan senjata, dan menyoroti perpecahan di antara anggota tetap Dewan Keamanan. Indeks PMI Manufaktur Inggris dari S&P Global naik menjadi 47.7 pada Juni 2025 dari 46.4 di Mei, melampaui ekspektasi pasar sebesar 46.6 dan menunjukkan perlambatan kontraksi dalam lima bulan. Meskipun demikian, sektor ini masih menghadapi tantangan, terutama penurunan pesanan ekspor yang dipengaruhi oleh tarif AS, ketidakpastian geopolitik, dan persaingan harga global yang ketat.
Baca Laporan

Weekly Fixed Income Report – 23 Juni 2025

23 Jun 2025
Harga minyak dunia naik secara signifikan setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, memicu ketegangan yang meningkatkan kekhawatiran gangguan pasokan energi dari Timur Tengah. Harga minyak Brent sempat naik 5.7% ke US$81.40 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik hingga 6.2% ke US$78.40 per barel, didorong oleh risiko penutupan Selat Hormuz dan potensi serangan balasan Iran. Konflik ini berpotensi mendorong harga minyak menuju US$100 per barel jika eskalasi berlanjut, mengingat kawasan tersebut menyumbang sekitar sepertiga produksi minyak global dan dapat memicu tekanan inflasi di berbagai negara. Penjualan ritel di Inggris kontraksi menjadi 2.7% MoM pada Mei 2025, jauh lebih rendah dari perkiraan pasar yaitu kontraksi 0.5% MoM, dipicu oleh penurunan penjualan toko makanan sebesar 5.0% dan lemahnya permintaan di toko non-makanan. Faktor utama penurunan ini adalah inflasi, berkurangnya belanja konsumen, serta penurunan penjualan alkohol dan tembakau, sementara secara tahunan, penjualan ritel kontraksi 1.3% YoY, jauh dari perkiraan pertumbuhan 1.7% YoY.
Baca Laporan

Daily Fixed Income Report – 20 Juni 2025

20 Jun 2025
Negosiasi tarif perdagangan antara AS dan Uni Eropa berjalan lambat dengan risiko kegagalan, karena perbedaan mendasar seperti regulasi teknologi dan sistem pajak yang sulit disatukan sebelum tenggat waktu 9 Juli 2025. Nilai perdagangan kedua pihak pada 2024 mencapai US$1.93 triliun, namun ketidaksepakatan terkait tarif dan regulasi digital membuat prospek kesepakatan permanen masih suram. Hal ini diperkirakan kemungkinan besar tidak ada kesepakatan menyeluruh, dengan potensi eskalasi tarif seperti yang terjadi antara AS dan Tiongkok. Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada 4.25% di Juni 2025 meskipun tiga anggota dewan memilih pemotongan 0.25 poin persentase menjadi 4%. Inflasi diperkirakan akan tetap tinggi sepanjang tahun ini sebelum menurun ke target tahun depan, namun risiko dua arah dari kenaikan harga energi dan potensi gangguan perdagangan tetap menjadi perhatian utama. Pertumbuhan PDB Inggris terlihat lemah dan pasar tenaga kerja mulai melonggar, sehingga bank sentral menegaskan bersikap hati-hati dalam kebijakan moneter.
Baca Laporan

Daily Fixed Income Report – 19 Juni 2025

19 Jun 2025
The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4.25%–4.50% untuk keempat kalinya berturut-turut pada Juni 2025, sejalan dengan ekspektasi pasar, sambil tetap berhati-hati dalam menilai dampak kebijakan Presiden Trump, khususnya terkait tarif, imigrasi, dan perpajakan. Perkiraan terbaru The Fed menunjukkan pertumbuhan PDB 2025 direvisi turun menjadi 1.4% dan 1.6% pada 2026, sementara tingkat pengangguran diperkirakan naik ke 4.5% pada 2025 dan 2026, serta inflasi PCE diperkirakan sebesar 3.0% YoY di 2025, turun menjadi 2.4% YoY di 2026, dan 2.1% YoY di 2027. Tingkat inflasi tahunan di Inggris turun menjadi 3.4% YoY pada Mei 2025 dari 3.5% YoY di April, sesuai dengan ekspektasi pasar. Penurunan terbesar berasal dari harga transportasi yang hanya naik 0.7% dibanding 3.3% sebelumnya, terutama karena penurunan tarif penerbangan dan harga bahan bakar. Sementara itu, inflasi makanan dan minuman non-alkohol naik menjadi 4.4% dan harga barang rumah tangga meningkat 0.8% YoY, sedangkan CPI bulanan naik tipis 0.2% MoM.
Baca Laporan

