
IHSG bentuk three black crows indikasi besarnya tekanan jual
>Mayoritas indeks Wall Street terkoreksi di Jumat (26/1) namun masih mencatatkan penguatan mingguan pada pekan lalu.>Indeks-indeks di Eropa justru menguat signifikan di Jumat (26/1).>Pasar mulai menimbang peluang ECB memangkas sukubunga acuan di April atau Juni 2024.>Pasar berharap petunjuk terbaru dari the Fed mengenai peluang pemangkasan sukubunga acuan di Maret atau Mei 2024.>IHSG membentuk three black crows pada akhir pekan lalu (26/1).>Pola ini perlu diwaspadai karena mengindikasikan potensi bearish continuation.>Pekan ini IHSG diperkirakan masih akan cenderung fluktuatif dalam rentang yang lebih lebar di 7050-7200.
Baca Laporan
Pelaku pasar mengantisipasi rilis kinerja keuangan Q4-2023
>Indeks-indeks Wall Street menguat lebih dari 1% di Jumat (18/1).>Pasar menilai, data-data ekonomi terbaru belum cukup signifikan untuk menyebabkan perubahan rencana pemangkasan sukubunga acuan the Fed sebanyak 3 kali di 2024.>U.S. Michigan Consumer Sentiment Preliminary naik ke 78.8 di Januari 2024 dari 69.7 di Desember 2023 semakin memperkuat keyakinan pemulihan ekonomi AS di 2024.>IHSG diperkirakan lanjutkan konsolidasi di atas support 7200 di pekan ini. Peluang uji resistance di 7300 kembali terbuka di pekan ini.>Pelaku pasar mengantisipasi rilis kinerja keuangan Q4-2023 dari emiten di Indonesia.>Beberapa bank besar dijadwalkan rilis pada pekan depan, diantaranya BBCA, BBNI, BBRI dan BRIS.
Baca Laporan
IHSG diperkirakan fluktuatif dalam rentang 7200-7300
>Wall Street kembali flat di Jumat (12/1).>Kondisi ini dipengaruhi oleh realisasi kinerja keuangan sejumlah bank besar di AS yang kurang memuaskan di Q4-2023.>Inflasi jerman diperkirakan naik ke 3.7% yoy di Desember 2023, naik dari 3.2% yoy di November 2023.>Kenaikan inflasi di Desember 2023 diyakini bersifat temporer seiring dengan kecenderungan peningkatan konsumsi di libur Natal dan Tahun Baru.>IHSG diperkirakan cenderung fluktuatif dalam rentang 7200-7300 di pekan ini.>Di awal pekan (15/1), pelaku pasar akan merespon data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang diperkirakan kembali surplus, dengan sedikit perbaikan di kinerja ekspor.
Baca Laporan
IHSG masih rawan profit taking pada pekan ini
>Wall Street mencatatkan pelemahan mingguan pertama dalam sepuluh pekan terakhir pada pekan lalu.>Terdapat spekulasi terhadap kinerja perusahaan di AS, khususnya retailers yang kurang memuaskan di Q4-2023.>Belum ada kejelasan mengenai timeframe pemangkasan sukubunga acuan the Fed untuk 2024.>IHSG masih rawan profit taking pada pekan ini.>IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang cukup luas di support 7250 sampai dengan resistance 7400-7420 di pekan ini.>Data keyakinan konsumen Indonesia diperkirakan naik ke level 124 di Desember 2023 dari sebelumnya 123.6 di November 2023.>Retail sales di Indonesia diperkirakan naik ke 3.5% yoy di November 2023 dari 2.4% yoy di bulan sebelumnya.
Baca Laporan
IHSG akan kembali uji resistance 7200
>Semua indeks utama di Wall Street mencatatkan rally penguatan mingguan selama 7 pekan berturut-turut.>Penguatan ini ditopang oleh petunjuk the Fed terkait peluang pemangkasan sukubunga acuan hingga 3 kali di 2024.>Inflasi Euro Area diperkirakan melambat ke 2.4% yoy di November 2023, dan inflasi di Inggris diperkirakan turun ke 4.4% yoy pada periode yang sama.>Consumer confidence index di AS diperkirakan naik ke 104.3 di Desember 2023 seiring dengan perbaikan durable goods orders di AS di November 2023.>RDG BI diyakini akan kembali menahan sukubunga acuan di level 6% (21/12).>Pelaku pasar nampaknya juga berspekulasi terhadap potensi clue mengenai peluang pemangkasan sukubunga acuan BI di tahun 2024.>IHSG diperkirakan masih melanjutka bullish trend, meski potensi normal pullback tetap perlu diwaspadai.>Top picks : BBCA, BUMI, MDKA, KLBF, AUTO, BTPS, dan MNCN.
Baca Laporan