Outflow masih deras, IHSG tertekan
30 Mei 2024
Pelemahan dialami oleh mayoritas indeks Wall Street di Rabu (29/5).
Pelemahan tersebut sejalan dengan kenaikan U.S. 10-year Treasury Yield dalam dua hari terakhir ke atas 4.6% di Rabu (29/5).
Peluang the Fed Rate dipertahankan di 5.25%-5.5% pada FOMC September 2024 kini berada di atas 50% berdasarkan jajak pendapat oleh CME FedWatch Tools.
ECB Governing Council member, Klaas Knot menyatakan bahwa pemangkasan harus perlahan dan bertahap.
Harga minyak mengalami pullback sekitar 0.7% di Rabu (29/5).
IHSG rawan mengalami pelemahan lanjutan di Kamis (30/5). Perhatikan pivot 7150 sebelum support area 7080-7100.
Net sell investor asing di pasar reguler mencapai Rp1 triliun di Rabu (29/5), sementara akumulasi net sell investor asing di pekan ini mencapai Rp5 triliun.
Baca Laporan
Outlook pemangkasan sukubunga acuan ECB jadi sentimen positif
29 Mei 2024
Wall Street ditutup mixed di Selasa (28/5).
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh pandangan beragam dari pertinggi the Fed terhadap timeframe pemangkasan.
Kenaikan U.S. CB Consumer Confidence ke 102 di Mei 2024 dari 97 di April 2024 turut mempengaruhi pergerakan indeks-indeks Wall Street (28/5).
Dua petinggi ECB mendukung peluang pemangkasan sukubunga acuan lebih awal.
Euro Area’s inflation data di akhir pekan ini dapat menjadi validasi dari pandangan petinggi ECB tersebut.
Penguatan IHSG ke atas 7250 (28/5) membuka peluang rebound lanjutan ke kisaran resistance 7300 di Rabu (29/5).
Harga minyak masih fluktuatif dengan menguat nyaris 3% di Selasa (28/5) menjelang pertemuan OPEC+ di 1 Juni 2024.
Baca Laporan
Waspadai support IHSG di 7150 (28/5)
28 Mei 2024
DAX dan CAC 40 ditutup menguat di Senin (27/5).
Wall Street dan FTSE libur di Senin (27/5).
Penguatan tersebut ditopang oleh dukungan dari sejumlah petinggi ECB terhadap peluang pemangkasan sukubunga acuan di Juni 2024.
Harga minyak tertekan oleh ekspektasi bahwa OPEC+ akan mengurangi besaran pemangkasan volume produksi minyak dari posisi saat ini sebesar 2.2 juta barel/hari.
Jajak pendapat terbaru oleh CME FedWatch Tools menunjukan kenaikan pada peluang dipertahankannya the Fed Rate di 5.25%-5.5% ke 50.2%
Kondisi di atas berpotensi kembali memicu capital outflow dari pasar modal Indonesia untuk beberapa waktu kedepan.
Waspadai support IHSG di 7150 (28/5).
Baca Laporan
Waspada pelemahan Rupiah seiring potensi capital outflow
27 Mei 2024
The Fed kembali menegaskan target inflasi 2% yoy.
CME FedWatch Tools mencatatkan kenaikan signifikan pada peluang dipertahankannya sukubunga acuan di 5.25%-5.5% di September 2024 pada 49.3%.
Pertumbuhan ekonomi (2nd estimate) AS di 1Q24 yang diperkirakan melambat ke 1.5% qoq dari 3.4% qoq di Q423.
Inflasi Jerman diperkirakan naik ke 2.4% yoy di Mei 2024.
Nilai tukar Rupiah kemungkinan besar melemah signifikan di awal perdagangan pekan ini.
Kondisi tersebut diperkirakan bersamaan dengan proyeksi capital outflow.
IHSG rawan pullback di awal pekan. Support terdekat saat ini berada di kisaran 7150.
Waspadai saham-saham rate-sensitive.
Baca Laporan
Pasar diperkirakan lebih konservatif di Rabu (22/5)
22 Mei 2024
Indeks-indeks Wall Street lanjutkan penguatan di Selasa (21/5).
Petinggi-petinggi the Fed kembali memberikan pandangan mixed mengenai peluang pemangkasan sukubunga acuan.
Harga brent turun 0.99% ke US$82.88/barel, harga crude turun 0.68% ke US$79.26/barel di Selasa (21/5).
OPEC+ berpotensi mengurangi jumlah pemangkasan volume produksi dalam pertemuan 1 Juni 2024.
IHSG diperkirakan fluktuatif di kisaran 7200 pada perdagangan terakhir di pekan ini (22/5).
BI diperkirakan menahan sukubunga acuan di 6.25% (22/5).
Kredit SPI diyakini masih tumbuh double digit di April 2024.
Top picks (21/5) : PGEO, ESSA, ULTJ, LPPF, TLKM, CPIN, MYOR, INDF, dan ISAT.
Baca Laporan