Waspadai potensi peningkatan capital outflow dan pelemahan Rupiah dalam jangka pendek
Indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound di Senin (18/3).
Pasar berharap adanya konfirmasi pemangkasan sukubunga acuan dalam beberapa FOMC mendatang.
U.S. NAHB Housing Market Index naik ke 51 di Maret 2024 dari 48 di Februari 2024.
Inflasi di Euro Area mencatatkan penurunan ke 2.6% yoy di Februari 2024 dari 2.8% yoy di Januari 2024.
Arab Saudi dan Irak berencana memangkas volume ekspor minyak di beberapa bulan kedepan.
IHSG rawan menguji support baru di kisaran 7275 di Selasa (19/3).
BoJ diperkirakan menaikan sukubunga acuan menjadi 0.00% dari sebelumnya -0.10% yang sudah dipertahankan selama bertahun-tahun.
Kondisi ini berpotensi memicu capital outflow, khususnya dari negara berkembang.
Salah satu dampaknya ke Indonesia kemungkinan adalah pelemahan nilai tukar Rupiah dalam jangka pendek.
Baca Laporan
IHSG diperkirakan konsolidasi di rentang 7375-7450 pada Jumat (15/3)
Indeks-indeks Wallstreet kembali ditutup melemah pada Kamis (14/3).
U.S. 10-year Treasury Yield kembali naik ke 4.2%.
Rilis data US Producer Price Index (PPI) Februari 2024 yang meningkat menjadi 0.6% serta berada diatas ekspektasi pasar dan bulan sebelumnya di 0.3%.
Retail sales US di Februari (0.6%) juga berada dibawah ekspektasi pasar meskipun mengalami perbaikan dari bulan sebelumnya.
IHSG tertahan pada support dinamis di MA5 setelah membentuk pola spinning top. Hal ini mengindikasikan adanya potensi konsolidasi antara 7375-7450.
Data China House Price Index bulan Februari 2024, yang diproyeksikan mengalami perbaikan menjadi -0.30% dari bulan sebelumnya -0.70%.
Neraca Perdagangan Indonesia diproyeksikan meningkat menjadi USD 2.32 miliar, hal ini mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia.
Baca Laporan
IHSG bentuk doji star, rawan profit taking (14/3)
Nasdaq (-0.54%) mengalami pullback di Rabu (13/3) sejalan dengan aksi profit taking pada sejumlah saham teknologi (13/3).
Pelaku pasar cenderung menahan diri jelang rilis data inflasi produsen dan initial jobless claims di AS yang dijadwalkan rilis pada hari ini (14/4).
Data tersebut berpotensi meningkatkan ekspektasi pasar terhadap probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed di FOMC Juni 2024 yang saat ini berada di 69.1% (CME FedWatch Tool).
Harga minyak bumi mencatatkan lonjakan di Rabu (13/3) menyusul serangan Ukraina pada Russian oil refineries di Rabu (13/3).
IHSG rawan terkoreksi ke kisaran 7375 di Kamis (14/3).
Retail Sales Indonesia diperkirakan akan melanjutkan pertumbuhan selama tujuh bulan berturut-turut di Januari 2024.
Data ini memperkuat keyakinan pasar terhadap konsumsi domestik sebagai penopang pertumbuhan ekonomi di 2024.
Baca Laporan
IHSG rawan profit taking di Rabu (13/3)
Nasdaq (+1.54%) memimpin penguatan mayoritas indeks lainnya di Wall Street pada perdagangan Selasa (12/3).
Penguatan ditopang oleh kenaikan harga saham-saham teknologi.
Keyakinan pasar terhadap peluang pemangkasan the Fed rate di FOMC Juni 2024 tidak berubah meski inflasi Februari 2024 (3.2% yoy) sedikit di atas ekspektasi.
Inflasi di AS berada di 3.2% yoy di Februari, lebih tinggi dari perkiraan di 3.1% yoy.
Penguatan sekitar 1% juga dicatatkan oleh mayoritas indeks di Eropa (12/3).
Inflasi Jerman turun ke 2.5% yoy di Februari 2024 dari 2.9% yoy di Januari 2024.
