Tak Berkategori

Indonesia’s M2 Money Supply Slows in May Amidst Weaker Credit Growth?

23 Jun 2025
Broad money supply (M2) grew by 4.9% YoY to IDR 9,490.0 trillion in May 2025, albeit slower than 5.2% YoY in April 2025. By component, M2 money growth was driven by narrow money supply (M1) growth of 6.3% YoY and quasi-money growth of 1.5% YoY in May 2025. M2 money growth was supported by M1 money supply growth of 55.5%, comprising currency outside commercial banks' growth of 10.7% YoY and rural banks, as well as rupiah demand deposits, which included electronic money growth of 17.4% YoY and withdrawable rupiah savings growth of 4.3% YoY in May 2025. Meanwhile, on a monthly basis, the M2 money supply increased slightly by 0.19% MoM (Figure 1), in line with the relatively long holidays from Vesak Day and collective leave.
Baca Laporan

PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG)

23 Jun 2025
Code : BLOG Sector : Transportation & Logistic Sub-Sector : Logistics & Deliveries --------------------------------------------- PERKIRAAN JADWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Perkiraan Tanggal Efektif : 30 Juni 2025 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 02 Juli 2025 - 04 Juli 2025 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 04 Juli 2025 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham : 07 Juli 2025 Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI : 08 Juli 2025 --------------------------------------------- STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak-banyaknya 563,247,900 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham atau sebanyak-banyaknya 16.67% dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Nilai Nominal : Rp100 per lembar saham Harga Penawaran : Rp240 - Rp270 per lembar saham Jumlah Penawaran Umum : Sebanyak-banyaknya Rp152,076,933,000 Penjamin Emisi : PT BCA Sekuritas --------------------------------------------- Laporan dalam format PDF dapat diunduh pada menu "Research - IPO Summary" di www.phintracosekuritas.com dan telegram @phintasofficial By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On - Contact Us : WA : 08119560188 IG : phintracosekuritasofficial YT : Phintraco Sekuritas Official TELE : phintasofficial www.phintracosekuritas.com www.profits.co.id
Baca Laporan

Navigating the Potential Shifting of the Global Economic Landscape

23 Jun 2025
At the start of Donald Trump’s second presidency, trade wars re-emerged as a key global issue. President Trump's reciprocal tariff policy took effect on February 1, 2025, introducing a 25% tariff on imports from Mexico and Canada, and an additional 10% tariff on Chinese imports. The swift in the global trade policies has increased the economic uncertainty. The Fed still sees the potential for two rate cuts this year, although it will continue to monitor the impact of tariffs. The Fed has signaled concerns about slowing economic growth and faster inflation. Geopolitical tensions have escalated in several regions. Commodity prices have become increasingly sensitive to global developments. Commodity price movements have shown divergence, with gold experiencing the highest gains, while coal prices have seen the sharpest declines.Crude prices rise to US$80–US$100/barrel if the Israel-Iran war continues and escalates. Exchange rates are expected to stabilize. After a period of volatility driven by the tariff war, exchange rate movements are projected to become more stable as trade tensions ease and potential monetary policy loosening comes into play. IHSG targeted 7,692 in 2025: Considering the various opportunities and challenges faced in 2025. Sectoral Coverage: Banking, Cement, Construction, CPO, Metals & Mining, Food & Beverage, Poultry, Retailers, Properties & Real estate, Telecommunication, and Tower. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On - Visit our website : www.phintracosekuritas.com www.profits.co.id
Baca Laporan

Weekly Fixed Income Report – 23 Juni 2025

23 Jun 2025
Harga minyak dunia naik secara signifikan setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, memicu ketegangan yang meningkatkan kekhawatiran gangguan pasokan energi dari Timur Tengah. Harga minyak Brent sempat naik 5.7% ke US$81.40 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik hingga 6.2% ke US$78.40 per barel, didorong oleh risiko penutupan Selat Hormuz dan potensi serangan balasan Iran. Konflik ini berpotensi mendorong harga minyak menuju US$100 per barel jika eskalasi berlanjut, mengingat kawasan tersebut menyumbang sekitar sepertiga produksi minyak global dan dapat memicu tekanan inflasi di berbagai negara. Penjualan ritel di Inggris kontraksi menjadi 2.7% MoM pada Mei 2025, jauh lebih rendah dari perkiraan pasar yaitu kontraksi 0.5% MoM, dipicu oleh penurunan penjualan toko makanan sebesar 5.0% dan lemahnya permintaan di toko non-makanan. Faktor utama penurunan ini adalah inflasi, berkurangnya belanja konsumen, serta penurunan penjualan alkohol dan tembakau, sementara secara tahunan, penjualan ritel kontraksi 1.3% YoY, jauh dari perkiraan pertumbuhan 1.7% YoY.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan melanjutkan koreksi dan menguji support 6820-6850

