IHSG diperkirakan sideways seiring sikap wait and see pasar

05 Mar 2024
Rally mayoritas indeks Wall Street terhenti di Senin (4/3). Koreksi ini terjadi sebagai refleksi sikap wait and see pelaku pasar terhadap pidato Kepala the Fed, Jerome Powell (6/3) dan rilis data U.S. Non-Farm Payrolls di akhir pekan ini. Terdapat spekulasi testimoni yang lebih dovish dari Powell (6/3). ECB diyakini menahan sukubunga acuan di 4.5%. Akan tetapi, pasar berharap adanya petunjuk mengenai peluang pemangkasan sukubunga acuan di tahun ini. Harga minyak bumi melemah ketikan OPEC+ memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan volume produksi hingga 1H-2024. IHSG diperkirakan konsolidasi di kisaran support 7250 di Selasa (5/3). Pasar mengantisipasi data cadangan devisa per akhir Februari 2024 (6/3). Posisi cadangan devisa diyakini masih jauh di atas kecukupan minimal internasional di 3 bulan impor.
Baca Laporan

Menanti realisasi indeks manufaktur dan inflasi Indonesia di Februari 2024

01 Mar 2024
Wall Street menguat di Kamis (29/2) dengan Nasdaq dan S&P 500 membukukan level penutupan tertinggi baru. Realisasi inflasi konsumen (PCE Price Index) ke 2.4% yoy di Januari 2024 dari 2.6% yoy di Desember 2023. Penurunan ini memperbesar peluang pemangkasan sukubunga acuan di FOMC Juni 2024. Inflasi Jerman menunjukan penurunan signifikan ke 2.5% yoy di Februari 2024 dari 2.9% yoy di Januari 2024. Harga brent oil terkontraksi 0.07% ke US$83.62/barel, sementara harga crude oil menguat 0.36% ke US$78.26/barel di Kamis (29/2). IHSG diperkirakan lanjutkan fase konsolidasi dengan pivot 7300 di Jumat (1/3). Support dan resistance diperkirakan berada dalam rentang 7250-7350. Secara teknikal, indikasi konsolidasi ditunjukan oleh penyempitan negative slope MACD pasca pembentukan golden cross di Stochastic RSI pada oversold area. Indeks manufaktur diyakini masih berada pada level ekspansif, sementara inflasi diperkirakan masih berada di kisaran 2.5% yoy.
Baca Laporan

Inflasi stabil, IHSG lanjutkan rally

29 Feb 2024
Wall Street lanjutkan konsolidasi di Rabu (28/2). Pelaku pasar mengantisipasi data PCE yang menjadi tolak ukur demand pull inflation di AS. PCE Price Index diperkirakan melambat ke 2.4% yoy di Januari 2024 dari 2.6% yoy di Desember 2023. Di satu sisi, data ini belum cukup signifikan untuk merubah ekspektasi pemangkasan sukubunga acuan di FOMC Juni 2024. Di sisi lain, penurunan tersebut mengindikasikan perlambatan aktivitas konsumsi di Januari 2024. Inflasi (preliminary) Jerman diperkirakan melambat ke 2.6% yoy di Februari 2024 dari 2.9% di Januari 2024. IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya pada resistance 7370 di Kamis (29/2). Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak menaikan tarif listrik pada periode Maret s.d. Juni 2024.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan menguat terbatas dalam rentang 7300-7330 pada perdagangan Rabu (28/2)

28 Feb 2024
S&P 500 dan Nasdaq Rebound pada perdagangan (27/2) didorong oleh kinerja perusahaan AS yang kuat dan rencana bisnis yang optimis. Perlambatan penjualan ritel AS pada Q4-2023 mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada Juni 2024. Mayoritas indeks di Eropa mengalami penguatan terbatas, pasar nampaknya sudah mengantisipasi lemahnya demand di kawasan Eropa. Harga minyak menguat pada Selasa (27/2) dengan OPEC+ diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan volume produksi. Secara teknikal, IHSG bertahan di atas MA20, hal tersebut mengindikasikan fase bullish yang masih terjaga. Investor menunggu data U.S GDP Growth Rate QoQ 2nd Est. (Q4), dengan konsensus memperkirakan penurunan pertumbuhan ekonomi AS di 4Q23. Jepang akan merilis data leading economic index, dengan indikasi terjadi potensi perbaikan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan konsolidatif dalam rentang 7250-7330 (27/2)

