
Weekly Fixed Income Report – 3 Maret 2025
Inflasi Price Consumption Expenditure (PCE) di Amerika Serikat melambat 2.5% YoY di Januari 2025, dari 2.6% YoY di Desember 2024 dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Inflasi inti PCE naik 0.3% MoM di Januari 2025, dari 0.2% YoY di bulan sebelumnya. Rata-rata perubahan tahunan inflasi PCE sejak 1960 adalah 3.29% YoY, dengan rekor tertinggi 11.60% YoY pada Maret 1980 dan terendah -1.47% YoY pada Juli 2009. Estimasi inflasi harga konsumen di Jerman tetap di 2.3% YoY di Februari 2025, tidak berubah dari bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Penurunan inflasi jasa (3.8% vs. 4.0% di Januari) dan penurunan biaya energi (-1.8% vs. -1.6%) diimbangi oleh kenaikan inflasi makanan (2.4% vs. 0.8%). Inflasi inti turun ke 2.6% YoY di Febaruari 2025, terendah sejak Juni 2021, sementara harga konsumen naik 0.4% MoM setelah turun 0.2% MoM di Januari 2025.
Pemerintah menanggapi keputusan Morgan Stanley yang menurunkan peringkat MSCI Indonesia dari Equal Weight (EW) menjadi Underweight (UW) dengan menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi. Nilai tukar IDR/USD melemah sebesar 0.79% menjadi Rp 16,580 per dollar AS, sementara Dolar Indeks (DXY) bergerak melemah -0.33% di level 107.26. Sentimen negatif dari dalam negeri tentang penutupan sejumlah pabrik manufaktur.