IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan ke level 7280-7300 (19/1)

19 Jan 2024
>Indeks-indeks Wall Street menguat di Kamis (18/1). >U.S. 10-year Treasury Yield masih bertahan di atas 4.1%, bahkan cenderung menguat. >Kondisi ini dipicu oleh penurunan signifikan pada U.S. Initial Jobless Claims ke 187 ribu di pekan lalu dari 203 ribu di pekan sebelumnya. >Sejumlah petinggi ECB menegaskan bahwa terlalu prematur untuk membahas pemangkasan sukubunga acuan saat ini. >BI mempertahankan suku bunga acuannya di 6% sebagai upaya menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tetap terkendali di level 5.1%-5.3% pada 2024. >International Energy Agency memperkirakan terdapat peluang pemulihan demand dan gangguan supply akibat musim dingin di AS. >Harga minyak menguat di kisaran 2% di Kamis (18/1). >IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan ke level 7280-7300 pada Jumat (19/1).
Baca Laporan

Pelemahan IHSG diperkirakan memasuki area konsolidasi pada kisaran 7150-7200 di Kamis (18/1)

18 Jan 2024
>Indeks-indeks Wall Street melanjutkan koreksi di Rabu (17/1). >U.S. 10-year Treasury Yield naik ke atas level psikologis 4% di Rabu (17/1). >Hal ini dipicu keraguan investor terhadap agresivitas the Fed dalam memangkas sukubunga acuan di 2024 menyusul realisasi penjualan ritel di AS yang lebih baik dari perkiraan. >Inflasi di Inggris naik ke 5% yoy di Desember 2023 dari 3.9% yoy di November 2023. >Realisasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 5.2% yoy di Q4-2023, lebih rendah dari perkiraan di 5.3% yoy, meskipun lebih baik dari Q3-2023 (4.9% yoy). >Pelemahan IHSG diperkirakan memasuki area konsolidasi pada kisaran 7150-7200 di Kamis (18/1). >Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan sukubunga acuan di 6% (17/1) belum direspon sepenuhnya oleh pasar. >Pernyataan terbaru BI mengindikasikan belum ada timeframe pemangkasan sukubunga BI di 2024.
Baca Laporan

Potensi sentimen positif dari perbaikan pertumbuhan ekonomi Tiongkok di Q4-2023

17 Jan 2024
>Indeks-indeks utama Wall Street melemah di Selasa (16/1). >Pelemahan tersebut bersamaan dengan kenaikan U.S. 10-year Treasury Bond Yield ke atas 4% di Selasa (16/1). >Kondisi tersebut masih dipicu oleh kekhawatiran terhadap realisasi kinerja keuangan Q4-2023 yang kurang memuaskan dari retailers di AS. >Mayoritas indeks di Eropa ditutup melemah di Selasa (16/1). >Austrian central bank head, Robert Holzmann berkomentar bahwa risiko kenaikan inflasi masih cukup besar di 2024, sehingga terdapat peluang tidak ada pemangkasan sukubunga acuan ECB di tahun ini. >Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan membaik ke atas 5% yoy (5.3% yoy) di Q4-2023. >IHSG berpeluang uji resistance area 7250-7300 di Rabu (17/1). >Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali menahan sukubunga acuan di 6% pada hari ini (17/1).
Baca Laporan

IHSG berpotensi terkonsolidasi dalam rentang MA20 di kisaran 7200-7250 pada Selasa (16/1)

16 Jan 2024
>Wall Street ditutup di Senin(16/1), memperingati hari Martin Luther King Jr. >Mayoritas indeks di Eropa ditutup melemah, merespon negatif realisasi GDP German yang terkontraksi -0.3% yoy di Desember 2023. >ECB yang berpotensi menunda penurunan suku bunga pada kuartal I 2024, hal ini didasari dari realisasi inflasi yang masih jauh dari target ECB. >Ketidakpastian perekonomian global juga semakin meningkat, 56% Ekonom memperkirakan perekonomian global akan melemah pada tahun 2024. >87% responden dalam WEF memperkirakan perkembangan geopolitik akan memicu volatilitas ekonomi global dalam tiga tahun ke depan. >Terjadi penurunan nilai impor (-3.81% yoy) di Desember 2023, dibandingkan kenaikan 3.29% yoy di November 2023. >Nilai ekspor juga terkoreksi sebesar 5.76% yoy di Desember 2023, relatif lebih baik dari perkiraan (-8.1% yoy). >Top picks Selasa (16/1) : BFIN, MAPI, JPFA,ADRO, JPFA, CPIN, SMGR, dan ASSA.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan fluktuatif dalam rentang 7200-7300

15 Jan 2024
>Wall Street kembali flat di Jumat (12/1). >Kondisi ini dipengaruhi oleh realisasi kinerja keuangan sejumlah bank besar di AS yang kurang memuaskan di Q4-2023. >Inflasi jerman diperkirakan naik ke 3.7% yoy di Desember 2023, naik dari 3.2% yoy di November 2023. >Kenaikan inflasi di Desember 2023 diyakini bersifat temporer seiring dengan kecenderungan peningkatan konsumsi di libur Natal dan Tahun Baru. >IHSG diperkirakan cenderung fluktuatif dalam rentang 7200-7300 di pekan ini. >Di awal pekan (15/1), pelaku pasar akan merespon data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang diperkirakan kembali surplus, dengan sedikit perbaikan di kinerja ekspor.
Baca Laporan