Daily Fixed Income Report – 24 Juni 2025

24 Jun 2025
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyerukan dialog segera untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Iran dan memperingatkan dunia berada di jalur menuju potensi kekacauan jika ketegangan meluas. Dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada 20 Juni 2025, Guterres menegaskan pentingnya tindakan bersama untuk menghindari kehancuran kawasan dan dunia. Sementara itu, Rusia dan Tiongkok mengkritik Israel, sedangkan AS mendesak Iran mengubah untuk gencatan senjata, dan menyoroti perpecahan di antara anggota tetap Dewan Keamanan. Indeks PMI Manufaktur Inggris dari S&P Global naik menjadi 47.7 pada Juni 2025 dari 46.4 di Mei, melampaui ekspektasi pasar sebesar 46.6 dan menunjukkan perlambatan kontraksi dalam lima bulan. Meskipun demikian, sektor ini masih menghadapi tantangan, terutama penurunan pesanan ekspor yang dipengaruhi oleh tarif AS, ketidakpastian geopolitik, dan persaingan harga global yang ketat.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan technical rebound di kisaran 6800-6850

24 Jun 2025
Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat (23/6). Kecemasan akan serangan balasan Iran ke AS mereda. Trump mengumumkan akan ada gencatan senjata Iran-Israel. Harga minyak mentah koreksi signifikan, seiring dengan meredanya kecemasan akan gangguan produksi dan suplay minyak. Beberapa pejabat The Fed berkomentar memilih untuk menurunkan suku bunga pada Juli. U.S. 10-year Bond Yield turun 3.9 bps ke 4.336%. Harga emas menguat 0.5% di level US$3,384/troy oz. Pasar akan menantikan testimoni Chairman The Fed (24/6). IHSG diperkirakan technical rebound di kisaran 6800-6850 (24/6). Top picks (24/6): MEDC, PSAB, PGAS, RAJA dan LSIP. By PHINTRACO SEKURITAS | Research Ratna Lim - Disclaimer On -
Baca Laporan

Indonesia’s M2 Money Supply Slows in May Amidst Weaker Credit Growth?

23 Jun 2025
Broad money supply (M2) grew by 4.9% YoY to IDR 9,490.0 trillion in May 2025, albeit slower than 5.2% YoY in April 2025. By component, M2 money growth was driven by narrow money supply (M1) growth of 6.3% YoY and quasi-money growth of 1.5% YoY in May 2025. M2 money growth was supported by M1 money supply growth of 55.5%, comprising currency outside commercial banks' growth of 10.7% YoY and rural banks, as well as rupiah demand deposits, which included electronic money growth of 17.4% YoY and withdrawable rupiah savings growth of 4.3% YoY in May 2025. Meanwhile, on a monthly basis, the M2 money supply increased slightly by 0.19% MoM (Figure 1), in line with the relatively long holidays from Vesak Day and collective leave.
Baca Laporan

PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG)

23 Jun 2025
Code : BLOG Sector : Transportation & Logistic Sub-Sector : Logistics & Deliveries --------------------------------------------- PERKIRAAN JADWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Perkiraan Tanggal Efektif : 30 Juni 2025 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 02 Juli 2025 - 04 Juli 2025 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 04 Juli 2025 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham : 07 Juli 2025 Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI : 08 Juli 2025 --------------------------------------------- STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak-banyaknya 563,247,900 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham atau sebanyak-banyaknya 16.67% dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Nilai Nominal : Rp100 per lembar saham Harga Penawaran : Rp240 - Rp270 per lembar saham Jumlah Penawaran Umum : Sebanyak-banyaknya Rp152,076,933,000 Penjamin Emisi : PT BCA Sekuritas --------------------------------------------- Laporan dalam format PDF dapat diunduh pada menu "Research - IPO Summary" di www.phintracosekuritas.com dan telegram @phintasofficial By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On - Contact Us : WA : 08119560188 IG : phintracosekuritasofficial YT : Phintraco Sekuritas Official TELE : phintasofficial www.phintracosekuritas.com www.profits.co.id
Baca Laporan

