Keraguan the Fed picu fluktuasi pasar
18 Nov 2024
Indeks-indeks Wall Street berbalik melemah di Jumat (15/11).
Kepala the Fed, Jerome Powell. Powell menyatakan bahwa the Fed tidak perlu terburu-buru untuk memangkas sukubunga acuan (15/11).
Nilai ekspor (+10.25% yoy) dan Impor (+17.49% yoy) Indonesia tumbuh signifikan di Oktober 2024 dibanding realisasi September 2024.
Tiongkok mencatatkan pertumbuhan penjualan ritel sebesar 4.8% yoy di Oktober 2024 dari 3.2% yoy di September 2024.
Data-data di atas memperkuat indikasi perbaikan global trade, khususnya di ASEAN dan Tiongkok.
BI diperkirakan menahan sukubunga acuan di 6% (20/11), merefleksikan keraguan terhadap peluang pemangkasan the Fed Rate di Desember 2024.
Waspadai batas atas target bearish reversal IHSG di 7150 (batas bawah di 7050).
Top picks : JPFA, TINS, ADRO, MAIN, MTEL, dan ISAT.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
Valdy K.
- Disclaimer On -
Baca Laporan
IHSG diperkirakan uji support 7,180 di Jumat (15/11)
15 Nov 2024
Pidato Jerome Powell pada Kamis (14/11) menekan indeks-indeks Wall Street (14/11).
Powell mengisyaratkan bahwa pemangkasan Fed Funds Rate (FFR) tidak perlu dilakukan terburu-buru.
Rilis data Inflasi AS baik dari sisi konsumen maupun produsen menunjukkan adanya peningkatan di Oktober.
GDP growth rate 3Q24 2nd Est. Euro Area yang meningkat sesuai ekspektasi pasar (14/11). GDP 3Q24 2nd Est. Euro Area tumbuh 30 bps dari 0.6% yoy menjadi 0.9% yoy.
Secara teknikal, IHSG breaklow MA5 di level 7,280 seiring dengan pelebaran negative slope pada indikator MACD.
Penjualan ritel bulan Oktober 2024 yang diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 3.8% YoY dari 3.2% YoY di September 2024.
Neraca Perdagangan Indonesia bulan Oktober 2024 di Jumat (15/11) diperkirakan akan mengalami surplus $3.35 miliar lebih tinggi dibandingkan surplus $3.26 miliar di September 2024.
Top picks di Jumat (15/11) adalah MTEL, ULTJ, MYOR, JSMR, dan BUKA.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
Nurwachidah
- Disclaimer On -
Baca Laporan
Mengerti Istilah Market Cap & Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Market Cap
14 Nov 2024
Mengerti Istilah Market Cap & Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Market Cap A. Pengertian Market Cap Market cap merupakan singkatan dari market capitalization atau dalam bahasa Indonesia adalah kapitalisasi pasar yang menjadi salah satu indikator ukuran untuk mengukur nilai agregat sebuah perusahaan. Nilai market cap dihitung dengan cara mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham saat ini. Secara sistematis perhitungan market cap adalah sebagai berikut : Market Capitalization = Jumlah Saham Beredar x Harga Saham Saat Ini Sebagai contoh, emiten BBNI memiliki jumlah saham yang beredar sebanyak 37.256.798.316 lembar saham dengan harga per lembar saham per 13 November 2024 Rp4.960. Maka kita akan mengetahui market capitalization dari emiten BBNI sebagai berikut. Market Capitalization = Rp37.256.798.316 x Rp4.960 = Rp184.793.719.647.360 B. Skala Market Cap Skala market cap suatu perusahaan berbeda-beda, skala tersebut dijadikan investor dalam memilih saham dan mengetahui kualitas suatu perusahaan. Dimana market cap dibagi kedalam tiga kelompok :1. Big Cap (First Liner)
Perusahaan yang masuk kedalam big cap merupakan perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar sangat besar dengan nilai diatas Rp10 triliun. Saham yang masuk kedalam big cap memiliki pergerakan saham yang lebih stabil dan fundamental bagus. Saham big cap atau dikenal dengan saham blue chip sangat cocok bagi investor yang ingin berinvestasi dalam waktu jangka panjang. Contoh perusahaan first liner di Indonesia adalah BBCA, BBRI, BBNI, TLKM.2. Middle Cap (Second Liner)
Perusahaan yang masuk kedalam middle cap memiliki market cap lebih kecil jika dibandingkan dengan big cap yang memiliki nilai mulai dari Rp500 miliar – Rp10 triliun. Perusahaan yang masuk kedalam middle cap memiliki pergerakan saham sedikit lebih agresif tetapi dengan risiko kerugian yang lebih rendah. Saham middle cap memiliki potensi lebih tinggi untuk berkembang menjadi lebih besar. Contoh perusahaan first liner di Indonesia adalah JPFA, MAIN, SIDO, LSIP.3. Small Cap (Third Liner)
Perusahaan yang masuk kedalam small cap memiliki market cap yang lebih kecil dengan nilai dibawah Rp500 miliar. Perusahaan yang masuk kedalam small cap memiliki pergerakan harga saham yang cenderung lebih volatil. Dimana saham yang masuk kategori ini memiliki kecenderungan risiko yang lebih tinggi. Contoh perusahaan first liner di Indonesia adalah GOTO, BUKA, WIKA. By Phintraco Sekuritas | Education “Personal Touch For Your Investment Journey”Penulis : Riska Novi Cahyani Editor : Khoirrun Nisa
- Disclaimer On
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
14 Nov 2024
Code : AADI
Sector : Energy
Sub-Sector : Coal Production
---------------------------------------------
PERKIRAAN JADWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Perkiraan Tanggal Efektif :
26 November 2024
Perkiraan Masa Penawaran Umum :
29 November 2024 - 03 Desember 2024
Perkiraan Tanggal Penjatahan :
03 Desember 2024
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham :
04 Desember 2024
Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI :
05 Desember 2024
---------------------------------------------
STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebanyak-banyaknya 778,689,200 saham biasa dengan nilai nominal Rp3,125 setiap saham, yang mewakili sebesar-besarnya 10% dari total modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham yang seluruhnya merupakan Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan.
