2023 Economic & Market Outlook : Risiko Resesi Ekonomi Meningkat ditengah Kenaikan Harga dan Agresifitas Sejumlah Bank Sentral

22 Des 2023 Valdy

REVIEW : Ekonomi dan Pasar Modal Global 2022
>Pandemi COVID-19 relatif terkendali secara global, terutama di 2H-2022.
>Akselerasi pemulihan aktivitas ekonomi tidak dapat diimbangi oleh peningkatan supply.
>Perang Rusia-Ukraina memperparah supply chain disruption, terutama pada komoditas-komoditas energi.
>Lonjakan inflasi, terutama di AS dan Eropa salah satunya dipicu kenaikan harga komoditas energi.
>Pengetatan kebijakan moneter agresif oleh mayoritas bank sentral untuk meredam tekanan inflasi.
>Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran inflasi yang berdampak negatif pada pergerakan indeks pasar modal.

REVIEW : Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia 2022
>Pandemi COVID-19 relatif terkendali pasca gelombang kedua di awal 2022.
>Kenaikan nilai ekspor, ditengah tingginya harga komoditas berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
>Pemerintah dan Bank Indonesia masih mampu mempertahankan kebijakan moneter dan fiskal akomodatif, setidaknya hingga Q3-2022.
>Kenaikan harga BBM subsidi di September 2022 memicu kenaikan inflasi.
>Kenaikan inflasi dan capital outflow di Surat Berharga Negara (SBN) mendorong BI untuk mulai menaikkan sukubunga acuan di September 2022.
>Capital inflow cukup besar terjadi di pasar modal Indonesia menopang penguatan IHSG secara ytd.

—————
OUTLOOK : Ekonomi dan Pasar Modal Global 2023
>Pemerataan vaksinasi COVID-19 akan menjadi kunci berakhirnya pandemi COVID-19.
>Belum ada titik terang penyelesaian perang Rusia-Ukraina.
>Krisis energi dan krisis pangan akan menjadi perhatian utama di 2023.
>Inflasi diperkirakan masih tinggi, terutama di 1Q-2023.
>Bank-bank sentral diperkirakan masih akan mempertahankan sukubunga acuan di level tinggi, setidaknya hingga terdapat sinyal kuat penurunan inflasi.
>Sejumlah negara diperkirakan memasuki resesi, sementara mayoritas negara di Asia diperkirakan masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di 2023.

OUTLOOK : Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia 2023
>Pemerintah RI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5.2% yoy di 2023.
>Postur anggaran membaik dibanding periode pandemi (2020-2022).
>Tekanan bagi BI terkait kebijakan moneter diperkirakan masih cukup besar di 2023, mulai dari kenaikan inflasi hingga pelemahan nilai tukar Rupiah.
>Sektor Perbankan Indonesia (SPI) diperkirakan masih mempertahankan tren kinerja positif di 2023 meski dibayangi potensi peningkatan restrukturisasi utang.
>Target IHSG untuk tahun 2023 di level 8205 (base).
>IDX Industrials Focus : Telecommunication; Telecommunication Tower; Media & Entertainment; Food & Beverages and Household Products; Financials—Bank; Energy – Coal Producers; Plantations – CPO Producers; Infrastructures – Building Construction; Property and Real Estate; Construction – Related; Automotive; Heavy Machinery.