Isu geopolitik eksternal membayangi, IHSG diperkirakan fluktuatif di 7100-7200

18 Jun 2025
Indeks di Wall Street ditutup melemah pada Selasa (17/6). Intensitas konflik Iran-Israel meningkat di tengah laporan bahwa AS mempertimbangkan apakah akan ikut berperang melawan Iran. Retail Sales AS pada Mei 2025 turun 0.9% MoM dari turun 0.1% MoM di April 2025, serta melebihi perkiraan yang kontraksi 0.7% MoM. ZEW Economic Sentiment Index Jerman bulan Juni naik pada level 47.5 dari 25.2 di Mei 2025, serta di atas perkiraan 35. Bank of Japan mempertahankan suku bunga tetap pada level 0.5%, yang merupakan level tertinggi sejak 2008. U.S. 10-year Bond Yield turun lebih dari 6 bps menjadi 4.387%. Harga emas menguat terbatas 0.2% di level US$3,390/troy oz, di tengah penguatan dollar AS dan kenaikan permintaan safe haven, serta menantikan pertemuan The Fed. RDG Bank Indonesia (18/6) diperkirakan akan mempertahankan BI Rate pada level 5.5%. Perkembangan isu geopolitik eksternal masih membayangi IHSG. Sehingga IHSG diperkirakan fluktuatif di 7100-7200. Top picks (18/6): ACES, BUKA, BBTN, CTRA dan MDKA. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Ratna Lim - Disclaimer On -
Baca Laporan

Daily Fixed Income Report – 17 Juni 2025

17 Jun 2025
Para pejabat The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan 17-18 Juni 2025 karena ketidakpastian terkait kebijakan tarif, imigrasi, dan pajak dari AS, serta dampak serangan Israel terhadap Iran. Ekonomi AS yang masih sehat meski melambat membuat investor memperkirakan suku bunga baru akan turun paling cepat pada September, sementara inflasi di Mei hanya naik tipis rata-rata sebesar 0.1% MoM selama empat bulan berturut-turut. Proyeksi terbaru dari The Fed akan menjadi acuan penting untuk melihat apakah ada perubahan kebijakan, namun banyak analis memperkirakan suku bunga tetap stabil hingga akhir tahun 2025. Biaya tenaga kerja per jam di kawasan Euro naik 3.4% YoY di 1Q25, melambat dari 3.8% YOY di 4Q25. Komponen upah tumbuh 3.4%, turun dari 4.1%, sedangkan komponen non-upah naik menjadi 3.4% dari 2.7%. Sektor industri mencatat kenaikan terendah 2.5%, sementara jasa dan konstruksi naik masing-masing 4.3% dan 4.7%. Pertumbuhan upah melambat di Jerman, Italia, dan Belanda, tetapi sedikit meningkat di Spanyol dan Prancis. Perlambatan ini memberi ruang bagi Bank Sentral Eropa untuk bersikap hati-hati di tengah meredanya inflasi dan momentum ekonomi yang masih lemah.
Baca Laporan

Diperkirakan IHSG berpotensi menguji level support di 7050/7000

17 Jun 2025
Indeks di Wall Street ditutup menguat di Senin (17/6). Pasar optimis bahwa konflik Iran-Israel masih dapat terkendali serta meredanya kenaikan harga minyak mentah. Dilaporkan Iran menghendaki gencatan senjata, namun dibantah oleh Iran. Pasar menantikan pertemuan The Fed pada Selasa-Rabu ini, dimana diperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada kisaran 4.25%-4.5%. U.S. 10-year Bond Yield naik 3 bps menjadi 4.456%. Harga emas koreksi sekitar 1.2% di level US$3,392/troy oz, dipicu oleh profit taking serta menantikan pertemuan The Fed pada pekan ini. Dari AS (17/6), pasar akan mencermati data Retail Sales bulan Mei 2025 yang diperkirakan turun 0.7% MoM dari naik 0.1% MoM di April 2025. Pasar akan menantikan hasil dari keputusan moneter Bank of Japan (17/6) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 0.5%. Jika support 7100 tidak mampu menahan laju penurunan indeks, diperkirakan IHSG berpotensi menguji level support berikutnya di 7050/7000 pada Selasa (17/6). Top picks (17/6) : INCO, SRTG, PGEO, PANI dan ASII.
Baca Laporan

Weekly Fixed Income Report – 16 Juni 2025

16 Jun 2025
The University of Michigan’s consumer sentiment index di AS naik menjadi 60.5 pada Juni 2025, meningkat dari level rendah hampir rekor 52.2 pada Mei dan April, serta melampaui ekspektasi pasar sebesar 53.5. Kenaikan ini didorong oleh perbaikan penilaian kondisi saat ini (63.7 vs 58.9 ) dan ekspektasi masa depan (58.4 vs 47.9), meskipun sentimen masih sekitar 20% lebih rendah dibandingkan Desember 2024. Selain itu, ekspektasi inflasi menurun signifikan, dengan ekspektasi inflasi satu tahun ke depan turun menjadi 5.1% YoY dari 6.6% YoY. Penjualan ritel di Indonesia terkontraksi 0.3% YoY pada April 2025, berbalik dari tumbuh 5.5% YoY pada Maret yang merupakan level tertinggi dalam tujuh bulan, dan menandai penurunan tahunan pertama sejak April 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kontraksi tajam pada penjualan peralatan informasi dan komunikasi (-25.1%) serta peralatan rumah tangga (-10.5%).
Baca Laporan

IHSG diperkirakan melanjutkan koreksi dan menguji level MA200 di 7132 hingga level support 7100

16 Jun 2025
Indeks utama di Wall Street pada pekan lalu ditutup melemah yang terutama didorong pelemahan signifikan pada Jumat (13/6). Serangan Israel atas Iran yang kemudian dibalas oleh Iran (13/6), memicu kenaikan harga minyak mentah dan emas. Kenaikan harga minyak mentah mendorong kenaikan harga energi yang dapat berakibat pada kembali meningkatnya laju inflasi, sehingga U.S. 10-year Bond Yield naik 5 bps menjadi 4.411%. Fokus perhatian pasar pekan ini pada perkembangan konflik di Timur Tengah, kemajuan negosiasi dagang AS dengan para mitra dagangnya, serta KTT G7 di Kanada pada 15-17 Juni 2025. Beberapa bank sentral akan membahas kebijakan moneter pada pekan ini, yaitu The Fed, PBoC, BoJ, BoE dan BI yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap. IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level MA200 di 7132 hingga level support 7100. Top picks pekan ini : AADI, CTRA, NCKL, HRUM dan ESSA. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Ratna Lim - Disclaimer On -
Baca Laporan

Consumer Confidence Index Drops as Job Market Pessimism and Retail Sales Slower

13 Jun 2025
The Consumer Confidence Index (CCI) decreased by 4.2 points to 117.5 in May 2025 from 121.7 in April 2025. This decline was due to reductions in both the Current Economic Condition Index (CECI) and Consumer Expectation Index (CEI), which fell by 7.7 points to 106 and 0.8 points to 129, respectively, in May 2025 (Figure 1). All CECI sub-indices declined, with the Durable Goods Purchase Index showing the most significant decrease of 9.8 points to 104.1 in April 2025. Additionally, the Employment Availability Index entered a pessimistic phase, falling below 100 points to 95.7, as the public perceived widespread layoffs by Indonesian companies due to increased global economic uncertainty.
Baca Laporan