Daily Fixed Income Report – 18 Juni 2025

18 Jun 2025
Penjualan ritel di Amerika Serikat kontraksi menjadi 0.9% MoM pada Mei 2025, setelah direvisi dari kontraksi 0.1% MoM di April dan lebih buruk dari perkiraan pasar yang memprediksi kontraksi 0.7%. Ini merupakan penurunan terbesar dalam empat bulan terakhir, terutama karena konsumen menahan belanja menjelang tarif baru yang akan diberlakukan. Penurunan terbesar terjadi pada penjualan kendaraan bermotor & suku cadang (-3.5%), diikuti oleh pemasok material bangunan & peralatan taman (-2.7%). Indikator Sentimen Ekonomi ZEW Jerman naik signifikan 22.3 poin menjadi 47.5 pada Juni 2025, tertinggi sejak puncak tiga tahun di Maret sebesar 51.6 dan jauh melampaui ekspektasi pasar sebesar 35. Optimisme ini didorong oleh peningkatan investasi dan permintaan konsumen, serta keyakinan bahwa langkah fiskal pemerintah baru Jerman.
Baca Laporan

Weekly Fixed Income Report – 16 Juni 2025

16 Jun 2025
The University of Michigan’s consumer sentiment index di AS naik menjadi 60.5 pada Juni 2025, meningkat dari level rendah hampir rekor 52.2 pada Mei dan April, serta melampaui ekspektasi pasar sebesar 53.5. Kenaikan ini didorong oleh perbaikan penilaian kondisi saat ini (63.7 vs 58.9 ) dan ekspektasi masa depan (58.4 vs 47.9), meskipun sentimen masih sekitar 20% lebih rendah dibandingkan Desember 2024. Selain itu, ekspektasi inflasi menurun signifikan, dengan ekspektasi inflasi satu tahun ke depan turun menjadi 5.1% YoY dari 6.6% YoY. Penjualan ritel di Indonesia terkontraksi 0.3% YoY pada April 2025, berbalik dari tumbuh 5.5% YoY pada Maret yang merupakan level tertinggi dalam tujuh bulan, dan menandai penurunan tahunan pertama sejak April 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kontraksi tajam pada penjualan peralatan informasi dan komunikasi (-25.1%) serta peralatan rumah tangga (-10.5%).
Baca Laporan

Daily Fixed Income Report – 13 Juni 2025

13 Jun 2025
Producer Price Inflation (PPI) di AS tumbuh 0.1% MoM pada Mei 2025, lebih rendah dari perkiraan kenaikan 0.2% MoM dan setelah kontraksi 0.2% MoM pada April. Kenaikan harga terjadi pada barang seperti tembakau (0.9%) dan beberapa komoditas lain. Sementara secara tahunan PPI tumbuh 2.6% YoY, sesuai ekspektasi, dengan laju inti melambat menjadi 3.0% YoY dari 3.2% YoY. Selain itu, jumlah klaim pengangguran awal di AS tetap stabil di angka 248 ribu pada 1W-Jun25, tidak berubah dari minggu sebelumnya dan melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan menjadi 240 ribu. Ekonomi Inggris mengalami kontraksi sebesar 0.3% MoM pada April 2025, menandai penurunan pertama dalam enam bulan dan penurunan terdalam sejak Oktober 2023. Penurunan ini dipicu oleh kenaikan biaya energi, kontribusi asuransi nasional yang lebih tinggi, serta tarif pajak dan tarif impor yang meningkat, dengan sektor jasa turun 0.4% dan produksi menyusut 0.6%, sementara konstruksi justru tumbuh 0.9%. Meski demikian, dalam tiga bulan hingga April, PDB rata-rata tetap tumbuh 0.7%.
Baca Laporan