Navigating the Potential Shifting of the Global Economic Landscape
At the start of Donald Trump’s second presidency, trade wars re-emerged as a key global issue.
President Trump's reciprocal tariff policy took effect on February 1, 2025, introducing a 25% tariff on imports from Mexico and Canada, and an additional 10% tariff on Chinese imports.
The swift in the global trade policies has increased the economic uncertainty.
The Fed still sees the potential for two rate cuts this year, although it will continue to monitor the impact of tariffs. The Fed has signaled concerns about slowing economic growth and faster inflation.
Geopolitical tensions have escalated in several regions.
Commodity prices have become increasingly sensitive to global developments. Commodity price movements have shown divergence, with gold experiencing the highest gains, while coal prices have seen the sharpest declines.Crude prices rise to US$80–US$100/barrel if the Israel-Iran war continues and escalates.
Exchange rates are expected to stabilize. After a period of volatility driven by the tariff war, exchange rate movements are projected to become more stable as trade tensions ease and potential monetary policy loosening comes into play.
IHSG targeted 7,692 in 2025: Considering the various opportunities and challenges faced in 2025.
Sectoral Coverage: Banking, Cement, Construction, CPO, Metals & Mining, Food & Beverage, Poultry, Retailers, Properties & Real estate, Telecommunication, and Tower.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
- Disclaimer On -
Visit our website :
www.phintracosekuritas.com
www.profits.co.id
Baca Laporan
Weekly Fixed Income Report – 23 Juni 2025
Harga minyak dunia naik secara signifikan setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, memicu ketegangan yang meningkatkan kekhawatiran gangguan pasokan energi dari Timur Tengah. Harga minyak Brent sempat naik 5.7% ke US$81.40 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik hingga 6.2% ke US$78.40 per barel, didorong oleh risiko penutupan Selat Hormuz dan potensi serangan balasan Iran. Konflik ini berpotensi mendorong harga minyak menuju US$100 per barel jika eskalasi berlanjut, mengingat kawasan tersebut menyumbang sekitar sepertiga produksi minyak global dan dapat memicu tekanan inflasi di berbagai negara.
Penjualan ritel di Inggris kontraksi menjadi 2.7% MoM pada Mei 2025, jauh lebih rendah dari perkiraan pasar yaitu kontraksi 0.5% MoM, dipicu oleh penurunan penjualan toko makanan sebesar 5.0% dan lemahnya permintaan di toko non-makanan. Faktor utama penurunan ini adalah inflasi, berkurangnya belanja konsumen, serta penurunan penjualan alkohol dan tembakau, sementara secara tahunan, penjualan ritel kontraksi 1.3% YoY, jauh dari perkiraan pertumbuhan 1.7% YoY.
Baca Laporan
IHSG diperkirakan melanjutkan koreksi dan menguji support 6820-6850
Indeks utama di Wall Street pada pekan lalu ditutup variatf dalam kisaran sempit.
AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu waktu AS (21/6).
Ikut sertanya AS dalam konflik Israel-Iran diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan politik serta mendorong kenaikan harga energi.
Kenaikan harga energi akan berakibat pada meningkatnya kembali inflasi global, yang akan membuat para bank sentral tidak dapat menurunkan suku bunga di tengah kondisi ekonomi yang membutuhkan stimulus.
Fokus pasar pada pekan ini diantaranya perkembangan konflik di Timur Tengah.
Chairman The Fed dijadwalkan berpidato di depan Kongres AS (24/6)
Pada pekan ini akan dirilis data PMI dari AS, Euro Area dan Jepang.
IHSG diperkirakan melanjutkan koreksi dan menguji support 6820/6850, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik
Top picks pekan ini : AUTO, GJTL, MAPA, ERAA dan BTPS.
Baca Laporan
Plantations : CPO Outlook Brightens Amid Structural Strength
Both plantation names under our coverage delivered solid performance in 1Q25, with AALI posted robust revenue growth of 46.3% YoY, supported by higher sales volumes of CPO and palm kernel and SSMS also reporting a 14.42% YoY increase in net profit to IDR276.90 billion, supported by efficient cost control and young plantation profile.
Indonesia's CPO production rebounded in March 2025 to 4.81 million tons (+16.05% MoM), though 1Q25 output was still down –1.82% YoY, reflecting the lagging impact of El Niño. Domestic demand remained firm at 6.05 million tons for 3M25 (+6.0% YoY), backed by strong biodiesel uptake (+8.5% YoY). Exports also rose (+12.4% YoY), supported by stronger refined product volumes and a weaker rupiah.
We forecast CPO prices to hover around RM4,100–4,500/ton in 2H25F, driven by tight supply in Malaysia and continued domestic absorption in Indonesia. Demand from India is expected to strengthen amid restocking trends and lower import duties, while CPO’s pricing discount to soybean oil continues to support its global competitiveness.
