
Daily Fixed Income Report – 27 Februari 2025
Gubernur Fed Bank of Richmond AS, Tom Barkin menegaskan bahwa bank sentral harus tetap tegas dalam upaya menekan inflasi, sembari mengingatkan risiko tekanan inflasi jangka panjang. Ia menilai inflasi naik dapat disebabkan beberapa faktor seperti defisit anggaran pemerintah AS yang besar, perubahan demografi di pasar tenaga kerja, serta potensi pergeseran arus migrasi. Indikator Iklim Konsumen GfK Jerman turun ke -24.7 menjelang Maret 2025, lebih rendah dari perkiraan dan menandai penurunan dua bulan berturut-turut. Penurunan ini mencerminkan tantangan bagi pemerintahan baru, seperti tekanan biaya. Indeks Harga Konsumen (CPI) Australia naik 2.5% pada Januari 2025, tetap sama seperti bulan sebelumnya namun di bawah ekspektasi pasar. Inflasi tetap tinggi sejak Agustus, didorong oleh kenaikan harga makanan.
Indonesia meluncurkan bank emas pertama dalam bentuk batangan dalam upaya untuk menarik berton-ton emas milik swasta ke dalam sistem keuangan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. BUMN yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola emas batangan tersebut adalah Bank Syariah Indonesia dan PT Pegadaian. Tujuannya membantu menghemat devisa negara, karena dari hulu ke hilir emas akan diproses dan disimpan di dalam negeri sehingga diharapkan meningkatkan stabilitas moneter Nilai tukar IDR/USD melemah 0.15% menjadi Rp16.370 (26/2) sedangkan dolar indeks bergerak menguat 0.10% di level 106.42. Yield obligasi negara seri bechmark tetap stabil (26/2) dengan obligasi 5 tahun sebesar 6.65% dan 10 tahun tetap di 6.84%. Pergerakan yield cenderung stabil setelah Indonesia meluncurkan bank emas pertama