27 Feb 2024
Indeks-indeks Wall Street melemah di Senin (26/2). Realisasi penjualan rumah baru di AS (661,000) di Januari 2024 yang lebih rendah dari perkiraan pada (680,000). U.S. 10-year Treasury Yield naik ke level 4.276% (26/2), ditengah antisipasi data inflasi AS di akhir pekan ini. Indeks-indeks di Eropa ditutup beragam di Senin (26/2) mengantisipasi sejumlah data penting Eropa di hari ini (27/2). Nikkei 225 kembali mencatatkan level penutupan tertinggi baru di Senin (26/2). IHSG diperkirakan konsolidatif dalam rentang 7250-7330 (27/2). Inflasi Indonesia bulan Februari 2024 dijadwalkan rilis di akhir pekan (1/3) dan diperkirakan masih stabil di kisaran 2.5% yoy. Artinya, inflasi masih berada dalam batas asumsi APBN 2024.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan konsolidatif pada kisaran 7300 – 7380 pada Jumat (23/2)

23 Feb 2024
Nasdaq menguat hampir 3%, memimpin penguatan indeks-indeks Wall Street lainnya di Kamis (22/2). Nvidia mencatatkan penguatan harga hingga 16.4% (22/2) setelah membukukan kenaikan pendapatan triple digits di Q4-2023. Inflasi di Euro Area mencatatkan penurunan ke 2.8% yoy di Januari 2024 dari 2.9% yoy di Desember 2023. Indeks manufaktur (flash) di Euro Area turun ke 46.1 di Februari 2024 dari 46.6 di Januari 2024. Jerman yang mencatat penurunan indeks manufaktur ke 42.3 di Februari 2024 dari 45.5 di Januari 2024. China house price index (23/2) yang diperkirakan turun 0.70% yoy di Januari 2024 dari penurunan sebesar 0.4% yoy di Desember 2023. BI juga memperkirakan pertumbuhan Indonesia di 4.7%-5.5% di 2024 dan diperkirakan lebih baik (4.8%-5.6%) di 2025. IHSG diperkirakan konsolidatif pada kisaran 7300 - 7380 pada Jumat (23/2).
Baca Laporan

Waspadai potensi profit taking pada IHSG pasca uji resistance 7380

22 Feb 2024
Indeks-indeks Wall Street berakhir flat di Rabu (21/2). Risalah FOMC pada (22/2) yang menunjukkan adanya rasa optimisme bahwa langkah kebijakan The Fed telah berhasil menurunkan inflasi, setelah pada pertengahan tahun 2022 mencapai level tertinggi. Perekonomian stabil, yang tumbuh 2.5% pada tahun 2023, menambah optimisme The Fed bahwa 11 kali kenaikan suku bunga yang dilaksanakan sejak 2022 tidak menghambat pertumbuhan secara signifikan. Pada Kamis (22/2) terdapat rilis data penting di Eropa yaitu HCOB Manufacturing PMI Jerman yang diperkirakan membaik ke 46.1 di Februari serta Core Inflation di Euro Area yang diperkirakan sebesar 3.3% yoy di Januari. Secara teknikal, terbentuk lower shadow yang panjang serta masih terbentuk positive slope pada MACD. Dengan demikian, IHSG masih berpotensi menguji resistance 7380 di Kamis (22/2). BI memutuskan untuk kembali mempertahankan BI Rate pada level 6.00% atau berada pada level yang sama selama 4 bulan terakhir. Investor cenderung menanti data pertumbuhan M2 money supply di Indonesia pada (23/2). Apabila terjadi perlambatan pertumbuhan M2 money Supply ke di Januari 2024, berpotensi meningkatkan keyakinan pasar terhadap tren penurunan inflasi. Sehingga BI masih memiliki ruang untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya.
Baca Laporan