Nilai Nominal :
Rp3,125 per lembar saham
Harga Penawaran :
Rp4,590 - Rp5,900 per lembar saham
Jumlah Penawaran Umum :
Sebanyak-banyaknya Rp4,594,266,280,00
Penjamin Emisi :
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
---------------------------------------------
Laporan dalam format PDF dapat diunduh pada menu "Research - IPO Summary" di www.phintracosekuritas.com dan telegram @phintasofficial
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
- Disclaimer On -
Baca Laporan
Sentimen negatif eksternal masih akan membayangi IHSG
14 Nov 2024
Dow ditutup +0.1%, Nasdaq -0.26%, dan S&P 500 +0.02% di Rabu (13/11).
Inflasi AS meningkat 20 bps menjadi 2.6% yoy di Oktober, dengan Inflasi inti AS tetap di level sama 3.3% YoY di Oktober dan September.
Kekhawatiran akan inflasi yang lebih di tinggi di AS, memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi dunia termasuk Eropa lebih lambat di 2025.
Secara teknikal, IHSG mengalami normal pullback usai menguji MA200, disertai dengan pergerakan indikator MACD yang bergerak sideways.
Sehingga,IHSG berpotensi uji support 7250 di Kamis (14/11).
Inflasi produsen AS diperkirakan akan mengalami peningkatan ke level 2.20% YoY di Oktober dari 1.80% YoY pada September.
Fokus pasar juga akan tertuju pada rilis data GDP 3Q24 2nd Est. Kawasan Eropa, yang diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 0.90% YoY lebih tinggi dari 2Q24 sebesar 0.60% YoY.
Top picks di Kamis (14/11) adalah BBNI, BBRI, ASII, ERAA dan ADRO.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
Nurwachidah
- Disclaimer On -
Baca Laporan
AMRT : Continued Expansion Drives Financial Performance
13 Nov 2024
AMRT recorded revenue of IDR88.21 trillion in 9M24, growing 10.24% YoY. The revenue growth was driven by Food segment revenue, which grew 10.52% YoY to IDR62.37 trillion in 9M24 (vs. IDR56.43 trillion in 9M23), while Non-Food segment revenue grew 9.55% YoY to IDR25.85 trillion in 9M24 (vs. IDR23.59 trillion in 9M23).
Better non-operating performance offsets higher operating expenses. AMRT's operating expenses increased by 11.98% YoY to IDR14.45 trillion in 9M24 (vs. IDR12.9 trillion in 9M23). Meanwhile, AMRT's non-operating expenses decreased by 79.61% YoY to IDR16 billion in 9M24 (vs. IDR80 billion in 9M23). This condition caused AMRT's net profit to grow 9.79% YoY to IDR2.48 trillion in 9M24 (vs. IDR2.26 trillion in 9M23).
Alfagift as an alternative for consumers to shop online, contributed 6.6% to revenue in 9M24. Online sales generated from Alfagift in 9M24 grew by more than 45% YoY, signaling AMRT's efforts to increase revenue.
The store network continues to increase. From January to September 2024, AMRT added 945 stores, consisting of 652 company-owned stores and 293 Franchise stores, bringing the total to 23,255 stores across Indonesia. We assess that these efforts can potentially improve AMRT's future financial performance.
Using the Discounted Cash Flow method with a Required Return of 8.94% and Terminal Growth of 7.02%, we estimate AMRT's fair value at IDR3,650 per share (Expected PE at 32.03x and EV/EBITDA at 18.58x in FY24). We give AMRT a Buy rating with a potential upside of 15.89%.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
- Disclaimer On -
Baca Laporan
Domestic Economic Research : Economic Stability and Growth Opportunities 2025
13 Nov 2024
PHINTRACO SEKURITAS (AT)
-13 November 2024-
Indonesia's economy has shown a solid recovery, with GDP growth observed across spending sectors. This reflects resilience and a balanced approach to economic recovery.
Household consumption remains a primary driver of economic growth, contributing steadily to domestic demand and encouraging broader sectoral gains.
Business conditions have improved, seen in positive consumer confidence and absolute sales indices, creating a supportive environment for local and international investments.
Indicators such as decreasing poverty and unemployment rates and improvements in income distribution suggest gradual progress in the quality of life for many Indonesians.
The government has set an optimistic economic growth target of 5.20% for 2025, with strong domestic consumption expected to play a central role in achieving this goal.
Prabowo-Gibran administration intends to prioritize human resource development, emphasizing educational improvement, vocational training, and digital skills to strengthen workforce readiness.
Bank Indonesia is expected to continue with flexible monetary policies, which may include easing measures, to help sustain economic growth amid global uncertainties.
IHSG targeted 8698 in 2025: Considering the various opportunities and challenges faced in 2025.
Sectoral Coverage: Banking, Cement, Metal & Mining, Food & Beverage, Poultry, Properties & Real estate, Telecommunication, and Tower.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
- Disclaimer On -
Baca Laporan