Daily Fixed Income Report – 16 Juli 2025
Inflasi tahunan di AS meningkat menjadi 2.7% YoY pada Juni 2025 dari 2.4% YoY di Mei 2025 dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Kenaikan terutama didorong oleh kenaikan harga pangan (3%), jasa transportasi (3.4%), dan kendaraan bekas (2.8%). Selain itu inflasi inti naik tipis menjadi 2.9% YoY pada Juni 2025, dari 2.8% YoY, sedikit di bawah perkiraan pasar sebesar 3% YoY. Indeks perumahan turun menjadi 3.8% dari 3.9% di Mei, sementara indeks perawatan medis (2.8%) dan asuransi kendaraan bermotor (6.1%) mengalami kenaikan.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan Indonesia yang menetapkan tarif impor barang Indonesia ke AS sebesar 19%, turun dari sebelumnya 32%, sementara barang ekspor AS ke Indonesia bebas tarif. Selain itu, Indonesia berkomitmen membeli energi AS senilai US$15 miliar dan 50 pesawat Boeing sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Trump menyatakan bahwa kerjasama ini membuka akses penuh bagi AS ke pasar Indonesia dan menegaskan akan menambah tarif jika terjadi pengiriman ulang barang dari negara tarif lebih tinggi.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 15 Juli 2025
Presiden Trump terus melanjutkan kebijakan perang dagang globalnya dengan memberlakukan tarif hingga 30% terhadap Uni Eropa mulai 1 Agustus, yang berpotensi menimbulkan dampak negatif signifikan bagi konsumen dan bisnis AS. Hal ini diperkirakan bahwa kenaikan tarif ini dapat memicu stagflasi, yaitu inflasi yang meningkat bersamaan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi, meskipun saat ini inflasi masih relatif terkendali dan pasar saham AS berada pada rekor tertinggi.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen mencapai kesepakatan strategis penting dalam kunjungan ke Brussel pada 13 Juli 2025, menandai babak baru kemitraan Indonesia-Uni Eropa. Kesepakatan ini diharapkan memperluas akses pasar Indonesia di Uni Eropa dengan tarif 0% untuk hampir seluruh produk, dan penandatanganan dokumen lanjutan direncanakan pada 3Q25 di Jakarta. IEU-CEPA diproyeksikan dapat meningkatkan ekspor Indonesia hingga 57.76% dalam tiga tahun ke depan serta memperkuat kemitraan strategis di tengah ketidakpastian global.
Baca Laporan
Weekly Fixed Income Report – 14 Juli 2025
Gubernur The Fed Bank of San Francisco, Mary Daly, memperkirakan akan terjadi dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025 dengan dampak tarif terhadap harga yang lebih terbatas dari perkiraan awal. Daly menyebut perusahaan berusaha membagi biaya tarif agar tidak membebani konsumen secara signifikan, sehingga inflasi diperkirakan menuju target 2%. Sementara itu, pejabat The Fed lainnya masih menilai dampak tarif terhadap inflasi bisa bersifat sementara atau lebih persisten, dengan keputusan kebijakan suku bunga berikutnya dijadwalkan pada Juli 2025.