We maintain our Overweight rating on the plantation sector, favoring names with strong production visibility, younger estates, and efficient cost structures. Key downside risks include CPO price volatility and unfavorable policy shifts that may impact margins.
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
-Disclaimer On-
Baca Laporan
Daily Fixed Income Report – 20 Juni 2025
Negosiasi tarif perdagangan antara AS dan Uni Eropa berjalan lambat dengan risiko kegagalan, karena perbedaan mendasar seperti regulasi teknologi dan sistem pajak yang sulit disatukan sebelum tenggat waktu 9 Juli 2025. Nilai perdagangan kedua pihak pada 2024 mencapai US$1.93 triliun, namun ketidaksepakatan terkait tarif dan regulasi digital membuat prospek kesepakatan permanen masih suram. Hal ini diperkirakan kemungkinan besar tidak ada kesepakatan menyeluruh, dengan potensi eskalasi tarif seperti yang terjadi antara AS dan Tiongkok.
Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada 4.25% di Juni 2025 meskipun tiga anggota dewan memilih pemotongan 0.25 poin persentase menjadi 4%. Inflasi diperkirakan akan tetap tinggi sepanjang tahun ini sebelum menurun ke target tahun depan, namun risiko dua arah dari kenaikan harga energi dan potensi gangguan perdagangan tetap menjadi perhatian utama. Pertumbuhan PDB Inggris terlihat lemah dan pasar tenaga kerja mulai melonggar, sehingga bank sentral menegaskan bersikap hati-hati dalam kebijakan moneter.
Baca Laporan
Potensi minor bearish reversal dari pola minor double top pada IHSG
Bursa Wall Street libur Juneteenth (19/6).
Indeks bursa Eropa ditutup melemah (19/6).
Bank of England seperti yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan tetap pada level 4.25%.
Serangan udara antara Israel-Iran masih berlanjut, pasar khawatir AS dan negara-negara lain akan terlibat dalam perang tersebut.
Pasar cemas akan terganggunya rantai pasokan sejumlah komoditas energi, khususnya minyak dan gas.
Pasar berharap akan ada negosiasi antara AS-Iran dan Uni Eropa-Iran.
Harga minyak mentah menguat sekitar 3% akibat meningkatnya intensitas perang antara Israel-Iran, serta kekhawatiran AS akan ikut serta dalam perang tersebut.
Pelaku pasar nampaknya memanfaatkan sentimen perang tersebut sebagai validasi untuk melakukan profit taking.
IHSG diperkirakan masih akan tertekan dan berpotensi uji support 6820-6850. Secara teknikal, terbentuk pola minor double top bersamaan dengan pelemahan Kamis (19/6).
Top picks (20/6): MEDC, ELSA, MDKA, MAPA, dan WIFI.
Baca Laporan
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Code : CDIA
Sector : Infrastructures
Sub-Sector : Electric Utilities
---------------------------------------------
PERKIRAAN JADWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Perkiraan Tanggal Efektif :
30 Juni 2025
Perkiraan Masa Penawaran Umum :
2 Juli 2025 - 4 Juli 2025
Perkiraan Tanggal Penjatahan :
4 Juli 2025
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham :
7 Juli 2025
Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI :
8 Juli 2025
---------------------------------------------
STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebanyak-banyaknya sebesar 12,482,937,500 (dua belas miliar empat ratus delapan puluh dua juta sembilan ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus) saham biasa atas nama, atau sebanyak-banyaknya sebesar 10.00% (sepuluh koma nol nol persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham
Nilai Nominal :
Rp100 per lembar saham
Harga Penawaran :
Rp170 - Rp190 per lembar saham
Jumlah Penawaran Umum :
Sebanyak-banyaknya Rp2.371.758.125.000
Penjamin Emisi :
PT Henan Putihrai Sekuritas
PT BCA Sekuritas
PT BNI Sekuritas
PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia
PT OCBC Sekuritas Indonesia
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
---------------------------------------------
Laporan dalam format PDF dapat diunduh pada menu "Research - IPO Summary" di www.phintracosekuritas.com dan telegram @phintasofficial
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
- Disclaimer On -
Contact Us :
WA : 08119560188
IG : phintracosekuritasofficial
YT : Phintraco Sekuritas Official
TELE : phintasofficial
www.phintracosekuritas.com
www.profits.co.id
Baca Laporan
The Fed Hold Interest Rates, Still Projects Two Rate Cuts
The Fed hold the interest rate at 4.25%-4.50% during the Federal Open Market Committee (FOMC) meeting on June 18, 2025, for the fourth consecutive time. The Fed Committee also projected the latest economic indicators, showing weaker growth for both the US and globally, with higher unemployment and inflation rates in 2025, in line with the high reciprocal tariff policies implemented by US President Donald Trump.
Baca Laporan