23 Jun 2025
Indeks utama di Wall Street pada pekan lalu ditutup variatf dalam kisaran sempit. AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu waktu AS (21/6). Ikut sertanya AS dalam konflik Israel-Iran diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan politik serta mendorong kenaikan harga energi. Kenaikan harga energi akan berakibat pada meningkatnya kembali inflasi global, yang akan membuat para bank sentral tidak dapat menurunkan suku bunga di tengah kondisi ekonomi yang membutuhkan stimulus. Fokus pasar pada pekan ini diantaranya perkembangan konflik di Timur Tengah. Chairman The Fed dijadwalkan berpidato di depan Kongres AS (24/6) Pada pekan ini akan dirilis data PMI dari AS, Euro Area dan Jepang. IHSG diperkirakan melanjutkan koreksi dan menguji support 6820/6850, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik Top picks pekan ini : AUTO, GJTL, MAPA, ERAA dan BTPS.
Baca Laporan

Plantations : CPO Outlook Brightens Amid Structural Strength

20 Jun 2025
Both plantation names under our coverage delivered solid performance in 1Q25, with AALI posted robust revenue growth of 46.3% YoY, supported by higher sales volumes of CPO and palm kernel and SSMS also reporting a 14.42% YoY increase in net profit to IDR276.90 billion, supported by efficient cost control and young plantation profile. Indonesia's CPO production rebounded in March 2025 to 4.81 million tons (+16.05% MoM), though 1Q25 output was still down –1.82% YoY, reflecting the lagging impact of El Niño. Domestic demand remained firm at 6.05 million tons for 3M25 (+6.0% YoY), backed by strong biodiesel uptake (+8.5% YoY). Exports also rose (+12.4% YoY), supported by stronger refined product volumes and a weaker rupiah. We forecast CPO prices to hover around RM4,100–4,500/ton in 2H25F, driven by tight supply in Malaysia and continued domestic absorption in Indonesia. Demand from India is expected to strengthen amid restocking trends and lower import duties, while CPO’s pricing discount to soybean oil continues to support its global competitiveness. We maintain our Overweight rating on the plantation sector, favoring names with strong production visibility, younger estates, and efficient cost structures. Key downside risks include CPO price volatility and unfavorable policy shifts that may impact margins. By PHINTRACO SEKURITAS | Research -Disclaimer On-
Baca Laporan

Daily Fixed Income Report – 20 Juni 2025

20 Jun 2025
Negosiasi tarif perdagangan antara AS dan Uni Eropa berjalan lambat dengan risiko kegagalan, karena perbedaan mendasar seperti regulasi teknologi dan sistem pajak yang sulit disatukan sebelum tenggat waktu 9 Juli 2025. Nilai perdagangan kedua pihak pada 2024 mencapai US$1.93 triliun, namun ketidaksepakatan terkait tarif dan regulasi digital membuat prospek kesepakatan permanen masih suram. Hal ini diperkirakan kemungkinan besar tidak ada kesepakatan menyeluruh, dengan potensi eskalasi tarif seperti yang terjadi antara AS dan Tiongkok. Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada 4.25% di Juni 2025 meskipun tiga anggota dewan memilih pemotongan 0.25 poin persentase menjadi 4%. Inflasi diperkirakan akan tetap tinggi sepanjang tahun ini sebelum menurun ke target tahun depan, namun risiko dua arah dari kenaikan harga energi dan potensi gangguan perdagangan tetap menjadi perhatian utama. Pertumbuhan PDB Inggris terlihat lemah dan pasar tenaga kerja mulai melonggar, sehingga bank sentral menegaskan bersikap hati-hati dalam kebijakan moneter.
Baca Laporan

Potensi minor bearish reversal dari pola minor double top pada IHSG

20 Jun 2025
Bursa Wall Street libur Juneteenth (19/6). Indeks bursa Eropa ditutup melemah (19/6). Bank of England seperti yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan tetap pada level 4.25%. Serangan udara antara Israel-Iran masih berlanjut, pasar khawatir AS dan negara-negara lain akan terlibat dalam perang tersebut. Pasar cemas akan terganggunya rantai pasokan sejumlah komoditas energi, khususnya minyak dan gas. Pasar berharap akan ada negosiasi antara AS-Iran dan Uni Eropa-Iran. Harga minyak mentah menguat sekitar 3% akibat meningkatnya intensitas perang antara Israel-Iran, serta kekhawatiran AS akan ikut serta dalam perang tersebut. Pelaku pasar nampaknya memanfaatkan sentimen perang tersebut sebagai validasi untuk melakukan profit taking. IHSG diperkirakan masih akan tertekan dan berpotensi uji support 6820-6850. Secara teknikal, terbentuk pola minor double top bersamaan dengan pelemahan Kamis (19/6). Top picks (20/6): MEDC, ELSA, MDKA, MAPA, dan WIFI.
Baca Laporan