Ekonomi Inggris mengalami perbaikan meskipun masih kontraksi sebesar 0.1% MoM pada Mei 2025, setelah kontraksi 0.3% MoM di April. Penurunan terutama terjadi pada sektor produksi yang menyusut 0.9%, dipimpin oleh industri farmasi dasar (-4.2%) dan peralatan transportasi (-1.3%), sementara sektor jasa tumbuh tipis 0.1% berkat kenaikan subsektor informasi dan komunikasi sebesar 2%. Namun, dalam tiga bulan hingga Mei, PDB Inggris masih tumbuh 0.5%.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 11 Juli 2025
FOMC Minutes menunjukkan sebagian besar anggota The Fed menilai penurunan suku bunga kebijakan tahun ini akan tepat, meskipun beberapa tetap berhati-hati karena risiko inflasi. Komite Pasar Terbuka Federal memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4.25% hingga 4.5% sejak Desember, dengan beberapa pejabat siap mempertimbangkan penurunan suku bunga jika data ekonomi berubah sesuai perkiraan
Tingkat inflasi tahunan di Jerman turun menjadi 2.0% YoY di Juni 2025, terendah dalam delapan bulan, dari 2.1% YoY pada Mei 2025, sejalan dengan estimasi awal. Penurunan harga energi sebesar 3.5%, terutama bahan bakar motor yang turun 4.6%, serta perlambatan inflasi harga makanan menjadi 2.0%, menjadi faktor utama penurunan tersebut
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 10 Juli 2025
Presiden Donald Trump memperingatkan akan mengenakan tarif impor hingga 200% pada perusahaan farmasi, semikonduktor, dan logam yang tidak memindahkan produksinya ke Amerika Serikat dalam waktu 1.5 tahun. Langkah ini bertujuan menekan perusahaan agar meningkatkan kapasitas manufaktur dalam negeri, sekaligus mengguncang pasar keuangan dan menurunkan saham perusahaan farmasi besar.
Penjualan ritel di Indonesia tumbuh 1.9% YoY di Mei 2025, pulih dari kontraksi 0.3% YoY di April yang merupakan penurunan tahunan pertama sejak April 2024. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penjualan makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4.0%, serta barang budaya dan rekreasi sebesar 4.7%. Namun, secara bulanan penjualan ritel turun 1.3% MoM pada Mei, membaik dari penurunan 5.1% MoM pada April, terutama karena peningkatan pengeluaran selama beberapa hari libur di bulan tersebut.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 8 Juli 2025
Presiden Donald Trump akan menjalakan tarif impor di 1 Agustus 2025 setelah memberi waktu tambahan bagi negara-negara mitra dagang untuk mencapai kesepakatan baru. Kebijakan ini disertai ancaman tarif tambahan sebesar 10% untuk negara yang dianggap mendukung kebijakan BRICS, tanpa pengecualian. Sementara itu, pasar keuangan global menunjukkan reaksi negatif, dengan indeks S&P 500 turun 0.5% dan dolar AS menguat 0.5% terhadap beberapa mata uang yang direpresentasikan oleh Dollar Index.
Penjualan ritel di Uni Eropa meningkat 1.9% YoY, dengan zona euro mencatat pertumbuhan 1.8% YoY. Secara bulanan, volume penjualan ritel turun 0.8% MoM di UE dan 0.7% MoM di zona euro, dipengaruhi oleh penurunan signifikan di Swedia sebesar 4.6%. Meskipun penurunan ini menimbulkan kekhawatiran, potensi pemulihan tetap ada karena daya beli mulai membaik.
Baca Laporan
Weekly Fixed Income Report – 7 Juli 2025
Mitra dagang utama Amerika Serikat (AS) bergegas menyelesaikan kesepakatan dagang menjelang tenggat waktu 9 Juli 2025, di mana tarif impor yang lebih tinggi akan mulai diberlakukan jika tidak ada kemajuan signifikan. Presiden Donald Trump telah menandatangani surat pemberitahuan tarif yang akan dikirimkan kepada sekitar belasan negara, dengan tarif yang bervariasi antara 10% hingga 70%, dan pemberlakuan tarif dijadwalkan mulai 1 Agustus 2025. Negosiasi intensif selama akhir pekan melibatkan Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa, India, dan Vietnam, namun kesepakatan masih belum sepenuhnya tercapai, sehingga ketidakpastian tetap tinggi di pasar global.
