BBRI : Strong Financial, Amidst Declining Asset Quality
BBRI recorded a net profit of IDR 15.89 trillion, growing 2.5% yoy in 3M24.
This result grew in line with our FY24F estimate (25%).Interest Income grew 17.9% yoy, followed by Net Interest Income, which rose 9.7% yoy.
BBRI revised its FY24F Cost of Credit (CoC) guidance, which was better than the 3M24 realization. BBRI recorded an increase in CoC in 3M24 in line with food inflation, which caused a rise in NPL in one of BBRI's most significant revenue
contributors.
The Allowance for Impairment Losses (CKPN) increase is still lower than in the last two years. CKPN increased 2% QoQ to IDR 79.84 trillion in 3M24.
Current Account Savings Account (CASA) grew 7.8% yoy in 3M24. BBRI recorded total third-party funds of IDR 1,416 trillion (12.8% yoy) in 3M24.
BBRI has consistently recorded credit growth in the last six years. In 3M24, BBRI credit grew 11% yoy to IDR 1.182 trillion.
Using the Discounted Cash Flow method with a Required Return of 6.89% and Terminal Growth of 4.72%, we estimate BBRI's fair value at 6,165 (14.64x expected P/E FY24F).
By PHINTRACO SEKURITAS | Research
- Disclaimer On -
Baca Laporan
IHSG berpeluang rebound uji resistance terdekat di 7150
Indeks-indeks Wall Street kembali berbalik menguat di Jumat (3/5).
U.S. Non Farm Payrolls turun ke 175k di April 2024 dari 315k di Maret 2024 sejalan dengan kenaikan tingkat pengangguran sebesar 10 bps mom ke 3.9% di April 2024.
CME Fed Watch Tools mencatatkan kenaikan peluang pemangkasan sukubunga acuan menjadi 48.8% di FOMC September 2024.
Rupiah menguat 0.62% ke Rp16,080/USD di Jumat sore (3/5) dan berpeluang lanjutkan penguatan di awal pekan ini.
Rebound pada sejumlah saham bank bluechip diperkirakan berlanjut di Senin (6/5).
IHSG berpeluang rebound uji resistance terdekat di 7150.
Pasar domestik juga mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di 1Q24 (6/5).
Top picks : BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, TLKM, CTRA, JPFA, TKIM, dan ASSA.
Baca Laporan
Perhatikan critical pivot level 7100 di Jumat (3/5)
Indeks-indeks Wall Street menguat di Kamis (2/5).
Pasar mencermati data U.S. Non Farm Payrolls yang diperkirakan turun ke 243 ribu di April 2024 dari 303 ribu di Maret 2024.
Kondisi ini diyakini memberikan tekanan bagi the Fed terkait potensi menahan sukubunga acuan lebih lama dari perkiraan.
Indeks manufaktur di Euro Area turun ke 45.7 di April 2024 dari 46.1 di Maret 2024.
Swiss membukukan realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 2.7% yoy di 1Q24, jauh lebih tinggi dari perkiraan di 0.9% yoy.
Bank sentral Swiss memangkas sukubunga acuan di 1Q24.
Dua hal di atas diyakini mendorong ECB untuk mempercepat realisasi pemangkasan sukubunga acuan.
Jika IHSG bertahan di atas 7100 terdapat peluang rebound kembali ke kisaran 7150 di Jumat (3/5).
Pasar mungkin merespon pernyataan the Fed (1/5) sebagai indikasi bahwa the Fed akan menahan sukubunga acuan di level saat ini lebih lama.
Baca Laporan
Pelemahan signifikan harga minyak dapat menjadi katalis positif
Indeks-indeks Wall Street berakhir beragam di Rabu (1/5).
The Fed menahan sukubunga acuan di 5.25%-5.5%.
Kepala the Fed, Jerome Powell menutup peluang kenaikan sukubunga acuan.
Sayangnya, Powell tidak memberikan petunjuk yang jelas timeframe pemangkasan sukubunga acuan dalam pernyataannya tersebut.
Harga brent melemah 3.35% ke US$83.44/barel, sementara harga crude melemah 3.58% ke US$79/barel di Rabu (1/5).
Pelemahan dipicu oleh kenaikan cadangan minyak AS sebesar 7.3 juta barel pada pekan lalu.
Kondisi ini meredam kekhawatiran lonjakan inflasi di AS dan kekhawatiran penyesuaian haga BBM di dalam negeri.
IHSG berpeluang uji resistance level di 7250 pada hari ini (2/5).
Dari dalam negeri, indeks manufaktur dan inflasi dijadwalkan rilis pada hari ini (2/5).
Baca Laporan
Dorongan de-eskalasi konflik dan data domestik berpotensi menopang IHSG
Indeks-indeks Wall Street menguat sekitar 0.3% di Senin (29/4).
Mayoritas indeks di Eropa juga ditutup menguat di Senin (29/4).
Penguatan tersebut kembali ditopang oleh selective buying pada saham-saham tertentu yang memiliki berita positif.
The Fed diperkirakan menahan sukubunga acuan di 5.5% dalam FOMC 29 dan 30 April 2024.
Euro Area Economic Sentiment turun ke 95.6 di April 2024 dari 96.2 di Maret 2024.
Kondisi di atas diyakini memperbesar peluang pemangkasan sukubunga oleh ECB.
Adanya upaya de-eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah berpotensi terus menekan harga komoditas,
Kondisi ini berpotensi mempercepat ekspektasi timeframe pemangkasan sukubunga acuan the Fed saat ini di September.
Akumulasi beli dapat dilakukan apabila IHSG membentuk konfirmasi rebound ke 7200 di Selasa (30/4).
Kemenkeu RI memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di 5.17% yoy di 1Q24.
Baca Laporan