Suku Bunga Turun Bawa Pengaruh Positif bagi Sektor Ini

25 Feb 2025
Berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Januari 2025, BI melakukan penurunan suku bunga acuan menjadi 5.75%. Adanya penurunan suku bunga ini ternyata dapat mendorong aktivitas pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konsumsi, mengurangi biaya pinjaman, dan meningkatkan investasi, terutama pada sektor perbankan, sektor properti, sektor consumer goods, serta sektor telekomunikasi & konstruksi yang ada di Indonesia. Untuk memahami pengaruhnya pada masing-masing sektor secara mendalam, mari simak penjelasan berikut:
  • Sektor Perbankan
Terjadinya penurunan suku bunga akan meningkatkan penyaluran kredit perbankan bagi masyarakat karena biaya bunga yang tidak terlalu tinggi, sehingga membuat akses pembiayaan jadi lebih mudah dan terjangkau. Selain itu, penurunan suku bunga sangat berdampak positif bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena mempermudah pelaku UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan atau modal kerja dengan biaya bunga yang rendah. Sehingga akan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat, pertumbuhan ekonomi, sekaligus jumlah uang yang beredar di masyarakat.  
  • Sektor Properti
Salah satu sektor yang turut terpengaruh akibat adanya penurunan suku bunga ialah sektor properti. Sebab, suku bunga yang rendah akan membuat masyarakat lebih percaya diri dalam mengambil pinjaman kredit perumahan rakyat untuk pembelian properti. Sehingga akan banyak investor dan individu memanfaatkan momentum penurunan suku bunga dalam mengambil kredit perumahan rakyat akibat biaya bunga yang lebih rendah. Akibatnya permintaan properti akan meningkat dan mengalami pertumbuhan.  
  • Sektor Consumer Goods
Penurunan suku bunga juga akan berdampak positif terhadap sektor consumer goods. Suku bunga yang rendah akan meningkatkan daya beli masyarakat karena peningkatan konsumsi masyarakat itu sendiri. Maka dari itu, perusahan-perusahaan ritel akan mendapatkan dampak positif dari meningkatknya daya beli masyarakat.  
  • Sektor Telekomunikasi & Konstruksi
Bagi sektor telekomunikasi, penurunan suku bunga memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satu pengembangannya berupa layanan baru, seperti layanan cloud, internet, dan lainnya. Sehingga pengembangan ini dapat meningkatkan pendapatan dan memperluas market share perusahaan. Sementara itu, bagi sektor konstruksi, penurunan suku bunga akan mempercepat pengembangan infrastruktur. Hal ini diakibatkan karena perusahaan dapat memperoleh pinjaman dengan biaya bunga lebih rendah dari bank. Sehingga akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada proyek-proyek konstruksi. Maka dari itu, penurunan suku bunga dapat meningkatkan permintaan pada saham pada sektor-sektor di atas yang berakibat pada meningkatnya harga saham. Sehingga Sahabat Profits dapat memanfaatkan momentum penurunan suku bunga untuk berinvestasi pada saham di sektor tersebut. Namun, jangan lupa untuk tetap memerhatikan fundamental dan teknikal dari saham untuk mencapai hasil investasi yang maksimal ya, Sahabat Profits!   Penulis: Riska Novi Cahyani Editor: Yundira Putri Rahmadianti
Baca Laporan

Suku Bunga Turun, Ini Dampaknya bagi IHSG

24 Feb 2025
Secara umum, terjadinya penurunan suku bunga berdampak positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sehingga suku bunga yang dipangkas akan membuat biaya bunga pinjaman lebih rendah dan mendorong investor untuk berinvestasi di pasar saham. Hal ini kemudian mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tren kenaikan. Selain meningkatkan jumlah investasi pasar modal, terdapat dampak positif lain dari pemangkasan suku bunga terhadap IHSG, yaitu:
  1. Optimisme Investor terhadap Pasar Saham
Dengan terjadinya penurunan suku bunga maka akan membuat investor lebih optimis untuk menempatkan dananya dalam pasar saham. Sebab pasar saham termasuk instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya.  
  1. Meningkatkan Ekspansi Emiten
Penurunan suku bunga akan membuat biaya kredit menjadi lebih murah sehingga dapat meningkatkan daya tarik emiten-emiten di sektor pasar modal untuk mengambil pinjaman guna melakukan ekspansi usaha.  
  1. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia pada pasar Internasional. Hal ini disebabkan karena akses biaya pinjaman murah yang dapat membiayai ekspansi bisnis, peningkatan kapasitas produksi, serta pengembangan produk baru. Selain IHSG, penurunan suku bunga juga berdampak terhadap beberapa sektor bisnis dan saham, apa saja? Ikuti terus update terbarunya di website phintracosekuritas.com.   Penulis: Riska Novi Cahyani Editor: Yundira Putri Rahmadianti
Baca Laporan