Daily Fixed Income Report – 2 Oktober 2025

Indeks PMI manufaktur AS dari S&P Global turun ke 52 pada September 2025, didorong oleh melambatnya pesanan baru akibat tarif dan permintaan ekspor lemah, meskipun kepercayaan bisnis dan penyerapan tenaga kerja meningkat. Disisi lain, Indeks ISM naik tipis ke 49.1 namun masih kontraksi selama tujuh bulan berturut-turut, dengan produksi naik dan tekanan biaya tetap tinggi akibat tarif dan lemahnya permintaan.

Inflasi Indonesia meningkat menjadi 2.65% YoY di September 2025 dari 2.31% YoY di Agustus, tertinggi sejak Mei 2024, terutama ditopang oleh kenaikan harga pangan sebesar 5.01% YoY. Inflasi inti juga naik tipis menjadi 2.19% YoY, sementara inflasi bulanan meningkat 0.21% MoM, melampaui ekspektasi pasar yang 0.13% MoM. Disisi lain, indeks PMI Manufaktur Indonesia turun menjadi 50.4 pada September 2025 dari 51.5 di Agustus, namun masih menunjukkan ekspansi aktivitas pabrik untuk dua bulan berturut-turut. Pesanan baru terus naik, sementara hasil produksi menurun akibat lemahnya daya beli pelanggan.