Navigating the Potential Shifting of the Global Economic Landscape

23 Jun 2025
At the start of Donald Trump’s second presidency, trade wars re-emerged as a key global issue. President Trump's reciprocal tariff policy took effect on February 1, 2025, introducing a 25% tariff on imports from Mexico and Canada, and an additional 10% tariff on Chinese imports. The swift in the global trade policies has increased the economic uncertainty. The Fed still sees the potential for two rate cuts this year, although it will continue to monitor the impact of tariffs. The Fed has signaled concerns about slowing economic growth and faster inflation. Geopolitical tensions have escalated in several regions. Commodity prices have become increasingly sensitive to global developments. Commodity price movements have shown divergence, with gold experiencing the highest gains, while coal prices have seen the sharpest declines.Crude prices rise to US$80–US$100/barrel if the Israel-Iran war continues and escalates. Exchange rates are expected to stabilize. After a period of volatility driven by the tariff war, exchange rate movements are projected to become more stable as trade tensions ease and potential monetary policy loosening comes into play. IHSG targeted 7,692 in 2025: Considering the various opportunities and challenges faced in 2025. Sectoral Coverage: Banking, Cement, Construction, CPO, Metals & Mining, Food & Beverage, Poultry, Retailers, Properties & Real estate, Telecommunication, and Tower. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On - Visit our website : www.phintracosekuritas.com www.profits.co.id
Baca Laporan

Weekly Fixed Income Report – 23 Juni 2025

23 Jun 2025
Harga minyak dunia naik secara signifikan setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, memicu ketegangan yang meningkatkan kekhawatiran gangguan pasokan energi dari Timur Tengah. Harga minyak Brent sempat naik 5.7% ke US$81.40 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik hingga 6.2% ke US$78.40 per barel, didorong oleh risiko penutupan Selat Hormuz dan potensi serangan balasan Iran. Konflik ini berpotensi mendorong harga minyak menuju US$100 per barel jika eskalasi berlanjut, mengingat kawasan tersebut menyumbang sekitar sepertiga produksi minyak global dan dapat memicu tekanan inflasi di berbagai negara. Penjualan ritel di Inggris kontraksi menjadi 2.7% MoM pada Mei 2025, jauh lebih rendah dari perkiraan pasar yaitu kontraksi 0.5% MoM, dipicu oleh penurunan penjualan toko makanan sebesar 5.0% dan lemahnya permintaan di toko non-makanan. Faktor utama penurunan ini adalah inflasi, berkurangnya belanja konsumen, serta penurunan penjualan alkohol dan tembakau, sementara secara tahunan, penjualan ritel kontraksi 1.3% YoY, jauh dari perkiraan pertumbuhan 1.7% YoY.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan melanjutkan koreksi dan menguji support 6820-6850

23 Jun 2025
Indeks utama di Wall Street pada pekan lalu ditutup variatf dalam kisaran sempit. AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu waktu AS (21/6). Ikut sertanya AS dalam konflik Israel-Iran diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan politik serta mendorong kenaikan harga energi. Kenaikan harga energi akan berakibat pada meningkatnya kembali inflasi global, yang akan membuat para bank sentral tidak dapat menurunkan suku bunga di tengah kondisi ekonomi yang membutuhkan stimulus. Fokus pasar pada pekan ini diantaranya perkembangan konflik di Timur Tengah. Chairman The Fed dijadwalkan berpidato di depan Kongres AS (24/6) Pada pekan ini akan dirilis data PMI dari AS, Euro Area dan Jepang. IHSG diperkirakan melanjutkan koreksi dan menguji support 6820/6850, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik Top picks pekan ini : AUTO, GJTL, MAPA, ERAA dan BTPS.
Baca Laporan

Plantations : CPO Outlook Brightens Amid Structural Strength

20 Jun 2025
Both plantation names under our coverage delivered solid performance in 1Q25, with AALI posted robust revenue growth of 46.3% YoY, supported by higher sales volumes of CPO and palm kernel and SSMS also reporting a 14.42% YoY increase in net profit to IDR276.90 billion, supported by efficient cost control and young plantation profile. Indonesia's CPO production rebounded in March 2025 to 4.81 million tons (+16.05% MoM), though 1Q25 output was still down –1.82% YoY, reflecting the lagging impact of El Niño. Domestic demand remained firm at 6.05 million tons for 3M25 (+6.0% YoY), backed by strong biodiesel uptake (+8.5% YoY). Exports also rose (+12.4% YoY), supported by stronger refined product volumes and a weaker rupiah. We forecast CPO prices to hover around RM4,100–4,500/ton in 2H25F, driven by tight supply in Malaysia and continued domestic absorption in Indonesia. Demand from India is expected to strengthen amid restocking trends and lower import duties, while CPO’s pricing discount to soybean oil continues to support its global competitiveness. We maintain our Overweight rating on the plantation sector, favoring names with strong production visibility, younger estates, and efficient cost structures. Key downside risks include CPO price volatility and unfavorable policy shifts that may impact margins. By PHINTRACO SEKURITAS | Research -Disclaimer On-
Baca Laporan