Unemployment rate Inggris naik ke 3.9% di Januari 2024 dari 3.8% di Desember 2024.
Kedua data di atas diyakini mendorong perubahan arah kebijakan ECB dan BoE.
IHSG rawan profit taking di Rabu (13/3) pasca membukukan all-time-high di Jumat pekan lalu (8/3).
Neraca perdagangan Indonesia (NPI) dijadwalkan rilis pada akhir pekan ini (15/3).
Baca Laporan
IHSG menemui strong resistance di 7375 meski sentimen cenderung positif
Nasdaq (+1.51%) memimpin penguatan indeks-indeks Wall Street lainnya (7/3). Penguatan tersebut didorong oleh pernyataan Kepala the Fed, Jerome Powell bahwa the Fed diperkirakan memiliki confidence rate yang cukup untuk memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat. Pernyataan tersebut memperkuat keyakinan pasar terhadap peluang pemangkasan sukubunga the Fed di FOMC Juni 2024. Masih terkait kebijakan sukubunga acuan, ECB memutuskan untuk menahan sukubunga acuan di level 4.5% (7/3). Kondisi yang menarik ada revisi turun proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Euro Area untuk tahun 2024 oleh ECB. Proyeksi ini diyakini memperbesar peluang ECB untuk melakukan pemangkasan sukubunga acuan di 2024 sejalan dengan yang dilakukan oleh the Fed. Merespon hal ini, mayoritas indeks di Eropa menguat, kecuali FTSE yang cenderung sideways di Kamis (7/3). Dari pasar komoditas, harga minyak menguat terbatas di perdagangan Kamis (7/3). Pergerakan ini turut dipengaruhi oleh keputusan sukubunga ECB dan respon pasar terhadap pidato dari ECB dan the Fed di atas. Harga crude oil menguat 0.42% ke US$79.46/barel di Kamis (7/3).
IHSG menguat ke level 7,373 (+0.60%). Secara teknikal, IHSG tertahan di level resisten kuat 7375 setelah membentuk pola rising window, yang mengindikasikan adanya peluang untuk konsolidasi antara 7350 - 7385 di Jumat (8/3). Data inflasi AS menunjukkan penurunan menjadi 3.1% yoy di Januari 2024. Penurunan inflasi ini mengindikasikan bahwa meskipun terjadi peningkatan konsumsi kredit, harga barang dan jasa cenderung stabil atau bahkan menurun, sehingga konsumen merasa lebih percaya diri terhadap prospek ekonomi kedepannya, setidaknya terkait peluang pemangkasan sukubunga acuan. Dari regional, data inflasi Tiongkok (8/3) yang diperkirakan akan meningkat menjadi 0.40% yoy di Februari 2024, dari sebelumnya -0.80% yoy di Januari 2024. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat konsumsi di Tiongkok mulai meningkat. Dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia masih kuat, setara dengan 6.5 bulan impor per akhir Februari 2024 dan jauh di atas rasio kecukupan internasional di 3 bulan impor.
Baca Laporan
Sejalan dengan rebound bursa global, IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya di Kamis (7/3)
Indeks-indeks Wall Street rebound di Rabu (6/3).
Dalam pidato nya The Fed meperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga acuan di tahun ini, namun belum memastikan waktunya.
Pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan AS cenderung solid, serta inflasi yang mengalami perlambatan secara substansial sejak tahun 2022, namun belum mencapai target The Fed.
Sementara, CME FedWatch Tools mencatat probabilitas pemangkasan penurun suku bunga acuan The Fed sebesar 57.5% di FOMC Juni 2024.
ECB yang akan menahan suku bunga acuan di level 4.5% pada pertemuan Kamis (7/3).
IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya di area 7350 - 7370 pada Kamis (7/3).
Rilis data Cadangan Devisa Indonesia di Februari 2024 diperkirakan akan turun seiring dengan intervensi pasar BI sepanjang bulan lalu di pasar valas dan juga obligasi untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah.
Cadangan devisa Indonesia masih diperkirakan akan tetap berada di atas standar kecukupan internasional yaitu 3 bulan impor.
Baca Laporan
Respon beragam pasar terhadap sentimen regional
Wall Street kembali melemah dengan pelemahan yang lebih dalam di Selasa (5/3).
