Kenali Jenis Reksa Dana Sebelum Mulai Berinvestasi
Pada reksa dana, instrumen investasi ini terbagi berdasarkan sifat dan karakteristiknya masing-masing. Produk reksa dana yang sesuai dengan sifat terbagi ke dalam dua jenis, sedangkan sesuai karakteristik terbagi menjadi empat jenis. Oleh karena itu, sebelum Anda memulai investasi, yuk kenali beragam jenisnya lewat artikel ini!
A. Jenis-Jenis Reksa Dana Berdasarkan Sifatnya
Gambar 1: Reksa Dana Berdasarkan Sifat
Sumber: Dokumentasi Tim Edukasi PT Phintraco Sekuritas
- Reksa Dana Terbuka
Reksa dana terbuka merupakan jenis reksa dana yang dapat menawarkan serta membeli kembali saham atau unit penyertaan yang telah dijual kepada investor. Reksa dana terbuka lebih likuid dibandingkan dengan reksa dana tertutup karena unit penyertaan reksa dana ini lebih mudah untuk dicairkan. Selain itu, informasi Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana terbuka juga dihitung dan diumumkan setiap hari.
2. Reksa Dana Tertutup
Reksa dana tertutup hanya dapat menawarkan saham atau unit penyertaan tetapi tidak dapat membelinya kembali setelah dijual kepada investor. Berbeda dengan reksa dana terbuka, informasi NAB reksa dana tertutup diumumkan sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu.
B. Jenis-Jenis Reksa Dana Berdasarkan Karakteristiknya
Gambar 2: Reksa Dana Berdasarkan Karakteristik
Sumber: Dokumentasi Tim Edukasi PT Phintraco Sekuritas
- Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang melakukan investasi maksimal 100% dari NAB yang dikelola ke dalam deposito dan efek bersifat utang, seperti deposito berjangka atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sehingga reksa dana pasar uang tepat untuk investasi jangka pendek dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Kemudian reksa dana jenis ini berisiko lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana saham, campuran, dan pendapatan tetap.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap melakukan investasi minimal 80% dari NAB yang dikelola ke dalam efek bersifat utang serta sisanya dialokasikan ke efek bersifat saham (ekuitas) dan atau pasar uang. Reksa dana pendapatan tetap memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana saham dan campuran serta cocok untuk investasi jangka 1 hingga 3 tahun.
3. Reksa Dana Campuran
Reksa dana campuran melakukan investasi maksimal 79% dari NAB yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas, pendapatan tetap, dan pasar uang. Reksa dana campuran memiliki risiko lebih rendah reksa dana saham tetapi lebih tinggi dari reksa dana pendapatan tetap. Meski begitu, reksa dana jenis ini dapat menjadi pilihan investasi jangka menengah hingga panjang, selama 3 hingga 5 tahun.
4. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham melakukan investasi minimal 80% dari NAB yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas, lalu sisanya dialokasikan ke efek bersifat utang dan atau pasar uang. Namun reksa dana ini memiliki potensi keuntungan yang lebih besar dibanding jenis lainnya, hanya saja tingkat return dan risiko yang berbanding lurus, yaitu sama-sama tinggi yang disebabkan karena harga saham berfluktuasi. Maka dari itu, reksa dana saham termasuk dalam investasi jangka panjang selama 5 tahun ke atas.
Setelah mengetahui beragam jenis reksa dana serta sifat dan karakteristiknya, jadi reksa dana mana yang menjadi pilihan investasi Anda, Sahabat Profits?
Untuk ketahui beragam informasi seputar reksa dana, kunjungi bagian Edukasi di website Phintraco Sekuritas.
Penulis: Riska Novi Cahyani
Editor: Yundira Putri Rahmadianti & Dhira Parama Yuga