
Daily Fixed Income Report – 25 Februari 2025
Indeks Chicago Fed National Activity (CFNAI) AS turun menjadi -0.03 pada Januari 2025 dari 0.18 di Desember 2024, menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kontribusi dari konsumsi pribadi dan perumahan melemah, sementara indikator produksi juga menurun. Namun, indikator ketenagakerjaan sedikit meningkat, dan rata-rata tiga bulan CFNAI-MA3 naik ke +0.03 dari -0.13. Tingkat inflasi di Zona Euro tetap di 2,5% pada Januari 2025, tertinggi sejak Juli 2024, terutama akibat lonjakan biaya energi. Sementara itu, inflasi inti tetap di 2,7% untuk bulan kelima berturut-turut sejak Agustus 2024. Indikator Ifo Business Climate Jerman tetap di 85,2 pada Februari 2025, tidak berubah dari bulan sebelumnya dan di bawah ekspektasi pasar. Meskipun optimisme terhadap prospek bisnis meningkat.
Uang beredar M2 tumbuh sebesar 5.9% YoY di Januari 2025 lebih tinggi dari 4.8% YoY di Desember 2024. Hal ini dipengaruhi oleh penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih masing-masing sebesar 9.6% YoY dan 2.4% YoY di Januari 2025. Nilai tukar IDR/USD menguat 0.18% menjadi Rp16.275 sedangkan dolar indeks bergerak melemah 0.02% di level 106.60 hal ini karena data aktivitas ekonomi di AS tumbuh dibawah tren historisnya.Yield obligasi negara seri bechmark bergerak mixed (22/2) dengan obligasi 5 tahun naik 1 bps menjadi 6.53% sementara 10 tahun tetap stabil di 6.77% . Pasar menantikan jadwal lelang obligasi sukuk dengan kupon tertinggi di seri PBS038 reopening sebesar 6.875% yang jatuh tempo di 15 Desember 2049. Dana hasil lelang seri surat berharga syariah ini ditargetkan di Rp10 triliun.