Ekonomi global sejauh ini masih bertahan dari efek tarif besar AS, berkat konsumsi kuat di AS dan tren besar dalam investasi di sektor kecerdasan buatan (AI). Namun, ancaman tarif tambahan Presiden Trump meningkatkan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global dan kenaikan utang yang mencapai rekor hampir US$338 triliun. Para pembuat kebijakan akan memantau ketegangan ini dalam pertemuan IMF dan Bank Dunia mendatang di Washington AS.

Menteri Keuangan Ri Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa beberapa bank BUMN dalam Himbara kembali mengajukan tambahan likuiditas dari kas negara setelah penyaluran kredit signifikan dari dana Rp200 triliun yang dialihkan dari Bank Indonesia. Bank Mandiri telah menyalurkan 74% dari Rp55 triliun yang diterima, sedangkan BRI dan BNI masing-masing menyalurkan 62% dan 50% dari Rp55 triliun. Penyaluran dana ini menunjukkan peningkatan permintaan kredit.