IHSG diproyeksikan berfluktuasi di rentang 7250-7330 (20/2)

20 Feb 2024
Wall Street libur di Senin (19/2) untuk memperingati Wahington’s Birthday. U.S. Conference Board Leading Index MoM diperkirakan turun dari -0.10% di Desember 2023 menjadi -0.30% di Januari 2024. Indeks-indeks di Eropa ditutup flat di Senin (19/2). Bank sentral Tiongkok memutuskan menahan sukubunga acuan (19/2). Terdapat lonjakan consumer spending di Tiongkok selama periode libur Lunar New Year di Tiongkok. RDG BI diyakini kembali menahan sukubunga acuan di level 6% pada pertemuan pekan ini (21/2). Investor menantikan risalah kebijakan Bank Indonesia untuk melihat kemungkinan adanya rencana penurunan suku bunga dan pandangan Bank Indonesia terhadap kondisi makroekonomi Indonesia. IHSG diproyeksikan berfluktuasi di rentang 7250-7330 pada Selasa (20/2).
Baca Laporan

IHSG diperkirakan terkonsolidasi dalam rentang 7250-7380 pada pekan ini

19 Feb 2024
Indeks-indeks Wall Street mengakhiri rally penguatan mingguan pada 5 pekan sebelumnya. Realisasi kenaikan PPI sebesar 0.3% mom di Januari 2024 dibanding perkiraan di 0.1% mom mengindikasikan potensi peningkatan inflasi dari sisi produsen. Kondisi ini memperkecil peluang pemangkasan sukubunga acuan di Mei 2024. Pada bulan Januari 2024, terjadi kenaikan sebesar 3.70% YoY pada Indeks Penjualan Riil. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan aktivitas penjualan di sektor eceran dan menunjukkan bahwa daya beli masyarakat pada awal tahun 2024 relatif kuat. Kondisi tersebut tidak serta merta mendorong lonjakan inflasi. Dengan demikian, keyakinan pasar bahwa BI akan memangkas sukubunga acuan di awal 2H-2023 masih cukup besar.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan fluktuatif dalam rentang 7275-7330 di Jumat (16/2)

16 Feb 2024
S&P 500 catatkan rekor penutupan baru di Kamis (15/2). Penguatan ini terjadi justru ketika penjualan ritel di AS mencatatkan penurunan sebesar 0.8% mom di Januari 2024. Pelaku pasar menilai kondisi tersebut dapat memperbesar peluang pemangkasan sukubunga acuan the Fed di Mei 2024. Inggris mencatatkan realisasi penurunan GDP sebesar 0.2% yoy di Q4-2023, lebih rendah dari perkiraan di 0.1% yoy. Kondisi ini memperkuat ekspektasi pasar terhadap peluang pemangkasan sukubunga acuan, setidaknya BoE di 2H-2024. IHSG diperkirakan fluktuatif dalam rentang 7275-7330 di akhir pekan ini (16/2). Pasar merespon positif pemilu aman dan kondusif dengan rebound IHSG di Kamis (15/2), meski jejak kekhawatiran masih terlihat dari terbentuknya upper shadow panjang di Kamis (15/2).
Baca Laporan

IHSG berpotensi uji resistance 7300 di Kamis (15/2)

15 Feb 2024
Indeks-indeks Wallstreet rebound di Rabu (14/2) setelah pelemahan cukup signifikan di selasa (13/2). Data Inflasi AS per Januari 2024 memicu rebound tersebut. Inflasi AS mencapai 3.1% yoy di Januari 2024. Angka ini turun 3 bps dari 3.4% yoy di Desember 2023, namun lebih tinggi dari ekspektasi konsensus sebesar 2.9%. Kenaikan harga sewa properti turut berkontribusi cukup besar terhadap kenaikan inflasi tersebut. Rilis data inflasi Inggris yang tetap stabil di 4% yoy pada Januari 2024 dan berada dibawah ekspektasi konsesus. Selanjutnya investor cenderung menanti rilis data GDP 4Q23 Inggris di (15/2). IHSG berpotensi uji resistance 7300 di Kamis (15/2). Secara tekhnikal IHSG cenderung tertahan diatas MA5 dan MA20. Rilis data consumer confidence bulan Januari 2024 menunjukkan kestabilan pada level >100 atau naik ke 125 bps, dari 123.8 di Desember 2023. Investor menanti rilis data neraca perdagangan Indonesia di Januari 2024 pada hari ini (15/2). Neraca perdagangan Indonesia per Januari 2024 diperkirakan kembali surplus sebesar US$2.99 miliar.
Baca Laporan

BRIS : Gross NPF is Targeted Improved Below 2% in 2024

13 Feb 2024
BRIS's net profit grew 33.88% yoy to IDR 5.7 trillion in FY23. Net Margin Income of IDR 16.17 trillion grew (+3.89% yoy) in 2023.Pre Provision Operating Profit (PPOP) grew (+8.70% yoy) to IDR 10.21 trillion in the same period. BRIS recorded financing growth of (+15.70% yoy) to IDR 240.32 trillion in FY23.This growth was supported by growth in consumer financing (+15.66% yoy), which contributed 54.32% to total financing in FY23. Consistent record growth in Return on Equity (ROE) and Return on Assets (ROA) in the last three years. The potential for growth of sharia banking in Indonesia. Asia Pacific has a market share of around 20.7% in global Sharia banking. Indonesia contributed about 13% of this amount and was also the second highest contributing country after Malaysia (62.7%). BRIS targets the amount of fee based income to be equivalent to peers. As of December 2023, BRIS has a fee-based ratio of 15.80% vs. peers' 21.06%-24.21%. Using the Discounted Cash Flow method with a Required Return of 12.45% and Terminal Growth of 6.39%, we estimate the fair value of BRIS at 2,970 with a potential upside of 28.00%. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On - Contact Us : WA : 08119055611 IG : phintracosekuritas YT : Phintraco Sekuritas TELE : phintasofficial www.phintracosekuritas.com www.profits.co.id
Baca Laporan