Nasdaq (-1.65%) melemah paling signifikan bersamaan dengan pelemahan harga saham sejumlah perusahaan teknologi.
Counterpoint Research memproyeksikan penurunan signifikan volume penjualan iPhone di Tiongkok di 1H-2024.
Pelemahan juga dialami oleh mayoritas indeks di Eropa meski tidak sedalam pelemahan Wall Street (5/3).
Retail sales di Euro Area diperkirakan terkontraksi 1.30% yoy di Januari 2024, lebih dalam dari kontraksi 0.80% yoy di Desember 2023.
ECB diperkirakan kembali menahan sukubunga acuan di level 4.5% (7/3).
China menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% untuk tahun 2024, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir di kisaran 6%.
IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang yang lebih sempit di 7200-7275 di Rabu (6/3).
Baca Laporan
IHSG diperkirakan sideways seiring sikap wait and see pasar
Rally mayoritas indeks Wall Street terhenti di Senin (4/3).
Koreksi ini terjadi sebagai refleksi sikap wait and see pelaku pasar terhadap pidato Kepala the Fed, Jerome Powell (6/3) dan rilis data U.S. Non-Farm Payrolls di akhir pekan ini.
Terdapat spekulasi testimoni yang lebih dovish dari Powell (6/3).
ECB diyakini menahan sukubunga acuan di 4.5%.
Akan tetapi, pasar berharap adanya petunjuk mengenai peluang pemangkasan sukubunga acuan di tahun ini.
Harga minyak bumi melemah ketikan OPEC+ memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan volume produksi hingga 1H-2024.
IHSG diperkirakan konsolidasi di kisaran support 7250 di Selasa (5/3).
Pasar mengantisipasi data cadangan devisa per akhir Februari 2024 (6/3).
Posisi cadangan devisa diyakini masih jauh di atas kecukupan minimal internasional di 3 bulan impor.
Baca Laporan
Menanti realisasi indeks manufaktur dan inflasi Indonesia di Februari 2024
Wall Street menguat di Kamis (29/2) dengan Nasdaq dan S&P 500 membukukan level penutupan tertinggi baru.
Realisasi inflasi konsumen (PCE Price Index) ke 2.4% yoy di Januari 2024 dari 2.6% yoy di Desember 2023.
Penurunan ini memperbesar peluang pemangkasan sukubunga acuan di FOMC Juni 2024.
Inflasi Jerman menunjukan penurunan signifikan ke 2.5% yoy di Februari 2024 dari 2.9% yoy di Januari 2024.
Harga brent oil terkontraksi 0.07% ke US$83.62/barel, sementara harga crude oil menguat 0.36% ke US$78.26/barel di Kamis (29/2).
IHSG diperkirakan lanjutkan fase konsolidasi dengan pivot 7300 di Jumat (1/3). Support dan resistance diperkirakan berada dalam rentang 7250-7350.
Secara teknikal, indikasi konsolidasi ditunjukan oleh penyempitan negative slope MACD pasca pembentukan golden cross di Stochastic RSI pada oversold area.
Indeks manufaktur diyakini masih berada pada level ekspansif, sementara inflasi diperkirakan masih berada di kisaran 2.5% yoy.
Baca Laporan
Inflasi stabil, IHSG lanjutkan rally
Wall Street lanjutkan konsolidasi di Rabu (28/2).
Pelaku pasar mengantisipasi data PCE yang menjadi tolak ukur demand pull inflation di AS.
PCE Price Index diperkirakan melambat ke 2.4% yoy di Januari 2024 dari 2.6% yoy di Desember 2023.
Di satu sisi, data ini belum cukup signifikan untuk merubah ekspektasi pemangkasan sukubunga acuan di FOMC Juni 2024.
Di sisi lain, penurunan tersebut mengindikasikan perlambatan aktivitas konsumsi di Januari 2024.
Inflasi (preliminary) Jerman diperkirakan melambat ke 2.6% yoy di Februari 2024 dari 2.9% di Januari 2024.
IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya pada resistance 7370 di Kamis (29/2).
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak menaikan tarif listrik pada periode Maret s.d. Juni 2024.
Baca Laporan