Indonesia optimistis dapat segera mengamankan kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat yang mencakup mineral tanah jarang, energi, kerja sama pertahanan, dan akses pasar sebelum tenggat waktu tarif 9 Juli 2025. Pemerintah berkomitmen menerapkan tarif mendekati nol pada lebih dari 1.700 komoditas atau hampir 70% dari total impor AS, termasuk elektronik, mesin, bahan kimia, dan otomotif. Selain itu, Indonesia akan memperkuat kerja sama di sektor mineral dan militer serta melonggarkan aturan untuk memberikan perlakuan lebih adil bagi perusahaan AS, demi hubungan ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 4 Juli 2025
Nonfarm payrolls AS naik 147 ribu di Juni 2025 dari 144 ribu di Mei 2025 dan jauh melampaui diatas ekspektasi 110 ribu dan rata-rata 12 bulan terakhir sebesar 146 ribu. Peningkatan terutama terjadi di sektor pemerintahan dan kesehatan, meski pekerjaan federal turun. Pasar tenaga kerja tetap kuat dengan tingkat pengangguran turun menjadi 4.1% dari 4.2%, sementara partisipasi angkatan kerja turun ke 62.3% dan rasio penduduk bekerja tetap di 59.7%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan belum diumumkannya kesepakatan tarif perdagangan antara Indonesia dan AS menciptakan ketidakpastian yang dapat menekan kinerja ekspor Indonesia, yang saat ini mendapat tarif resiprokal sebesar 32%. Pemerintah berharap negosiasi yang berlangsung hingga 9 Juli 2025 dapat menghasilkan tarif lebih rendah dibanding Vietnam yang sudah mencapai 20%, mengingat ekspor harus tumbuh 5.4%-6.4% agar pertumbuhan ekonomi 2025 mencapai 4.7%-5%.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 2 Juli 2025
ISM Manufacturing PMI Index di AS naik tipis menjadi 49.0 pada Juni 2025 dari 48.5 di Mei, menunjukkan kontraksi sektor manufaktur masih berlanjut. Peningkatan produksi (50.3) dan perbaikan inventaris (49.2) mendukung kontraksi ini. Sementara itu, JOTL Job Opening di AS naik 374 ribu menjadi 7.76 juta pada Mei 2025, tertinggi sejak November 2024 dan melampaui ekspektasi pasar sebesar 7.3 juta. Kenaikan terbesar terjadi di sektor akomodasi dan layanan makanan sebesar 314 ribu.
Indeks PMI Manufaktur di Indonesia turun menjadi 46.9 pada Juni 2025 dari 47.4 di bulan sebelumnya, menandai kontraksi aktivitas pabrik selama tiga bulan berturut-turut sejak April 2025. Selain itu, Neraca perdagangan Indonesia naik signifikan menjadi USD 4.30 miliar pada Mei 2025, naik dari USD 2.92 miliar pada Mei 2024. Ekspor meningkat 9.68% YoY mencapai USD 24.61 miliar, didorong oleh naiknya pengiriman ke AS sebesar 24.76%. Sementara itu, impor juga naik 4.14% YoY menjadi USD 20.31 miliar. Sementara inflasi Indonesia meningkat menjadi 1.87% YoY di Juni 2025 dari 1.60% YoY di Mei 2025, sedikit di atas perkiraan pasar sebesar 1.83% YoY dan masih dalam target BI 1.5%–3.5%.
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 1 Juli 2025
RUU pajak AS yang dibuat pemerintahan Senat diperkirakan akan menambah defisit AS hampir US$3.3 triliun dalam sepuluh tahun ke depan, dengan penurunan pendapatan sebesar US$4.5 triliun dan pengurangan pengeluaran US$1.2 triliun hingga 2034. RUU ini mencakup pemotongan pajak besar-besaran dan pengurangan program sosial, namun mendapat kritik karena asumsi dasar kebijakan saat ini yang memungkinkan penghindaran batasan fiskal.
Pemerintah Indonesia telah menyerahkan penawaran kedua dalam negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat menjelang tenggat 9 Juli 2025, dan tawaran ini sudah diterima oleh pihak AS. Penawaran ini mencakup berbagai sektor, termasuk investasi di mineral tanah jarang dan peningkatan kerja sama perdagangan yang mengacu pada kepentingan nasional Indonesia.
Baca Laporan