Harga minyak melemah, inflasi lebih cepat turun

05 Jun 2024
Indeks-indeks Wall Street menguat terbatas di Selasa (4/6). Pasar mengantisipasi data U.S. Non Farm Payrolls dan U.S. Unemployment Rate di akhir pekan nanti (7/6). Data tersebut akan menjadi faktor penting yang dipertimbangkan the Fed terkait timeframe pemangkasan sukubunga acuannya di 2024. Euforia terhadap perkiraan pemangkasan sukubunga acuan ECB di Kamis (6/6) mereda di Eropa. Pasar mulai menimbang-nimbang dampak dari perkiraan kenaikan inflasi Euro Area ke 2.6% yoy di Mei 2024 terhadap arah kebijakan ECB kedepannya pasca pemangkasan pada pekan ini. Harga brent dan crude masing-masing melemah 1.07% dan 1.31% di Selasa (4/6). Secara teknikal, IHSG berpotensi lanjutkan rebound untuk untuk menguji kembali level 7140-7150 di Rabu (5/6).
Baca Laporan

Euforia pemangkasan ECB Rate hanya sementara

04 Jun 2024
Indeks-indeks Wall Street berakhir mixed di awal Juni (3/6). U.S. ISM Manufacturing PMI turun ke 48.7 di Mei 2024 dari 49.2 di April 2024. Kondisi ini memicu kekhawatiran terhadap outlook pertumbuhan ekonomi AS, tapi di sisi lain diyakini memperbesar peluang pemangkasan sukubunga acuan the Fed dalam FOMC September 2024. ECB diperkirakan memangkas sukubunga acuan sebesar 25 bps dalam pertemuan Kamis (6/6). OPEC+ mempertimbangkan untuk melakukan pengurangan terhadap pemangkasan produksi dari posisi saat ini sebesar 2.2 juta barel per hari mulai Oktober 2024. Hal ini memicu pelemahan harga minyak hingga 3% di Senin (3/6). Perhatikan potensi fluktuasi lanjutan IHSG di kisaran pivot 7050-7075 di Selasa (4/6). Inflasi total Indonesia turun ke 2.84% yoy di Mei 2024 dari 3% yoy di April 2024 dan indeks manufaktur Indonesia turun ke 52.1 di Mei 2024 dari 52.9 di April 2024. Kedua data tersebut mengindikasikan perlambatan aktivitas ekonomi di Mei 2024.
Baca Laporan

Perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS menjaga peluang pemangkasan sukubunga

31 Mei 2024
Pelemahan berlanjut pada mayoritas indeks Wall Street di Kamis (30/5). U.S. 10-year Treasury Yield bertahan di atas 4.5% (30/5) yang nampaknya menjadi batas toleransi bagi investor di pasar saham di AS. Inflasi Euro Area diperkirakan naik 10 bps mom ke 2.5% yoy di Mei 2024 (31/5). Harga minyak melemah lebih dari 1% di Kamis (30/5). Nilai tukar Rupiah melanjutkan pelemahannya ke Rp16,255 (+0.62%) di Kamis (30/5) sore. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS di 1Q24 diharapkan bisa meredam capital outflow karena diperkirakan menekan the Fed untuk mempertahankan peluang pemangkasan sukubunga acuan di September 2024. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang 7000-7050 di Jumat (31/5).
Baca Laporan

Outflow masih deras, IHSG tertekan

30 Mei 2024
Pelemahan dialami oleh mayoritas indeks Wall Street di Rabu (29/5). Pelemahan tersebut sejalan dengan kenaikan U.S. 10-year Treasury Yield dalam dua hari terakhir ke atas 4.6% di Rabu (29/5). Peluang the Fed Rate dipertahankan di 5.25%-5.5% pada FOMC September 2024 kini berada di atas 50% berdasarkan jajak pendapat oleh CME FedWatch Tools. ECB Governing Council member, Klaas Knot menyatakan bahwa pemangkasan harus perlahan dan bertahap. Harga minyak mengalami pullback sekitar 0.7% di Rabu (29/5). IHSG rawan mengalami pelemahan lanjutan di Kamis (30/5). Perhatikan pivot 7150 sebelum support area 7080-7100. Net sell investor asing di pasar reguler mencapai Rp1 triliun di Rabu (29/5), sementara akumulasi net sell investor asing di pekan ini mencapai Rp5 triliun.
Baca Laporan

Outlook pemangkasan sukubunga acuan ECB jadi sentimen positif

29 Mei 2024
Wall Street ditutup mixed di Selasa (28/5). Kondisi tersebut dipengaruhi oleh pandangan beragam dari pertinggi the Fed terhadap timeframe pemangkasan. Kenaikan U.S. CB Consumer Confidence ke 102 di Mei 2024 dari 97 di April 2024 turut mempengaruhi pergerakan indeks-indeks Wall Street (28/5). Dua petinggi ECB mendukung peluang pemangkasan sukubunga acuan lebih awal. Euro Area’s inflation data di akhir pekan ini dapat menjadi validasi dari pandangan petinggi ECB tersebut. Penguatan IHSG ke atas 7250 (28/5) membuka peluang rebound lanjutan ke kisaran resistance 7300 di Rabu (29/5). Harga minyak masih fluktuatif dengan menguat nyaris 3% di Selasa (28/5) menjelang pertemuan OPEC+ di 1 Juni 2024.
Baca Laporan

