Isu debt crisis di sektor properti Tiongkok mungkin membayangi IHSG
>Indeks-indeks Wall Street menguat di Senin (29/1).
>Penguatan didorong oleh antisilasi srangkaian rilis laporan keuangan Q4-2023 oleh perusahaan teknologi besar dan antisipasi FOMC the Fed.
>Pasar memang tidak berekspektasi the Fed akan memangkas sukubunga acuan dalam FOMC pekan ini, tapi pasar berharap terhadap petunjuk yang lebih jelas mengenai timeframe pemangkasan pada tahun ini.
>Pengadilan Hong Kong memerintahkan likuidasi salah satu developer properti di Tiongkok, China Evergrande (29/1).
>Bank sentral Tiongkok nampaknya juga telah mengantisipasi kondisi ini melalui stimulus moneter pada pekan lalu.
>Cadangan devisa Tiongkok juga jauh lebih besar dibanding nilai utang yang default dari China Evergrande.
>Secara teknikal, IHSG berpeluang rebound lanjutan ke kisaran 7175-7200 (30/1).
Baca Laporan
ANTM: Despite declining revenue in 9M23, there was an increase in net profit
>ANTM's net profit increased by 8.44% YoY to IDR2.85 trillion in 9M23, despite a decrease in revenue of 8.27% YoY to IDR30.89 trillion compared to 9M22's IDR33.68 trillion.
>The most significant contribution to product sales came from gold sales of Rp19.29 trillion, or 62.43% of total sales.
>Despite fluctuating commodity prices, the Company reduced its operating expenses by 15.20% YoY to IDR2.75 trillion in 9M23, compared to IDR3.24 trillion in the same period the previous year.
>In 9M23, the Company produced 908 kg (29,193 troy oz) of gold from its mines and sold 19,460 kilograms (625,654 troy oz).
>The Company is collaborating with Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL) to expedite the development of new renewable energy ventures.
>Sales growth is expected to decline by -2.14% in FY2023F. We further expect sales growth to normalize to 12.23% by FY2027F, which is still relatively high compared to the average of recent years due to the potential for additional production capacity and new product mix.
>Using the Discounted Cash Flow method with a Required Return of 9.72% and Terminal Growth of 5.01%, we estimate ANTM's fair value at 2,292 (20.29x expected P/E). Based on ANTM's fair price and potential upside of 39.34%, we recommend a buy rating for ANTM.
Baca Laporan
IHSG bentuk three black crows indikasi besarnya tekanan jual
>Mayoritas indeks Wall Street terkoreksi di Jumat (26/1) namun masih mencatatkan penguatan mingguan pada pekan lalu.
>Indeks-indeks di Eropa justru menguat signifikan di Jumat (26/1).
>Pasar mulai menimbang peluang ECB memangkas sukubunga acuan di April atau Juni 2024.
>Pasar berharap petunjuk terbaru dari the Fed mengenai peluang pemangkasan sukubunga acuan di Maret atau Mei 2024.
>IHSG membentuk three black crows pada akhir pekan lalu (26/1).
>Pola ini perlu diwaspadai karena mengindikasikan potensi bearish continuation.
>Pekan ini IHSG diperkirakan masih akan cenderung fluktuatif dalam rentang yang lebih lebar di 7050-7200.
Baca Laporan
Stimulus moneter oleh PBOC nampaknya memicu capital outflow jangka pendek dari Indonesia
>Mayoritas saham perusahaan bluechip di AS menguat.
>Penguatan tersebut dipicu oleh realisasi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 3.3% qoq di Q4-2023 yang lebih tinggi dari perkiraan di 2% qoq pada periode yang sama.
>Indeks-indeks di Eropa menguat terbatas di Kamis (25/1).
>Pasar merespon keputusan ECB untuk menahan sukubunga acuan di 4.5% (25/1).
>Pemangkasan sukubunga acuan ECB diperkirakan paling cepat di April 2024 dengan peluang mencapai 60% berdasarkan analisa Reuters.
>Harga minyak bumi menguat lebih dari 2% di Kamis (25/1).
>PBOC memperbolehkan bank menyimpan reserves yang lebih kecil (stimulus moneter) mulai 5 Februari 2024.
>Nilai tukar Rupiah melemah 0.73% ke Rp15,820/USD di Kamis (25/1) sore.
>IHSG diperkirakan masih sideways di kisaran 7200 di akhir pekan ini (26/1).
Baca Laporan
Menakar dampak Pemilu ke investasi riil di Indonesia
>Wall Street kembali ditutup beragam di Rabu (24/1).
>Nasdaq ditutup menguat, ditopang oleh penguatan harga saham teknologi.
>FactSet mencatat dari 16% konstituen S&P 500 yang sudah merilis kinerjas Q4-2023, 71% diantaranya melampaui ekspektasi pasar.
>Indeks manufaktur di AS kembali ke atas batas ekspansif (50), tepatnya di 50.3 di Januari 2024.
>Indeks manufaktur Euro Area, Jerman dan Inggris naik signifikan di Januari 2024, meski masih jauh di bawah batas ekspansif (50).
>FDI di Indonesia tumbuh lebih lambat di 5.3% yoy pada Q4-2023 dari 16.2% yoy pada Q3-2023.
>Data tersebut membangun kekhawatiran bahwa peningkatan uncertainty risk pada tahun politik berdampak pada perlambatan realisasi investasi di Indonesia.
>IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dengan support area 7150-7200 di Kamis (25/1).
Baca Laporan