Menanti hasil Rapat Dewan Gubernur BI ditengah pelemahan Bursa Global

21 Feb 2024
Indeks-indeks Wallstreet kembali terkoreksi di Selasa (21/2) setelah pelemahan pada pekan lalu. Dua indikator inflasi yang telah rilis menimbulkan kekhawatiran investor. Investor juga cenderung menanti risalah FOMC yang akan dirilis pada (22/2). Consumer confidence Eropa diperkirakan akan mencapai level -15.60, menandakan ada perbaikan dari level sebelumnya yang berada di -16.10 pada Desember 2023. Gubernur BoE menyatakan akan memangkas suku bunga acuan ditahun ini tanpa menunggu inflasi ke level 2%, meskipun belum menyatakan kapan dan seberapa besar. IHSG berpotensi menguji resistance pada level 7,380 di Rabu (21/2). Secara teknikal, IHSG masih menunjukkan konsolidasi dengan tertahannya di garis MA5, dan terlihat pelebaran pada positive slope MACD. RDG BI dijadwalkan pada hari ini. Konsensus memperkirakan bahwa BI akan tetap mempertahankan suku bunga pada level 6.00%. Pada hari yang sama dijadwalkan rilis data pertumbuhan kredit, dimana Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit sekitar 10-12% pada tahun 2024. Neraca perdagangan Jepang per Januari 2024, diperkirakan terkoreksi menjadi ¥-1925.9 B dari ¥62.1 B di Desember 2023.
Baca Laporan

IHSG diproyeksikan berfluktuasi di rentang 7250-7330 (20/2)

20 Feb 2024
Wall Street libur di Senin (19/2) untuk memperingati Wahington’s Birthday. U.S. Conference Board Leading Index MoM diperkirakan turun dari -0.10% di Desember 2023 menjadi -0.30% di Januari 2024. Indeks-indeks di Eropa ditutup flat di Senin (19/2). Bank sentral Tiongkok memutuskan menahan sukubunga acuan (19/2). Terdapat lonjakan consumer spending di Tiongkok selama periode libur Lunar New Year di Tiongkok. RDG BI diyakini kembali menahan sukubunga acuan di level 6% pada pertemuan pekan ini (21/2). Investor menantikan risalah kebijakan Bank Indonesia untuk melihat kemungkinan adanya rencana penurunan suku bunga dan pandangan Bank Indonesia terhadap kondisi makroekonomi Indonesia. IHSG diproyeksikan berfluktuasi di rentang 7250-7330 pada Selasa (20/2).
Baca Laporan

IHSG diperkirakan fluktuatif dalam rentang 7275-7330 di Jumat (16/2)

16 Feb 2024
S&P 500 catatkan rekor penutupan baru di Kamis (15/2). Penguatan ini terjadi justru ketika penjualan ritel di AS mencatatkan penurunan sebesar 0.8% mom di Januari 2024. Pelaku pasar menilai kondisi tersebut dapat memperbesar peluang pemangkasan sukubunga acuan the Fed di Mei 2024. Inggris mencatatkan realisasi penurunan GDP sebesar 0.2% yoy di Q4-2023, lebih rendah dari perkiraan di 0.1% yoy. Kondisi ini memperkuat ekspektasi pasar terhadap peluang pemangkasan sukubunga acuan, setidaknya BoE di 2H-2024. IHSG diperkirakan fluktuatif dalam rentang 7275-7330 di akhir pekan ini (16/2). Pasar merespon positif pemilu aman dan kondusif dengan rebound IHSG di Kamis (15/2), meski jejak kekhawatiran masih terlihat dari terbentuknya upper shadow panjang di Kamis (15/2).
Baca Laporan