Waspadai support IHSG di 7150 (28/5)

28 Mei 2024
DAX dan CAC 40 ditutup menguat di Senin (27/5). Wall Street dan FTSE libur di Senin (27/5). Penguatan tersebut ditopang oleh dukungan dari sejumlah petinggi ECB terhadap peluang pemangkasan sukubunga acuan di Juni 2024. Harga minyak tertekan oleh ekspektasi bahwa OPEC+ akan mengurangi besaran pemangkasan volume produksi minyak dari posisi saat ini sebesar 2.2 juta barel/hari. Jajak pendapat terbaru oleh CME FedWatch Tools menunjukan kenaikan pada peluang dipertahankannya the Fed Rate di 5.25%-5.5% ke 50.2% Kondisi di atas berpotensi kembali memicu capital outflow dari pasar modal Indonesia untuk beberapa waktu kedepan. Waspadai support IHSG di 7150 (28/5).
Baca Laporan

Pasar diperkirakan lebih konservatif di Rabu (22/5)

22 Mei 2024
Indeks-indeks Wall Street lanjutkan penguatan di Selasa (21/5). Petinggi-petinggi the Fed kembali memberikan pandangan mixed mengenai peluang pemangkasan sukubunga acuan. Harga brent turun 0.99% ke US$82.88/barel, harga crude turun 0.68% ke US$79.26/barel di Selasa (21/5). OPEC+ berpotensi mengurangi jumlah pemangkasan volume produksi dalam pertemuan 1 Juni 2024. IHSG diperkirakan fluktuatif di kisaran 7200 pada perdagangan terakhir di pekan ini (22/5). BI diperkirakan menahan sukubunga acuan di 6.25% (22/5). Kredit SPI diyakini masih tumbuh double digit di April 2024. Top picks (21/5) : PGEO, ESSA, ULTJ, LPPF, TLKM, CPIN, MYOR, INDF, dan ISAT.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan fluktuatif di rentang 7250-7280 di Selasa (21/5)

21 Mei 2024
Nasdaq (+0.65%) catat rekor level penutupan baru di Senin (20/5). Pidato terbaru Kepala the Fed, Jerome Powell di Georgetown University Law Center (20/5) ternyata tidak menyinggung tentang kebijakan moneter the Fed. Menjelang rilis risalah the Fed di Kamis (23/5), sejumlah petinggi the Fed dijadwalkan menyampaikan pidato. Dalam risalah terakhir, pandangan petinggi the Fed terkait arah kebijakan moneter relatif terbagi. Inflasi Inggris diperkirakan turun signifikan ke 2.1% yoy di April 2024 dari 3.2% yoy di Maret 2024. Kondisi ini diyakini memberikan tekanan yang lebih besar bagi Bank of England (BoE) untuk mempertimbangkan pemangkasan sukubunga acuan dalam waktu dekat OPEC+ berencana mereview kebijakan pemangkasan produksi di 1 Juni 2024. IHSG diperkirakan bergerak di rentang 7250-7280 di Selasa (21/5).
Baca Laporan

Capital inflow, IHSG kembali ke bullish area

17 Mei 2024
Rally indeks-indeks Wall Street berakhir di Kamis (16/5). Pasar merespon tingginya initial jobless claims di pekan lalu sebesar 222 ribu, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 220 ribu. Data tersebut melanjutkan kondisi pelemahan sektor tenaga kerja di AS di April 2024 lalu. Di sisi lain, kondisi ini memperbesar tekanan bagi the Fed untuk mempercepat realisasi pemangkasan sukubunga acuan. Wakil Presiden ECB Luis de Guidos mengingatkan bahwa pasar kemungkinan mengabaikan potensi dampak negatif dari peningkatan risiko geopolitik. IHSG berpeluang lanjutkan penguatan ke kisaran 7300. Nilai tukar Rupiah bertahan di bawah Rp16,000/USD hingga Kamis sore (16/5). Terbuka peluang capital inflow ke pasar modal Indonesia.
Baca Laporan

IHSG berpeluang uji resistance 7200 di Kamis (16/5)

16 Mei 2024
Mayoritas indeks Wall Street lanjutkan penguatan di Rabu (15/5). Jajak pendapat oleh CME FedWatch Tools menunjukan peluang pemangkasan di September 2024 naik ke 53.3%. Inflasi AS turun 10 bps mom ke 3.4% yoy di April 2024 dan pertumbuhan penjualan ritel turun 80 bps mom ke 3% yoy di April 2024. Harga minyak rebound di Rabu (15/5) didorong oleh penurunan cadangan minyak di AS dan ekspektasi pemulihan demand dari pandangan pasar terhadap arah kebijakan moneter the Fed di atas. Jepang akan merilis realisasi pertumbuhan ekonomi 1Q24 yang diperkirakan lebih buruk dari 4Q23. IHSG berpeluang uji resistance 7200 di Kamis (16/5). Nilai tukar Rupiah diperkirakan menguat dalam jangka pendek atau setidaknya memperkuat posisinya di bawah Rp16,200/USD.
Baca Laporan